Kisah Nabi Luth Tawarkan Tiga Putrinya Agar Tamunya tak Dimangsa Kaum Sodom

Kaum Nabi Luth melakukan praktik LGBT yang belum pernah dilakukan manusia sebelumnya.

.
Rep: Ani Nursalikah Red: Partner

Ilustrasi. Foto: Pixabay

MAGENTA -- Nabi Luth AS diutus oleh Allah SWT untuk memperbaiki iman dan akhlak Kaum Sadum atau biasa dikenal sebagai Kaum Sodom di negeri Sadum, Syam, Palestina. Nabi Luth AS adalah anak dari saudara Nabi Ibrahim AS, yang bernama Haran.

Kaum Sodom terkenal kaum keras hati, berwatak kasar, gemar merampok, menindas yang lemah, dan melakukan kemungkaran. Kaum Sodom juga melakukan perbuatan yang belum pernah dilakukan oleh penduduk di bumi sebelumnya, yaitu saling menyukai sesama jenis.

BACA JUGA: On This Day: 8 Juni 632 Nabi Muhammad SAW Wafat, Umar Bin Khattab Sempat tak Percaya

.

Dinukil dari buku Kisah-Kisah Nubuat dari Nabi SAW oleh Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar, kala itu Nabi Luth AS mencurahkan segenap kekuatanya untuk membasmi homoseksual dan perbuatan mungkar lainya, sampai akhirnya Allah menimpakan azab kepada mereka.

Suatu hari, sejumlah malaikat datang kepada Nabi Luth AS dalam wujud pemuda-pemuda tampan. Kedatangan tamu-tamu tersebut membuat Nabi Luth AS cemas karena para tamu tidak mengetahui seperti apa watak penduduk setempat dan kerusakan yang mereka perbuat.

Nabi Luth AS khawatir kaumnya mengetahui keberadaan tamu-tamunya. Namun, kemudian, mereka berdatangan ke rumah Luth dengan bersama-sama ataupun sendiri dengan maksud memperlakukan tamu-tamu Nabi Luth AS secara semena-mena dan berbuat keji terhadap mereka.

BACA JUGA: 6 Rekomendasi Film Romantis Arab, Layak Masuk Daftar Wajib Tonton

Nabi Luth AS menawarkan...


Nabi Nuh Tawarkan Tiga Putrinya untuk Dinikahi

Ilustrasi. Foto: Pixabay

Nabi Luth AS lantas menempatkan putri-putrinya (sebagai penghalang) antara tamu-tamunya dengan kaumnya, dan menawarkan putri-putrinya untuk ia nikahkan dengan kaumnya. Kaumnya menolak dan tetap bersikeras melakukan perbuatan mungkar kepada orang-orang yang mereka inginkan.

Luth berkata, "Inilah putri-putri (negeri) ku mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama) ku terhadap tamuku ini." (Surat Hud ayat 78).

BACA JUGA: Bacaan Doa Iftitah Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahan

.

Mereka berkata, "Kami tidak mempunyai keinginan (syahwat) terhadap putri-putrimu; dan engkau tentu mengetahui apa yang (sebenarnya) kami kehendaki." (Surat Hud ayat 79).

Nabi Luth AS merasa sangat kesulitan menghadapi kaumnya yang keras hati. Nabi Luth hanya berharap andai saja ia memiliki kekuatan yang dapat membelanya dari gangguan kaumnya dan menangkal perbuatan semena-mena mereka.

Luth berkata, "Sekiranya aku mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan)." (Surat Hud ayat 80).

BACA JUGA: Kocak, Cerita Pak AR Nasihati Jamaah Haji yang BAB di Wastafel

Saat itulah Malaikat Jibril...


Kebenaran dari Malaikat Jibril

Ilustrasi. Foto: Pixabay

Saat itulah Malaikat Jibril memberitahukan kepada Luth siapa sebenarnya tamu-tamunya itu. Mereka adalah utusan Allah. Orang-orang lemah dan bodoh itu tidak akan membahayakan mereka ataupun mengusik mereka.

"Jibril kemudian menoleh ke arah Luth dan berkata, 'Sesungguhnya kami adalah para utusan Tuhanmu, mereka tidak akan dapat mengganggu kamu." (Surat Hud: 81).

BACA JUGA: Pernah Ditanya Soal Perbedaan Waktu Hari Raya, Ini Jawaban Buya Hamka

.

Lalu, Jibril memukul mereka dengan sayapnya hingga membutakan mata kaum Nabi Luth hingga mereka berlarian seperti tikus karena ketakutan. Selanjutnya, para malaikat membalik negeri mereka hingga yang atas menjadi bawah, dan mereka menghujani kaum Luth dengan batu-batu yang dibakar hingga tak seorang pun di antara mereka yang selamat.

Ibnu Abbas berkata, kemudian Nabi Luth AS pergi bersama keluarganya menuju tanah Syam. Putrinya yang paling tua meninggal dunia di tengah perjalanan di tanah Syam, lalu Allah mengeluarkan sebuah mata air di dekatnya yang bernama al-wariyyah.

Setelah itu, Nabi Luth AS meneruskan perjalanan untuk menjauhi negeri-negeri kaum yang terkena azab, hingga putrinya yang paling muda meninggal dunia. Di tempat putrinya wafat, muncul sebuah mata air yang bernama ar-raziyyah. Hingga tidak ada lagi yang tersisa dari putri-putrinya, selain putrinya yang tengah (nomor dua). (MHD)

BACA JUGA:

Benarkah Sunan Ampel, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati Keturunan Tionghoa?

Tak Rela Firaun Bertaubat, Malaikat Jibril Sumpal Mulut Firaun dengan Lumpur

Disebut Tiga Kali dalam Alquran, Delima Bisa Mengobati Banyak Penyakit

Wali Kota Bobby Minta Begal Ditembak Mati, Teringat Ucapan Soeharto Soal Petrus

Jengkol Bisa Cegah Osteoporosis, Ini Cara Membuat Sambal Mercon Jengkol

 
Berita Terpopuler