Halaqah Ulama Nasional Bahas Tantangan Kebangsaan dan Keumatan Indonesia

Tantangan ini ada kaitannya dengan kebangsaan dan keumatan.

EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Umat Islam menunggu waktu berbuka puasa di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Senin (10/4/2023). Halaqah Ulama Nasional Bahas Tantangan Kebangsaan dan Keumatan Indonesia
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Lebih dari 500 ulama Indonesia berkumpul di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur. Kehadiran para ulama ini bertujuan membahas tantangan kebangsaan dan keumatan di Indonesia dalam Halaqah Ulama Nasional.

Kegiatan tersebut berlangsung atas kerja sama Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) dengan Rabithah Ma’ahid Al Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU). Agenda selama tiga hari mulai 11-13 Juli 2023 ini merupakan rangkaian dalam Musabaqah Qira'atil Kutub Nasional 2023 (MQKN 2023).

Kali ini, Halaqah Ulama Nasional mengambil tema "Menyambut Peradaban Baru, Menguatkan Pesantren dan Revitalisasi Kitab Kuning".

"Halaqah ini menjadi ruang pertemuan para ulama pesantren mendiskusikan problem tantangan peradaban baru, melalui manhaj dan tradisi keislaman sebagaimana yang selama ini dijaga diamalkan oleh para ulama pesantren," kata Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono Abdul Ghafur, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Kamis (13/7/2023).

Selain 500 ulama dan pengasuh pesantren terkemuka dari berbagai provinsi di Indonesia, forum ini juga diramaikan oleh Forum Komunikasi Pendidikan Muadalah (FKPM) dan Asosiasi Ma'had Aly (Amali). Turut hadir perwakilan dari Asosiasi Pendidikan Diniyah Formal (Aspendif), Forum Komunikasi Pendidikan Pesantren Salafiyah (FKPPS), serta Forum Komunikasi Diniyah Takkmiliyah (FKDT).

Sejumlah tokoh dijadwalkan hadir dalam gelaran Halaqah Ulama Nasional ini. Di antaranya Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Menkopolhukam Prof. Dr. KH. Mahfudz MD, dan Ulil Abshar Abdalla.

Indonesia menghadapi tantangan serius...

Baca Juga

Ketua RMI PBNU KH Hodri Arif menyampaikan, saat ini Indonesia tengah menghadapi tiga tantangan serius. Tantangan ini ada kaitannya dengan kebangsaan dan keumatan.

“Ketiga tantangan tersebut adalah kelangkaan ulama, modernitas dan masalah kebangsaan. Untuk itu, para ulama bertemu duduk bersama untuk menghasilkan solusi agar problematika tersebut dapat ditangani,” ujar KH Hodri Arif.

Menurut KH Hodri Arif, tantangan para ulama NU tidak hanya tentang mengaji dan mengasuh pondok pesantren. Melainkan, mengerti dan menguasai juga peka dengan problem nasional masa kini.

Halaqah ini disebut sebagai forum ulama-ulama untuk mendiskusikan tantangan peradaban baru dan menghasilkan solusi, melalui metode dan tradisi keislaman Indonesia yang inklusif.

RMI PBNU menegaskan, dinamika Islam di Indonesia sering dikooptasi oleh kepentingan pragmatis menggunakan sentimen identitas. Hal itu dapat memicu perpecahan umat yang dapat berpengaruh pada jiwa nasionalisme.

“Halaqah Ulama Nasional ini menyiapkan jalan tatanan peradaban baru yang adil, harmonis dan menjunjung tinggi kesetaraan dan martabat umat manusia. Dalam acara ini akan muncul banyak gagasan strategis yang dibahas,” kata dia.

 
Berita Terpopuler