Tak Jelas Soal Keanggotaan Ukraina, Zelenskyy Sebut NATO Absurd

Zelenskyy menganggap tak ada kesiapan NATO terkait keanggotaan Ukraina.

EPA-EFE/FILIP SINGER
Bendera NATO dan Lithuania terlihat di lokasi pertemuan NATO, di Vilnius, Lithuania, Ahad (9/7/2023).
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, VILNIUS – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan NATO abusrd jika tak memberikan kerangka waktu untuk Ukraina menjadi anggota. Para pemimpin NATO bertemu di Vilnius, Lithuania dan Ukraina berharap segera menjadi bagian dari aliansi ini. 

Kiev mendorong agar bisa menjadi anggota NATO sehingga memperolah jaminan keamanan. Namun, perbedaan masih muncul di antara 31 anggota NATO, artinya tak akan ada waktu yang jelas atau undangan langsung untuk Ukraina menjadi anggota. 

Sekjen NATO  Jens Stoltenberg menyatakan Kiev akan mendapatkan lebih banyak bantuan militer dan jaminan keamanan. ‘’Saya harap, NATO akan mengirimkan pesan jelas, padu, dan positif dalam proses Ukraina menjadi anggota,’’ katanya. 

Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan juga menyatakan, pertemuan pemimpin negara NATO akan mengirimkan sinyal positif mengenai keanggotaan Ukraina. Namun, Zelenskyy memandangnya berbeda. 

Menurut dia, pernyataan Stoltenberg maupun Sullivan menunjukkan pernyataan tak tegas mengenai keinginan negaranya masuk NATO. ‘’Ini tak diharapkan dan absurd ketika kerangka waktu keanggotaan kami tak disusun atau tak ada undangan untuk kami,’’katanya. 

Tampaknya, kata Zelenskyy, tak ada kesiapan, undangan dari NATO untuk Ukraina atau membuat Kiev jadi anggota. ‘’Ini berarti, jendela tertutup bagi keanggotaan NATO, tak ada posisi tawar dalam negosiasi dengan Rusia. Ini juga berarti motivasi bagi Rusia terus meneror.’’

Pernyataan itu ia sampaikan melalui aplikasi pesan Telegram sebelum ia bergabung dalam pertemuan sebagai tamu khusus. Perteuan di Vilnius berlangsung setelah Ukraina menunggu dalam waktu cukup lama melakukan serangan balik ke Rusia, yang dimulai bulan lalu. 

Namun serangan balik itu....

Namun, serangan balik itu berlangsung lambat, tak sesuai dengan harapan. Di tengah janji lebih banyak bantuan militer, Presiden Prancis 

Emmanuel Macron mengatakan Paris akan mulai memasok rudal jarak jauh untuk membantu Kiev melawan Rusia. 

‘’Saya memutuskan untuk meningkatkan pengiriman senjata dan peralatan perang agar Ukraina memiliki lebih banyak kapasitas untuk menyerang Rusia,’’ kata Macron saat tiba di lokasi pertemuan pemimpin negara NATO. 

Turki justru tegas mendukung Ukraina menjadi anggota NATO. Hal ini disampaikan Erdogan kepada Zelenskyy. Ia mendesak pula agar Ukraina terus berupaya mencapai perdamaian seiring konflik yang telah memasuki hari ke-500. 

‘’Tak ada keraguan, Ukraina pantas mendapatkan keanggotaan NATO,’’ kata Erdogan saat pernyataan pers bersama Zelenskyy di Istanbul, Turki, Sabtu (8/7/2023). Ia menambahkan, Rusia dan Ukraina mesti segera ke meja perundingan. 

‘’Perdamaian yang dicapai secara adil kelak tak akan menyebabkan salah satu pihak merasa kalah,’’ kata Erdogan. Zelenskyy berterima kasih atas dukungan Erdogan, yang disampaikan menjelang pertemuan tingkat tinggi NATO di Vilnius, Lithuania.

 
Berita Terpopuler