Manfaat Jalan Kaki Lima Menit: Pembakaran Lemak Perut Bisa Lebih Optimal

Lemak visceral juga dapat meningkat ketika orang dilanda stres.

www.freepik.com.
Berjalan kaki (ilustrasi). Jalan kaki setelah makan dapat kurangi tingkat stres dan ujungnya bisa hindari tingginya kadar lemak visceral.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lemak visceral adalah jenis lemak yang ada di dalam tubuh manusia. Terletak jauh di dalam perut, lemak ini diperlukan untuk melindungi dan mengisolasi organ tubuh. Namun, terlalu banyak lemak visceral telah dikaitkan dengan masalah kesehatan yang serius seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Untuk mengurangi kadar lemak visceral dalam tubuh, personal trainer dan influencer kebugaran Isabella Murray merekomendasikan untuk meluangkan lima menit setiap hari untuk melakukan aktivitas yang dapat meredakan stres. Ini bisa berupa jalan kaki setelah makan malam atau meditasi.

"Kebiasaan sederhana itu bisa mengurangi tingkat stres yang pada akhirnya bisa menghindari tingginya kadar lemak visceral (lemak perut). Lemak akibat stres itu nyata dan dapat terjadi tanpa memandang jenis kelamin," kata Murray, seperti dilansir laman Express, Jumat (7/7/2023)

Murray menjelaskan hubungan antara stres dan lemak visceral. Glukokortikoid adalah hormon steroid yang diproduksi oleh zona fasciculata dari korteks adrenal (bagian luar kelenjar adrenal), ketika kadarnya meningkat karena stres seperti kortisol, hal ini menyebabkan penyimpanan lemak di perut yang mengarah ke lemak visceral.

"Kadar kortisol yang tinggi juga dapat menyebabkan makan berlebih, dan membuat Anda mengalami surplus kalori. Namun, meskipun Anda tidak makan berlebihan dari kebutuhan kalori, Anda masih dapat meningkatkan lemak visceral melalui stres," kata Murray.

Baca Juga

Hal ini terbukti dalam sebuah penelitian yang menemukan bahwa fokus pada manajemen stres dapat membantu mengurangi lemak perut tanpa defisit kalori. Diterbitkan dalam jurnal Current Obesity Reports pada 2018, studi ini menemukan hubungan antara obesitas dan stres, meskipun beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap efeknya daripada yang lain.

"Stres telah lama diduga terkait dengan obesitas (perut). Namun, ada perbedaan antarindividu dalam hubungan yang kompleks ini. Kami menyarankan bahwa tingkat kerja glukokortikoid sebagian menjelaskan perbedaan antar individu ini,” kata peneliti.

Studi tersebut menyimpulkan bahwa stres mungkin memainkan peran utama dalam pengembangan dan pemeliharaan obesitas pada individu yang memiliki paparan atau sensitivitas glukokortikoid yang meningkat. Wawasan ini dapat mengarah pada strategi pengobatan obesitas yang lebih efektif dan individual.

Memang sulit untuk mengetahui dengan pasti berapa banyak lemak visceral yang dimiliki seseorang tanpa pemeriksaan pencitraan. Namun, gambaran kasarnya dapat dilihat dengan mengukur lingkar perut, yakni untuk wanita, batas aman lingkar perut adalah 80 cm dan untuk pria 90 cm.

 
Berita Terpopuler