Orang dengan Tipe Badan Bentuk Apel Lebih Berisiko Kena Penyakit Hati Berlemak

Penyakit hati berlemak nonalkohol kerap mengusik orang dengan bentuk tubuh tertentu.

www.freepik.com.
Perempuan memegang perutnya (ilustrasi). Memiliki terlalu banyak lemak visceral di sekitar perut bisa menjadi tanda bahwa hati Anda mungkin meradang.
Rep: Meiliza Laveda Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap orang memiliki bentuk tubuh yang berbeda. Namun, tipe bentuk badan juga bisa menjadi indikasi orang tersebut memiliki risiko penyakit serius.

"Orang-orang harus tahu saat tubuh mereka berlemak dan kadarnya membuat perbedaan untuk kesehatan mereka," kata ahli bedah bariatrik terkemuka di Weight Loss Riga dr Igor Troickis, dikutip dari Express, Selasa (13/6/2023).

Bentuk tubuh yang perlu diperhatikan adalah bentuk apel. Sebab, bentuk ini akan membuat orang tersebut menderita kondisi kesehatan serius. Tubuh dengan tipe bentuk apel terlihat bulat dari atas bokong hingga dada, namun kakinya cenderung lebih kurus.
 
"Di antara risiko kesehatan terkait adalah obesitas dan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD)," ujarnya.

Memiliki terlalu banyak lemak visceral di sekitar perut bisa menjadi tanda bahwa hati Anda mungkin meradang. Namun, pada awalnya, kebanyakan orang tidak menunjukkan gejala apa pun dari NAFLD meskipun kondisinya berbahaya.

Hati adalah organ vital yang menjalankan sejumlah fungsi penting, termasuk membersihkan tubuh dari racun. NAFLD terjadi ketika ada penumpukan lemak di organ.

Troickis mengatakan jika Anda didiagnosis NAFLD, Anda perlu melakukan perubahan untuk memastikan kondisinya tidak berlanjut.

"Seiring waktu, peradangan dapat melukai organ dan menyebabkan penyakit stadium lanjut yang dapat menimbulkan kerusakan permanen dan menghentikan organ berfungsi dengan baik. Ini adalah saat masalah serius mulai terlihat, seperti sirosis," ucapnya.

Orang yang didiagnosis dengan NAFLD mungkin disarankan untuk menurunkan berat badan oleh dokternya. Penurunan berat badan yang sehat membutuhkan makanan yang sehat dan seimbang seperti kaya buah dan sayuran dan berolahraga secara rutin.

Baca Juga

Troickis mengatakan manfaat menurunkan berat badan sangat luas dan tidak boleh diremehkan. Dia juga mengingatkan penurunan berat badan yang berkelanjutan hanya dapat dicapai melalui penyeimbangan kembali pola makan yang sejalan dengan kebutuhan seseorang.

"Beberapa orang dapat melakukan ini sendiri, sementara yang lain memerlukan intervensi medis untuk berhasil. Jadi, penting untuk berbicara dengan dokter Anda sebelum memulai rencana baru penurunan berat badan," ujar dia.

Operasi harus menjadi pilihan terakhir. Jalan itu hanya boleh dipertimbangkan setelah seseorang tidak dapat menurunkan berat badan dengan metode lain.

"Operasi gastrektomi lengan dipertimbangkan untuk mereka yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih dari 30, sedangkan orang dengan BMI lebih dari 35 dapat dipertimbangkan untuk operasi bypass lambung,” katanya.

 
Berita Terpopuler