Hadits Lalat Tercelup di Minuman Shahih atau Palsu?

Karena di salah satu sayap lalat terdapat penyakit dan di sayapnya yang lain terdapat obat

network /Ani Nursalikah
.
Rep: Ani Nursalikah Red: Partner

Seekor lalat hinggap di daun. Foto: Republika/Putra M. Akbar

MAGENTA -- Pernahkah kamu saat lagi enak-enaknya menikmati secangkir kopi, tiba-tiba ada seekor lalat jatuh ke dalam cangkir kopimu? Jika iya, bisa jadi kamu bimbang antara tetap menyeruput kopi tersebut atau menggantinya dengan secangkir kopi baru.

Ternyata, menurut sebuah hadits ,apabila ada lalat jatuh tercelup ke dalam minuman, boleh tetap meminumnya setelah menenggelamkan keseluruhan lalat tersebut, kemudian membuang lalat tersebut.

BACA JUGA: On This Day: 8 Juni 632 Nabi Muhammad SAW Wafat, Umar Bin Khattab Sempat tak Percaya

.

Hadits shahih tersebut diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari, Imam Abu Daud, Imam Nasai, Imam Ad-Darami, dan Imam Ibnu Hanbal yang bunyinya: "Jika ada lalat yang hinggap di bejana kalian, maka hendaklah ia mencelupkan seluruh tubuh lalat itu dan kemudian membuangnya."

Namun demikian, sebagian orang menilai hadits tentang lalat tersebut adalah palsu. Orang yang menyerang hadits shahih ini biasanya menggunakan sosok Abu Hurairah r.a. sebagai dalih yang mereka gunakan.

"Bahkan ilmuwan sekaliber Maurice Bucaille yang bukunya pernah kita terjemahkan dengan penuh rasa hormat, menganggap umat Islam bersedia menerima hadits ini disebabkan kebodohan mereka," tulis Muhammad Gethullah Gulen dalam bukunya yang berjudul Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggan Umat Manusia.

BACA JUGA: Bolehkah Mengupah Penyembelih dengan Kulit Hewan Kurban?

Mereka yang pertama kali menolak hadits ini adalah...


Mereka yang Menolak Hadits Ini

Seekor lalat hinggap di daun. Foto: Republika/Putra M. Akbar

Mereka yang pertama kali menolak hadits ini adalah para pemimpin kaum Muktazilah. Menurutnya, hadits ini tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan pada saat itu. Kemudian muncullah kaum orientalis dan beberapa ilmuwan abad dua puluh yang mengikuti jejak kaum Muktazilah.

Padahal, semua sahabat Nabi dan umat Islam telah menerima hadits tersebut sebagai kebenaran. Dan, para ulama hadits sama sekali tidak pernah menyangkal keshahihan hadits soal lalat hingga akhirnya sampai ke tangan kita.

Kemudian jika dicermati, hadits ini sebenarnya menjadi bukti kebenaran risalah Rasulullah SAW. Sebab pada empat belas abad lalu, tidak ada seorang pun yang mengetahui lalat adalah salah satu serangga yang paling rentan membawa penyakit.

.

Selain itu, pada lanjutan hadits tersebut ditemukan keterangan, "karena di salah satu sayapnya terdapat penyakit dan di sayapnya yang lain terdapat obat."

Coba sesekali perhatikan bagaimana lalat hinggap. Setiap kali hinggap di satu tempat, lalat hanya menggunakan satu sayapnya dengan sangat hati-hati meski sebenarnya lalat tidak pernah hinggap di tempat yang akan menjebaknya, seperti madu misalnya. Otak lalat yang renik, ternyata telah diprogram oleh Allah untuk membuat lalat mampu menghindari hal-hal yang berbahaya.

BACA JUGA: Hukum Jual-Beli Daging Kurban, Bolehkah?

Meski lalat mampu menjaga kesehatan dirinya...


Ilmu Pengetahuan Modern Tertinggal Pengetahuan Rasulullah

Seekor lalat hinggap di daun. Foto: Republika/Putra M. Akbar

"Uniknya, meski lalat mampu menjaga 'kesehatan' dirinya dengan baik, tapi ternyata serangga ini juga dapat membawa berbagai jenis kuman penyakit berbahaya bagi manusia seperti tifus, kolera, dan disentri," tulis Muhammad Gethullah Gulen dalam buku itu.

Dengan demikian, terbukti ilmu pengetahuan manusia modern telah tertinggal oleh pengetahuan Rasulullah yang menyatakan "di salah satu sayap lalat terdapat penyakit dan di sayapnya yang lain terdapat obat." Berabad-abad setelah Rasulullah wafat, barulah para sarjana modern mengetahui pernyataan Rasulullah itu benar adanya.

BACA JUGA: Benarkah Sunan Ampel, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati Keturunan Tionghoa?

.

Jadi, jika kemudian ada yang menolak hadits ini hanya disebabkan keberadaan Abu Hurairah r.a. dalam sanadnya, atau karena kandungan isinya tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan modern, maka hal itu adalah sebuah kecerobohan yang seharusnya tidak boleh dilakukan.

Sejatinya, keberadaan obat dan penyakit di sayap lalat bukanlah sesuatu yang luar biasa. Hal serupa juga dimiliki serangga lain seperti kalajengking dan lebah.

Ketika seseorang disengat kalajengking, bekas sengatan tersebut bisa diobati dengan membalurkan tubuh kalajengking yang menyengatnya setelah dihaluskan terlebih dulu. Pada lebah pun demikian, lebah mengandung madu yang menyehatkan dan juga sengat yang dapat membuat kita sakit. (MHD)

BACA JUGA:

Kisah Soedirman: Guru SD yang Jadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat

Kamu Perlu Tahu, Istilah dalam Dunia Lari

9 Resep Herbal Prof Hembing untuk Mengobati Rematik, Pegal Linu, dan Sakit Pinggang

6 Rekomendasi Film Romantis Arab, Layak Masuk Daftar Wajib Tonton

Idul Adha 2023 Dirayakan Berbeda, Ingat Petuah Bijak Buya Hamka Ini

 
Berita Terpopuler