Terungkap, Sejumlah Pilot Rusia Tewas Akibat Pemberontakan Wagner

Blog Ryber melaporkan 13 pilot Rusia tewas dalam pemberontakan Wagner.

AP
Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin melakukan pengkhianatan, setelah pasukan paramiliter Wagner melintasi perbatasan Ukraina-Rusia
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mengakui sejumlah pilot tewas saat terjadi pemberontakan pasukan Wagner. President Vladimir Putin memberikan penghormatan kepada para pilot yang tewas dalam pemberontakan yang berlangsung sekejap itu akhir pekan lalu. 

‘’Keberanian dan pengorbanan para pilot yang gugur menyelamatkan Rusia dari kejadian tragis,’’ kata Putin dalam pernyataan publik pertamanya setelah pemberontakan Wagner, Senin (26/6/2023). Namun, belum ada informasi resmi berapa pilot yang gugur itu. 

Belum diketahui berapa unit pesawat yang berhasil dijatuhkan pasukan Wagner pada pekan lalu. 

Konfirmasi Putin pada Senin (26/6/2023) mengenai kematian pilotnya, menguatkan laporan sejumlah laporan oleh bloger militer yang mengungkapkan sejumlah pesawat berhasil ditempak jatuh pasukan Wagner yang dipimpin Yevgeny Prigozhin. 

Sabtu lalu, pasukan Wagner menguasai Rostov-on-Don, kota di bagian selatan Rusia dan pusat komando kampanye perang Ukraina. Dari sana mereka kemudian melakukan konvoi bersenjata hingga mencapai 200 km menuju Moskow tetapi kemudian membatalkan pemberontakan. 

Beberapa saluran Telegram Rusia, memantau aktivitas militer Rusia pada pekan lalu, termasuk blog Rybar yang memiliki subscriber lebih dari satu juta, yang melaporkan pada Sabtu lalu 13 pilot Rusia kehilangan nyawa dalam pemberontakan yang dilakukan Wagner. 

Baca Juga: Persaingan Elite Militer Rusia dan Tentara Bayaran Swasta

Di antara pesawat yang ditembak jatuh, menurut Rybar, adalah tiga helikopter tempur elektronik Mi-8 MTPR dan satu unit pesawat  Il-18 bersama krunya. Belum terungkap pula bagaimana pesawat itu dijatuhkan dan pilot tewas. 

Putin menyatakan, sengaja membiarkan gerakan pasukan Wagner pada Sabtu lalu sepanjang tak menimbulkan pertumpahan darah. Ia menyalahkan Wagner yang telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa dalam pemberontakan itu. 

Tanpa menyebut nama Prigozhin dalam pidatonya, Putin menyatakan tentara Wagner yang memilih tak menandatangani kontrak dengan militer di bawah Kementerian Pertahanan Rusia, bisa memilih pindah ke Belarusia atau kembali ke keluarga masing-masing. 

Namun, satu anggota senior parlemen Rusia, Leonid Slutsky, menyerukan agar ada hukuman buat mereka. ‘’Saya yakin, pengampunan mestinya tak diberikan kepada pemberontakan yang membunuh para pilot tersebut,’’ katanya. 

Ia menghendaki penegakan hukum terhadap para pemberontak. ’’Orang-orang itu mestinya diseret ke pengadilan dan mendapatkan hukuman keras,’’ jelas dia. 

Dalih Prigozhin......

Dalih Prigozhin

Prigozhin menyatakan, mereka hanya menginginkan tanggung jawab komandan militer Rusia yang mengobarkan perang di Ukraina. Ia mengungkapkan, pasukannya tak berhubungan dengan militer Rusia di medan tempur dan menyesal menembak jatuh pesawat yang menembaki pasukan Wagner. 

‘’Kami berhenti saat unit serang pertama menempatkan artileri mereka di dekat Moskow dan menyadari bahwa banyak darah yang akan tertumpah jika terjadi kontak militer,’’ jelas Prighozin dalam rekaman suara, Senin. Ia tak menyebut saat ini berada di mana. 

Prighozin juga tak menyebut mengenai nasib kesepakatan yang dimediasi Presiden Belarusia Alaxander Lukashenko yang membuat pasukannya urung memasuki Moskow. Dalam kesepakatan, ia akan pindah ke Belarusia. Ia dan pasukannya, aman. 

Dalam rekaman, Prigozhin menyatakan, Lukashenko akan membiarkan Wagner bebas bergerak di bawah kerangka kerja legal tetapi tak memberikan perincian soal itu. Secara terpisah, Gedung Putih tak bisa mengonfirmasi apakah Prigozhin telah berada di Belarusia. 

Baca Juga: Keberadaan Prigozhin tidak Diketahui

Pada Senin, media Rusia melaporkan penyelidikan tindakan kejahatan atas Prigozhin tetap dilanjutkan. ‘’Prigozhin tetap di bawah penyelidikan  Federal Security Service (FSB) setelah memimpin pemberontakan akhir pekan lalu.’’ 

Kantor berita Rusia, RIA Novosti yang mengutip sejumlah sumber di kantor penuntut umum, menyatakan, kasus kriminal terhadap Prigozhin belum ditutup, tak seperti pernyataan Kremlin sebelumnya. Kantor berita Interfax juga melaporkan berita senada. 

Jika kasus kriminalisasi terhadap Prigozhin berlanjut, kehadirannya di Belarusia tampaknya juga tak akan memberikan arti apa-apa baginya. Belarusia merupakan sekutu dekat Rusia, bisa saja akhirnya menangkap Prigozhin dan mengekstradisinya ke Rusia.

 
Berita Terpopuler