Lima Pertanyaan yang tak Terjawab dalam Kasus Bahar Bin Smith

Hasil visum dikabarkan sudah keluar, tapi belum juga diungkap polisi.

ANTARA/Raisan Al Farisi
Terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong Habib Bahar Bin Smith mencium bendera merah putih saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda pembacaan putusan di Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/8/2022). Dalam sidang tersebut, Majelis Hakim memvonis Habib Bahar Bin Smith dengan 6 bulan 15 hari kurungan penjara karena Bahar Bin Smith dinilai menyiarkan kabar tidak pasti sehingga dapat menerbitkan keonaran di kalangan rakyat.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kasus penembakan Bahar Bin Smith tak kunjung terjawab. Padahal sudah sepekan sejak kasus kabar penembakan itu terjadi. Berikut lima pertanyaan kasus penembakan ini yang sampai sekarang tak kunjung terjawab. 

Baca Juga

1. Kebenaran Penembakan

Bahar Bin Smith dilaporkan ditembak Jumat pekan lalu. Ia melaporkan sendiri kasus penembakannya itu ke polisi setelah sempat dibawa ke RS. Alat bukti yang dijadikan sebagai bukti yakni hanya baju dan serban yang ada becak daerahnya. 

Sementara hasil visum yang menjadi salah satu bukti terjadinya penembakan belum keluar. Republika telah berulang kali bertanya ke kepolisian untuk mengonfirmasi apakah terjadi penembakan atau tidak? Tapi hingga kini tidak ada yang mengonfirmasi.  Polisi mengaku masih mendalami saksi dan penelusuran CCTV. 

2. Proyektil

Seperti halnya dalam kasus penembakan sebelumnya, jika penembakan diarahka menggunakan senpi mematikan, maka pastinya ada proyektil. LBH Pelita Umat menyebut penyelidikan terkait dugaan penembakan terhadap HBS akan mudah jika ditemukan proyektil. 

Walau demikian, jika tidak ditemukan proyektil peluru bukan berarti tidak terjadi penembakan. Chandra mengingatkan polisi bisa mendalami bekas luka di tubuh HBS karena luka tembak memiliki ciri-ciri atau klasifikasi khusus. Apakah ada proyektil dalam kasus ini? Belum bisa dipastikan.

 

 

 

3. Motif Penembakan

Motif penembakan adalah hal penting dalam konstruksi sebuah kasus. Namun sejumlah pihak justri melihat laporan penembakan ini sebagai sebuah drama. 

Pimpinan Pondok Pesantren Roudlatul Fatihah Plered, Bantul, KH Muhammad Fuad Riyadi atau dikenal dengan panggilan Gus Fuad Plered menganggap bahwa kasus penembakan terhadap Bahar bin Smith adalah sekadar drama yang sengaja dibuat untuk mengalihkan isu tentang persoalan nasab para habib yang tengah menjadi polemik. Pernyataan itu disampaikan Gus Fuad melalui kanal Youtube resminya, yakni Gus Fuad Channel, yang diunggah pada Senin  (15/5/2023).

 "Jadi, intinya Bahar Smith itu bohong aja anunya itu. Untuk mengalihkan isu tentang nasab. Sudah, kita fokus saja persoalan ilmiah, buktikan nasab Ba'alawi itu sampai tersambung ke Rasulullah, benar, apa nggak? Buktikan! Karena ini sudah terbukti berbahaya dan merusak agama, bangsa, dan negara, gitu loh, intinya tuh di situ. Nanti ada isu apa lagi, nanti ada isu apa lagi."

 

 

 

Kronologi Kejadian 

Pengacara Bahar Smith Aziz Yanuar menyebut kliennya HBS terkena tembakan ketika mengendarai mobil. Dari hasil keterangan yang dikumpulkan, HBS sebelumnya dibuntuti oleh dua pengendara sepeda motor. 

Namun Kuasa hukum ulama Bahar Smith lain Ichwan Tuankotta menyebutkan bahwa kliennya ditembak oleh orang tak dikenal yang sempat membuntuti, dengan mengendarai mobil berwarna hitam pada Jumat (12/5/2023) lalu. Saat ini, menurut Ichwan, Bahar dalam kondisi sehat. "Iya ada mobil kijang warna hitam doff (membuntuti)," kata Ichwan saat dihubungi di Bogor, Senin (15/5/2023). Belum ada kronologi lengkap soal kejadian ini. 

Keterangan Saksi

Polda Jabar awalnya sebut tidak ada saksi dalam kejadian penembakan itu. Namun dalam keterangan Kapolres Bogor sudah ada 16 saksi yang diperiksa. Tidak disebut keterangan saksi apa saja. 

 
Berita Terpopuler