Pendeta Saifuddin: Babi Haram Eh Harum, 40 Tahun Saya Dibohongi Orang Arab

Saifuddin memotong hidangan babi dengan mengucapkan bismillah.

Tangkapan layar
Pendeta Saifuddin Ibrahim meminta 300 ayat Alquran dihapus.
Rep: Fergi Nadira Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendeta Saifuddin Ibrahim atau Abraham Ben Moses lagi-lagi membuat kontroversi. Baru-baru ini ramai beredar di media sosial bahwa Saifuddin memotong hidangan babi dengan mengucapkan bismillah.

Baca Juga

Ia juga menyindir orang Arab, yang dianggapnya membohongi umat Islam karena mengharamkan daging babi. Dia dengan percaya dirinya mengatakan tidak mau lagi dibohongi Bangsa Arab soal makan daging babi.

"Bismilahirohmanirohim, makanan terenak di dunia, kata orang Arab ini haram eh ternyata harum, 40 tahun saya dibohongi sama orang Arab," kata Saifuddin dalam video yang beredar luas di media sosial.

Sejumlah warganet lantas berkomentar terkait aksi Saifuddin tersebut. "Nti digebukin .. cengeng," ujar netizen akun @Putrasulta4044. 

Warganet yang lain mengatakan, "Peletjehan Islam ...niru perempuan itu." 

Dalam video tersebut terlihat...

 

Baca juga : Pendeta Saifuddin Ibrahim Ungkap Alasan Berpisah dengan Panji Gumilang

 

Dalam video tersebut terlihat Saifuddin dan sejumlah orang berada di sebuah ruangan, yang sepertinya tengah merayakan sesuatu. Hidangan satu ekor babi utuh terlihat berada di tengah meja siap dipotong oleh penista agama tersebut.

Dia bahkan membandingkan negara-negara yang makan babi dan yang tidak makan babi. Menurut dia, negara yang penduduknya berumur panjang kebanyakan mereka memakan babi, sementara bangsa yang tidak memakan babi penduduknya berumur oendek. Bangsa Arab, kata dia selama ini membohongi umat manusia karena menghakimi bahwa babi itu haram.

"Katanya babi itu haram, bangsa-bangsa yang memakan babi itu umurnya panjang," kata dia.

"Sedangkan orang Arab umurnya pendek, 20 ribu Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Taiwan banyak yang bekerja mendorong lansia, berarti orang Taiwan umur panjang karena makan babi," ujarnya menambahkan.

 Baca juga, https://news.republika.co.id/berita/ruizt8377/ketika-megawati-menangis-usai-kalah-dalam-pilpres-dan-gus-dur-merangkul

Pada 2022, Saifuddin juga sempat viral karena perkataannya tentang Islam. Dir Siber Bareskrim Mabes Polri, sudah menetapkan Saifuddin Ibrahim sebagai tersangka penistaan agama, dan ujaran kebencian pada Maret tahun lalu. 

Menurut pendeta asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, 300 ayat dalam kitab suci agama Islam itu, adalah menjadi penyebab suburnya paham radikalisme dan terorisme di Indonesia. Saifudin Ibrahim juga mengatakan, pondok pesantren, dan madrasah yang ada di Indonesia merupakan lembaga pendidikan pencetak terorisme dan radikalisme. 

Tindakannya tersebut mendapat kecaman dari berbagai tokoh publik. Pada 2017 lalu, dia juga pernah ditangkap karena kasus ujaran kebencian. 

 

Membedakan Daging Sapi, Babi Ternak, dan Babi Hutan - (Republika)

 

 

 
Berita Terpopuler