AS dan Inggris Menentang Kembalinya Suriah ke Liga Arab

Inggris dan AS tidak nyaman dengan kembalinya Suriah ke Liga Arab.

Bendera negara-negara peserta Liga Arab. Amerika Serikat (AS) dan Inggris pada Selasa (9/5/2023) menyuarakan ketidakpuasan dengan keputusan Liga Arab untuk kembali menerima Suriah sebagai anggota.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) dan Inggris pada Selasa (9/5/2023) menyuarakan ketidakpuasan dengan keputusan Liga Arab untuk kembali menerima Suriah sebagai anggota. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly menentang langkah tersebut, tetapi mereka juga mengizinkan Liga Arab untuk menentukan keanggotaannya.

Baca Juga

Pada saat yang sama, Blinken dan Cleverly mengatakan negara mereka tidak akan menormalkan hubungan dengan pemerintah Presiden Suriah Bashar Assad. Kecuali Suriah menerima dan mematuhi rencana PBB untuk memulihkan perdamaian di negara itu setelah perang saudara yang brutal selama 13 tahun.

“Kami tidak percaya bahwa Suriah pantas masuk kembali ke Liga Arab,” kata Blinken kepada wartawan dalam konferensi pers bersama dengan Cleverly di Departemen Luar Negeri.

“Ini poin yang kami buat untuk semua mitra regional kami, tetapi mereka harus membuat keputusan sendiri. Posisi kami jelas, kami tidak akan melakukan normalisasi hubungan dengan Assad dan rezim itu," kata Blinken.

Sementara itu, Cleverly mengatakan, Pemerintah Inggris setuju dengan sikap AS. Cleverly mengatakan, Inggris tidak nyaman dengan kembalinya Suriah ke Liga Arab.

"Ini adalah kesempatan di mana AS dan Inggris berbagi pandangan yang sangat, sangat mirip. Inggris sangat tidak nyaman dengan penerimaan kembali Suriah di Liga Arab, tetapi seperti yang dikatakan Sekretaris Blinken, pada akhirnya itu adalah keputusan untuk menjadi anggota Liga Arab," ujar Cleverly.

“Poin yang saya buat adalah bahwa perlu ada persyaratan jika mereka memilih untuk mengambil tindakan ini,” katanya.  “Itu harus tergantung pada beberapa perubahan mendasar dari Damaskus dan rezim Assad.”

Blinken dan Cleverly mengatakan, setiap solusi untuk krisis di Suriah harus didasarkan pada Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254, yang diadopsi pada 2015. Termasuk gencatan senjata permanen, bantuan kemanusiaan dan kemajuan menuju pemilihan yang bebas dan adil.

"Saya pikir perspektif Arab sebagaimana diartikulasikan melalui Liga Arab adalah mereka percaya mereka dapat mengejar tujuan ini melalui keterlibatan yang lebih langsung. Kami mungkin memiliki perspektif yang berbeda dalam hal itu, tetapi tujuan yang kami miliki saya  anggap sama," ujar Blinken.

Blinken dan Cleverly mengatakan, sangat penting bagi Suriah untuk tidak pernah lagi menjadi surga bagi kelompok ISIS. Kelompok ini menduduki sebagian besar Suriah dan negara tetangganya, Irak sebelum sebagian besar diusir.

Suriah kembali menjadi negara anggota Liga Arab setelah ditangguhkan selama 12 tahun. Langkah ini adalah kemenangan simbolis bagi Assad. Suriah dapat bergabung dengan KTT Liga Arab pada 19 Mei, kendati sanksi Barat terus memblokir dana rekonstruksi ke negara yang dilanda perang itu.

Raja Saudi undang Assad

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz mengundang Presiden Suriah Bashar al Assad untuk menghadriri pertemuan Liga Arab. Menyusul diakuinya kembali Suriah menjadi anggota Liga Arab. Acara ini rencananya berlangsung pada 19 Mei 2023 mendatang. 

Undangan Raja Salman ini, menjadi sinyal kuat isolasi terhadap Assad berakhir. Saudi Press Agency melaporkan, Rabu (10/5/2023) undangan ini diserahkan Dubes Saudi untuk Yordania, Naif bin Bandar Al-Sudairi, dalam pertemuan dengan Assad di Damaskus. 

Al-Sudairi menyampaikan salam Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman ke Assad. ‘’Raja dan Putra Mahkota menyampaikan doa agar pemerintah dan rakyat Suriah dalam keadaan aman dan stabililtas terus terwujud di Suriah,’’ katanya.  

Assad juga menyampaikan salam dan apresiasinya kepada Raja dan Putra Mahkota. Sejumlah sumber mengungkapkan kepada Reuters pada April, Assad akan diundang ke pertemuan Liga Arab. Sejumlah negara Arab tetap menuntut aksi nyata Suriah, terutama membasmi perdagangan obat-obatan terlarang dan menjamin keamanan kembalinya para pengungsi.

Pada Ahad (7/5/2023), para menteri luar negeri anggota Liga Arab sepakat mengakui kembali Suriah sebagai anggota. Selama 12 tahun terakhir, keanggotaan Suriah ditangguhkan karena tindakan Assad membungkam kelompok oposisi saat bergulirnya Musim Semi Arab. 

Akibatnya, terjadi perang saudara di Suriah dan hingga banyak bangunan rusak serta hancur. Warga Suriah juga banyak yang menjadi pengungsi dan memutuskan untuk meninggalkan negaranya mencari negara lain yang diyakini aman untuk ditinggali. 

Negara di kawasan, termasuk Saudi, Qatar, dan negara lainnya selama beberapa tahun ini mendukung pasukan oposisi memerangi tentara Suriah yang didukung Iran, Rusia, serta aliansi kelompok para militer yang mereka rekrut. 

Hubungan dingin dengan Assad mulai mencair setelah Suriah diguncang gempa besar Februari lalu. Bulan lalu, menlu Saudi mengunjungi Damaskus.’’Kerajaan Saudi juga akan membuka kembali misi diplomatik di Damaskus,’’ demikian keterangan Kemenlu Saudi, Selasa (9/5/2023).

 

 
Berita Terpopuler