Transaksi di Malaysia Sekarang Bisa Pakai QRIS

BI dan Bank Malaysia resmikan implementasi interkoneksi pembayaran.

Republika/Wihdan Hidayat
Pembeli memindai QR code untuk pembayaran beras operasi pasar di Kios Segoro Amarto, Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Senin (13/2/2023). Masyarakat Indonesia kini bisa melakukan transaksi di Malaysia menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Rep: Rahayu Subekti Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Indonesia kini bisa melakukan transaksi di Malaysia menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Pada hari ini, Senin (8/5/2023), Bank Indonesia (BI) dan Bank Negara Malaysia (BNM) meresmikan implementasi interkoneksi pembayaran antara Indonesia dengan Malaysia menggunakan QR Code.

Baca Juga

“Hal ini memungkinkan lebih banyak penduduk Indonesia dan Malaysia melakukan pembayaran ritel di kedua negara dengan cara memindai QRIS atau DuitNow QR Code di toko atau pedagang fisik atau online yang menggunakan layanan dari penyedia jasa pembayaran yang berpartisipasi dalam skema ini,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Senin (8/5/2023).

Perry menuturkan, peluncuran tersebut merupakan tindak lanjut dari fase uji coba yang dilakukan sejak 27 Januari 2022. Dia menjelaskan, interkoneksi pembayaran dengan menggunakan QR Code tersebut melibatkan partisipasi sejumlah lembaga keuangan, termasuk lembaga selain bank yang semakin bertambah.

“Terhubungnya pembayaran QR lintas negara antara Indonesia dan Malaysia merupakan bukti nyata penguatan kerja sama dalam kerangka Regional Payment Connectivity (RPC) untuk mendorong pembayaran lintas negara yang lebih cepat, lebih murah, lebih transparan, dan lebih inklusif, terutama bagi usaha mikro, kecil, dan menengah,” jelas Perry.

Dia mengungkapkan, interkoneksi tersebut juga sejalan dengan inisiatif G20 dalam mengembangkan Peta Jalan Penguatan Pembayaran Lintas Batas. Selain itu juga menjadi sebuah capaian yang signifikan dari Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023.

“Ini menjadi milestone implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025,” tutur Perry.

Perry yakin kerja sama tersebut akan memberikan lebih banyak pilihan bagi pengguna layanan transaksi pembayaran lintas batas. Selain itu, menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi, mendorong inklusi ekonomi dan keuangan digital di kawasan, serta mendukung stabilitas makroekonomi dengan mendorong penggunaan mata uang lokal secara lebih luas untuk transaksi bilateral dalam Kerangka Transaksi Mata Uang Lokal.

Sementara itu, Gubernur Bank Negara Malaysia, Nor Shamsiah Mohd Yunus menyampaikan, ASEAN kini lebih terhubung dari sebelumnya. “Semakin banyak pengguna dari Malaysia dan Indonesia yang akan merasakan manfaat dari pembayaran lintas batas yang lebih, aman, mudah, dan efisien,” ucap Nor.

Nor menilai, hal tersebut berpotensi mendorong aktivitas ekonomi, termasuk sektor pariwisata di kedua negara. Interkoneksi pembayaran tersebut menurut Nor juga akan mendukung perluasan pasar bagi sebagian pelaku usaha dan memfasilitasi peningkatan penyelesaian pembayaran menggunakan mata uang lokal sehingga memberikan dampak keuangan yang positif.

“Interkoneksi pembayaran dengan QR antara Indonesia dan Malaysia ini melengkapi interkoneksi pembayaran bilateral yang berkembang di ASEAN yang akan berkontribusi terhadap ASEAN yang lebih dinamis dan pengembangan kawasan lebih lanjut kawasan sebagai pusat pertumbuhan,” jelas Nor.

Nor menilai, kerja sama tersebut juga akan memperkuat hubungan ekonomi yang erat antara Indonesia dan Malaysia. Hal tersebut akan mendukung pemulihan ekonomi pasca-pandemi yang lebih inklusif dan lebih kuat.

“Pada saat pariwisata internasional mendapatkan momentum, interkoneksi pembayaran diharapkan tidak hanya memberikan kenyamanan yang lebih besar bagi para wisatawan, tetapi juga memberikan manfaat bagi sektor pariwisata dan ritel kedua negara,” tutur Nor. 

 
Berita Terpopuler