Air Laut di Pantai Padang Normal Usai Gempa Berpotensi Tsunami

Adanya peringatan tsunami membuat warga waspada dan mengungsi ke tempat tinggi.

ANTARA/Iggoy el Fitra
Air di Pantai Padang, Sumatera Bara dalam kondisi normal pasca-peringatan dini tsunami.
Rep: Febrian Fachri Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang melihat, aktivitas air laut di pantai Padang terpantau normal usai gempa bermagnitudo 7.3 pada pukul 03.00 WIB, Selasa (25/4/2023).

Baca Juga

"Izin komandan, pantauan air laut di Pantai Padang dari belakang hotel Pangeran seperti biasa. Tidak surut," kata petugas BPBD Padang.  

Adanya peringatan tsunami membuat warga Kota Padang waspada dan mengungsi ke tempat ketinggian seperti ke kawasan kampus Universitas Andalas, di Limau Manis.

Tapi pagi ini BMKG telah mencabut peringatan dini tsunami. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta, warga yang mengungsi agar kembali lagi ke rumah masing-masing.

"Kami telah mengakhiri peringatan dini tsunami pada pukul 05.17 WIB, sehingga mohon warga yang masih ada di gunung silakan kembali ke tempat masing-masing," kata Dwikorita dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Dwikorita menuturkan kekuatan terbesar gempa tektonik susulan yang terakhir terekam hanya mencapai 5,0 magnitudo. Selama rumah dipastikan masih utuh, tidak rusak, dan tidak retak, warga bisa kembali ke rumah masing-masing. Dia memperingatkan warga bila rumah rusak atau retak agar tidak berada di lokasi yang rusak atau retak tersebut karena bisa membahayakan keselamatan jiwa.

 

 
Berita Terpopuler