Terjadi Perbedaan Idul Fitri, MUI: Mari Saling Menghormati Saja 

Terjadi perbedaan dalam sholat idul fitri.

Republika/Wihdan
Terjadi Perbedaan Idul Fitri, MUI: Mari Saling Menghormati Saja. Foto: Idul Fitri Ilustrasi
Rep: Mabruroh Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ikhsan Abdullah mengingatkan masyarakat Indonesia untuk bersikap dewasa dalam menyikapi perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H. Menurut Ikhsan, menjaga ukhuwah adalah yang paling utama dalam menjaga kerukunan antarumat Islam.

Baca Juga

“Umat Islam harus menjaga ketenangan, ukhuwah Islamiyah,” kata Ikhsan dalam sambungan telepon, Selasa (18/4/2023).

Menurut Ikshan, ada baiknya bila menunggu dan mengikuti keputusan pemerintah untuk penyelenggaraan Hari Raya Idul Fitri, agar kita memperoleh berkah dan fitri. 

“Tapi, kalau terpaksa berbeda, ya saling menghormati saja, silakan kalau mau hari Jumat, kalau mau hari Sabtu ya monggo,” kata Ikhsan.

“Tapi, sebaik-baiknya mengikuti saja nanti keputusan pemerintah untuk menjaga ukhuwah kebangsaan, ukhuwah umat. Jangan sampai nanti perbedaan itu menjadikan kita tidak fitri, tidak memperoleh Ied yang fitri,” ujarnya.

Diketahui Muhammadiyah menetapkan Idul Fitri pada Jumat 21 April 2023. Muhammadiyah bahkan sudah merilis lokasi-lokasi yang akan menjadi tempat penyelenggaraan sholat Ied, apabila nanti hasil rukyatul hilal pemerintah berbeda dengan keputusan Muhammadiyah.

 

 

 

 

 
Berita Terpopuler