Bos Sarinah: Tidak Ada Larangan Menggunakan Jilbab di Sarinah

Sarinah bahkan memiliki direksi yang mengenakan jilbab.

ANTARA/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo (tengah) disaksikan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri (keempat kanan), Menteri BUMN Erick Thohir (keempat kiri), Ketua DPR Puan Maharani (ketiga kanan), Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (ketiga kiri), Seskab Pramono Anung (kanan), Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati (kiri) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (kedua kiri) menandatangani prasasti saat peresmian Transformasi Sarinah di Jakarta, Kamis (14/7/2022). Presiden meresmikan transformasi pusat perbelanjaan tertua di Indonesia, Sarinah usai direnovasi.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sarinah (Persero) menegaskan lingkungan kerja yang inklusif bagi seluruh para pekerja. Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati mengatakan, BUMN yang menjadi etalase produk lokal tersebut tidak pernah melarang karyawannya untuk mengenakan atribut keagamaan dalam bekerja.

Baca Juga

"Kami klarifikasi, di Sarinah tidak ada ketentuan, aturan, atau larangan menggunakan hijab/jilbab untuk bekerja," ujar Fetty saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Jumat (14/4/2023).

Fetty menyampaikan hal tersebut berlaku untuk seluruh level, mulai dari direksi hingga bagian gudang. Bahkan, kata Fetty, Sarinah juga memiliki direksi yang mengenakan hijab. "Itu kenyataan di lapangan dan tidak ada larangan untuk berhijab," kata Fetty.

Fetty mengaku sudah berkomunikasi dengan anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade. Kabar soal adanya larangan menggunakan hijab datang dari Politisi Gerindra itu saat rapat dengan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo pekan ini. 

"Kami sudah komunikasi dengan Pak Andre, kami sudah menjelaskan dan melakukan klarifikasi kepada beliau," kata Fetty.

 
Berita Terpopuler