Dokter Saraf: Batasi Makanan Tinggi Lemak Saat Berbuka Puasa

Orang dengan riwayat strok bisa mengambil manfaat kesehatan dari berpuasa.

Republika/Reiny Dwinanda
Bakwan dan martabak. Gorengan masih menjadi favorit banyak orang untuk berbuka puasa.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis saraf Untung Gunarto mengingatkan mengenai pentingnya membatasi makanan tinggi lemak saat berbuka puasa atau makan sahur. Ini penting, terutama bagi individu dengan riwayat penyakit strok.

"Individu dengan riwayat strok perlu membatasi makanan tinggi lemak dan juga makanan berbahan dasar tepung dan gula," kata Untung, dikutip Ahad (26/3/2023).

Untung menjelaskan bahwa masyarakat perlu mengatur pola makan bergizi seimbang dengan memperbanyak asupan protein. Pada prinsipnya, makanan tinggi lemak yang dikonsumsi berlebihan akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi harian.

"Hal tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan komposisi profil lemak tubuh, misalkan kolesterol, trigliserida, low density lipoprotein  (LDL) dan high density lipoprotein (HDL)," kata Pelaksana Tugas Direktur RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto, Jawa Tengah itu.

Dokter Untung juga mengingatkan manfaat ibadah puasa bagi individu dengan riwayat strok. Selama melaksanakan ibadah puasa, seseorang dengan riwayat strok perlu mengatur pola makan dengan lebih baik saat berbuka puasa dan makan sahur.

Baca Juga

Selain itu, ibadah puasa dan ibadah lain yang dilaksanakan selama bulan suci Ramadhan, menurut Untung, akan berdampak positif secara psikologis bagi seseorang dengan riwayat strok. Selama menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya, hati akan lebih tenang dan intensitas kesibukan juga berkurang sehingga bisa dapat relaksasi.

"Perasaan yang damai dan tenang juga mengurangi tingkat stres sehingga baik bagi seseorang dengan riwayat strok," katanya.

Untung menyebut bahwa menjalankan ibadah puasa sangat mendukung upaya mengendalikan faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, obesitas, dan depresi.

"Pada intinya, seseorang dengan riwayat strok bisa tetap melaksanakan ibadah puasa asalkan tetap perhatikan asupan makanan dan yang juga tidak kalah penting adalah harus tetap memperbanyak konsumsi air putih selama berbuka puasa hingga sahur," kata Untung.

 
Berita Terpopuler