Airlangga: UMKM Dukung Perekonomian RI Semakin Resilien

Sejumlah indikator pada sektor riil dan eksternal juga menunjukkan prospek positif.

Edi Yusuf/Republika
Pengunjung mengamati bermacam produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Galeri Patrakomala Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Kota Bandung, Jalan Jakarta, Jumat (10/3/2023). Menghadapi gejolak ketidakpastian perekonomian global, Indonesia kian menunjukkan resiliensi melalui capaian impresif pertumbuhan ekonomi yang menyentuh angka 5,31 persen (yoy) pada 2022.
Rep: Retno Wulandhari Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menghadapi gejolak ketidakpastian perekonomian global, Indonesia kian menunjukkan resiliensi melalui capaian impresif pertumbuhan ekonomi yang menyentuh angka 5,31 persen (yoy) pada 2022. Resiliensi itu disertai dengan penguatan geliat berbagai sektor mulai dari konsumsi rumah tangga, ekspor, transportasi dan pergudangan, hingga akomodasi dan makanan minuman.

Baca Juga

Sejumlah indikator pada sektor riil dan eksternal juga menunjukkan prospek positif mulai dari Indeks Keyakinan Konsumen yang bertahan pada level optimis, PMI Manufaktur yang terus berada pada level ekspansi, neraca perdagangan yang surplus selama 33 bulan beruntun, transaksi berjalan yang mencatatkan surplus, hingga rasio utang luar negeri yang kian menurun.

“Pemerintah juga akan terus melakukan sinergi antara pemangku kepentingan, terutama kemarin antara fiskal da moneter berjalan secara baik, sehingga dengan demikian kita bisa menjaga pertumbuhan ekonomi,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech dalam acara Maybank Indonesia Economic Outlook 2023, Rabu (15/03/2023).

Guna menjaga keberlanjutan pemulihan kondisi perekonomian nasional tersebut, Pemerintah terus mendorong berbagai strategi seperti implementasi program perlindungan sosial bagi masyarakat rentan, transformasi ekonomi melalui Perpu UUCK, hilirisasi SDA, penyesuaian Kebijakan Devisa Hasil Ekspor SDA, pembangunan Infrstruktur, hingga pengembangan SDM melalui berbagai program seperti Kartu Prakerja.

Untuk memitigasi transmisi dari kenaikan harga komoditas global, Pemerintah juga melakukan berbagai extra effort pengendalian inflasi melalui forum Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Tim Pengendali Inflasi Daerah. Melalui strategi kebijakan 4K yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif, inflasi Indonesia pada tahun 2022 mampu terkendali pada level 5,5 persen (yoy).

 

Airlangga juga menuturkan, untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi tersebut diperlukan adanya penguatan pada sektor UMKM yang telah menyumbang sekitar 61 persen terhadap Produk PDB, menyerap 97 persen terhadap tenaga kerja, serta terbukti resilien dalam menghadapi krisis.

"Kontribusi daripada Kredit Usaha Rakyat terhadap ekspansi kredit tahun lalu diperkirakan sekitar Rp 600 triliun atau lebih dari 50 persen itu dari KUR. Ini membuktikan sektor UMKM itu memiliki resiliensi tinggi," tegas Airlangga.

 

Pemerintah telah memberikan dukungan pembiayaan bagi UMKKM melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan pada tahun 2023 sebesar Rp 450 triliun yang disertai dengan penambahan target debitur baru paling sedikit 1,76 juta debitur dan target debitur graduasi penyaluran KUR paling sedikit 2,36 juta debitur.

 
Berita Terpopuler