Masyarakat Perkotaan Dinilai Lebih Aware Terhadap Pilihan Makanan Sehat

Masih banyak orang yang suka mengonsumsi gula, garam, dan lemak melebihi batas.

EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Seorang berbelanja di supermarket di tengah pandemi Covid-19 di Banda Aceh, Aceh, 10 Februari 2022. Masyarakat perkotaan dinilai lebih memiliki kesadaran untuk menerapkan pola makan sehat.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat urban dinilai memiliki kepedulian (awareness) lebih tinggi terhadap gaya hidup sehat dan pemilihan makanan lebih sehat dibandingkan masyarakat di daerah. Hal itu diungkap Head of Strategic Marketing Nutrifood, Susana, dalam diskusi memperingati Hari Obesitas Sedunia yang jatuh pada 4 Maret.

"Menurut pendapat saya, bukan berdasarkan pada penjualan Nutrifood, di perkotaan itu awareness orang terhadap hidup lebih sehat, pemilihan hidup yang lebih sehat, itu cenderung lebih tinggi dibandingkan di daerah," kata Susana di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Menurut Susana, masyarakat di perkotaan cenderung lebih mudah menjangkau informasi seputar kesehatan. Sementara itu, edukasi tentang kesehatan dan pilihan makanan sehat di daerah masih belum optimal.

"Tapi makin ke sini edukasi semakin banyak dilakukan, apalagi setelah gencarnya media sosial. Saya yakin ke depannya akan semakin banyak orang yang aware akan pilihan makanan yang lebih sehat, termasuk di daerah," kata Susana.

Pola makan sehat salah satunya dilakukan dengan membatasi asupan gula, garam, dan lemak harian. Meliza Suhartatik selaku pengawas Farmasi Makanan Ahli Muda Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), mengatakan, sebagaimana ditetapkan Kementerian Kesehatan, idealnya dalam sehari masyarakat mengonsumsi gula tidak lebih dari 50 gram (setara empat sendok makan), garam tidak lebih dari 5 gram (setara satu sendok teh), dan lemak tidak lebih dari 67 gram (setara lima sendok makan).

"Ini pemahaman yang penting diketahui setiap orang karena sampai sekarang masih banyak yang suka minum makanan manis, berlemak, atau gurih melebihi batas," kata Meliza.

Baca Juga

Menurut Meliza, langkah sederhana untuk membatasi asupan gula, garam , dan lemak adalah dengan cermat membaca label kemasan dan menjadikannya sebagai kebiasaan. Dengan demikian, masyarakat akan lebih cerdas untuk memilah zat gizi yang harus dipenuhi dan yang harus dibatasi agar terhindar dari berbagai penyakit, salah satunya obesitas.

Dalam rangka upaya promotif dan preventif dalam penanggulangan Penyakit Tidak Menular (PTM), Badan Pengawas Obat dan Makanan telah melakukan kampanye agar konsumen memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan gizinya. Salah satu cara untuk memudahkan masyarakat memilih pangan yang lebih sehat adalah dengan mencantumkan keterangan Logo Pilihan Lebih Sehat pada pangan olahan yang memenuhi kriteria kandungan gula, garam, lemak dan/atau zat gizi lainnya.

"Harapannya masyarakat dapat bijak memilih produk dengan Logo Pilihan Lebih Sehat dan mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar," jelas Meliza.

 
Berita Terpopuler