Likuiditas Perbankan Dinilai Masih Cukup Memadai

LPS menilai, LDR perbankan masih pada level yang cukup.

Tangkapan layar
Tangkapan layar Direktur Eksekutif Surveilans, Pemeriksaan, dan Statistik Lembaga Penjamin Simpanan LPS Priyanto Budi Nugroho dalam konferensi pers penetapan tingkat bunga penjaminan LPS, Selasa (28/2/2023).
Rep: Rahayu Subekti Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) perbankan masih pada level yang cukup. Direktur Eksekutif Surveilans, Pemeriksaan, dan Statistik LPS Priyanto Budi Nugroho mengatakan, LDR perbankan masih longgar di bawah 80 persen untuk rupiah dan valas.

Baca Juga

“Itu menunjukan likuiditas di perbankan kita masih cukup memadai mendukung perbankan menjalankan fungsi intermediasinya,” kata Priyanto dalam konferensi video, Selasa (28/2/2023).

Selain itu, dia mengatakan dana-dana perbankan yang ditempatkan dalam operasi moneter Bank Indonesia juga masih tinggi sekitar Rp 500 triliun. Hal itu juga menurutnya menunjukan likuiditas di perbankan masih cukup memadai.

Dia melanjutkan, dari hari ke hari, perbankan masih memiliki buffer likuiditas yang besar. “Ini bisa dilihat dari suku bunga pasar uang pasar bank baik rupiah dan valas masih menunjukkan tidak ada kata-kata likuiditas,” jelas Priyanto.

Bahkan, lanjut dia, likuiditas perbankan valas juga masih dalam kondisi cukup. Dia menuturkan, indikasi secara neto, perbankan memberikan pinjaman kepada bank di luar sehingga pinjaman tersebut dilakukan setelah menyalurkan dana di perbankan domestik.

“Dari beberapa indikator tadi, likuiditas perbankan kita masih cukup sebagaimana juga Bank Indonesia tekankan likuiditas perbankan akan selalu dijaga memadai,” tutur Priyanto.

 
Berita Terpopuler