Arsenal Pecahkan Catatan Buruk di Derby London Utara, Arteta Rayakan Kemenangan Spesial

Arsenal mengalahkan Tottenham Hotspur 2-0 di kandang Tottenham di Liga Inggris.

EPA-EFE/VINCE MIGNOTT
Pelatih Arsenal Mikel Arteta.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Arsenal Mikel Arteta memuji kemenangan timnya atas Tottenham Hotspur pada Senin (16/1/2023). Juru taktik asal Spanyol ini meminta timnya merayakan setiap momen, terlebih bisa menjaga keunggulan delapan poin di puncak klasemen Liga Primer Inggris.

Baca Juga

Gol bunuh diri awal dari Hugo Lloris dan sepakan Martin Odegaard yang bagus membantu Arsenal menyelesaikan kemenangan kandang dan tandang pertama dalam semusim atas Tottenham sejak 2013-14. The Gunners juga mencatatkan kemenangan tandang atas Spurs untuk pertama kalinya di liga sejak Maret 2014.

Kemenangan tersebut memicu perayaan liar pada peluit akhir, saat skuad belia The Gunners mengumpulkan poin mereka menjadi 47 dari 18 pertandingan liga, poin terbanyak yang mereka raup pada tahapan ini dalam sejarah kiprah mereka di liga.

"Saya sangat senang karena dua alasan," kata Arteta. “Satu karena saya melihat banyak determinasi, kualitas dan kami sangat ingin memenangi pertandingan pada hari ini saat datang ke sini. Dan yang lainnya karena kami memiliki pekerjaan di mana kami benar-benar diistimewakan, kami dapat membuat banyak orang bahagia."

Ia mengaku bahagia merayakan kemenangan dengan para penggemar Arsenal. Baginya, itu merupakan perasaan yang luar biasa. Perjuangan dan penderitaan yang mereka rasakan untuk mengamankan kemenangan, kata dia, menjadi sangat masuk akal ketika tim memiliki momen seperti yang didapatkan Arsenal usai kemenangan pada laga derby ini.

"Sungguh luar biasa dan pergi ke ruang ganti dan hanya merasakan kegembiraan dan kebersamaan di sekitar tim dan betapa berartinya bagi mereka. Itu istimewa," kata dia.

Delapan poin...

Delapan poin adalah keunggulan terbesar yang dimiliki Arsenal di puncak Liga Primer, ketika memainkan jumlah pertandingan yang sama dengan tim di bawahnya, sejak hari terakhir musim 2003/04, ketika mereka memenangi gelar dengan selisih 11 poin. Mereka belum pernah lagi juara liga sejak itu.

"Kami tahu bahwa kami di sini karena cara kami bermain, cara kami berperilaku, gaya kami dan cara kami hidup bersama. Kami tidak boleh melupakan itu karena besok kami harus mencoba melakukan hal yang persis sama," ujar dia mengingatkan.

"(Kemenangan) ini memiliki keterikatan emosional yang besar karena jelas ada sejarah besar antara kedua klub dan itu sangat berarti bagi kami untuk memenangkan pertandingan. (Delapan poin unggul) adalah posisi yang bagus untuk berada dan mari nikmati setiap momen."

 
Berita Terpopuler