Covid-19 Tampak tak Pengaruhi Risiko Anak Kembangkan Diabetes Tipe 1

Studi terdahulu mengindikasikan kemungkinan diabetes tipe 1 terkait Covid-19.

www.pixabay.com
Anak memakai masker sebagai bentuk pencegahan Covid-19 (ilustrasi). Peneliti Denmark mengungkap insiden diabetes tipe 1 tidak ada kaitannya dengan Covid-19.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi terbaru yang dilakukan di Denmark mengonfirmasi bahwa Covid-19 tak mempengaruhi risiko diabetes tipe 1 pada anak. Temuan ini dinilai menjawab temuan dalam studi berbeda yang mengindikasikan adanya potensi hubungan antara infeksi SARS-CoV-2 dengan kejadian diabetes tipe 1.

Studi ini menggunakan data anak-anak berusia di bawah 18 tahun di Denmark yang pernah terinfeksi SARS-CoV-2 setidaknya satu kali. Data tersebut dikumpulkan dalam periode 1 Maret 2020 hingga 25 Agustus 2022. Dalam studi ini, tim peneliti tak melibatkan anak yang sudah terdiagnosis dengan diabetes tipe 1.

Selain itu, tim peneliti juga menggunakan data pengetesan Covid-19 yang diambil dari sistem pengawasan infeksi SARS-CoV-2 nasional. Data ini mencakup laporan analisis RT-PCR dari para pasien Covid-19, seperti dilansir News Medical, Senin (12/12/2022).

Seluruh partisipan anak dipantau secara berkala, dimulai dari 30 hari setelah para anak menjalani tes Covid-19. Pemantauan diselesaikan setelah studi berakhir, atau sampai anak yang terlibat sebagai partisipan mencapai usia 18 tahun, hilang, meninggalkan Denmark, atau meninggal dunia.

Baca Juga

Dari sekitar 1,1 juta partisipan berusia di bawah 18 tahun, ada 613 anak yang terdiagnosis dengan diabetes tipe 1 selama studi berlangsung. Berdasarkan data ini, tim peneliti mengungkapkan bahwa tingkat kejadian diabetes tipe satu mencapai 39 kasus per 100 ribu individual years.

Berdasarkan analisis, tim peneliti mendapati bahwa riwayat infeksi SARS-CoV-2 tak memengaruhi risiko anak untuk terkena diabetes tipe 1. Oleh karena itu, tim peneliti menilai diabetes tipe 1 tak perlu menjadi masalah yang perlu dikhawatirkan pada anak-anak yang terinfeksi SARS-CoV-2.

Studi terbaru ini telah dipublikasikan secara daring dalam server pracetak medRxiv. Temuan dalam studi ini sepatutnya tidak dianggap sebagai sesuatu yang konklusif atau digunakan sebagai panduan dalam praktik klinis sebelum ulasan sejawat dilakukan terhadap studi tersebut.

 
Berita Terpopuler