Hati-Hati, Suplemen Herbal Populer Ini Bisa Picu Gangguan Irama Jantung pada Usia Muda

Suplemen herbal yang digemari di AS punya dampak kesehatan.

www.freepik.com.
Suplemen (Ilustrasi). Meski berlabel alami dan memiliki klaim menakjubkan, orang-orang yang terbiasa mengonsumsi suplemen herbal mungkin perlu lebih waspada.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus fibrilasi atrium (FA) pada kelompok usia yang lebih muda tampak mengalami peningkatan di Amerika Serikat. Kasus-kasus ini diyakini berkaitan dengan kebiasaan mengonsumsi suplemen herbal.

Dengan klaim kesehatan yang luar biasa, tak heran bila produk suplemen herbal digemari di tengah masyarakat. Ada sekitar seperlima penduduk dunia yang mengonsumsi suplemen herbal. Namun, sekitar 70 persen di antara pengonsumsi suplemen herbal tak memberi tahu dokter mereka mengenai kebiasaan tersebut.

Meski berlabel alami dan memiliki klaim menakjubkan, orang-orang yang terbiasa mengonsumsi suplemen herbal mungkin perlu lebih waspada. Alasannya, seorang ahli kardiologi menemukan adanya hubungan antara konsumsi suplemen herbal dengan gangguan irama jantung yang berbahaya, yaitu FA.

Ahli kardiologi yang berbasis di California tersebut menemukan adanya peningkatan kasus FA pada pasien berusia 20-an tahun yang mengonsumsi suplemen herbal. Dalam sesi wawancara bersama Insider, dokter tersebut mengungkapkan bahwa beberapa suplemen herbal yang dikonsumsi oleh pasien-pasien muda tersebut adalah suplemen bitter orange atau jeruk pahit dan ephedra.

Sebagian suplemen bebas yang dikonsumsi para pasien muda tersebut, seperti ephedra, merupakan produk suplemen yang telah dilarang peredarannya oleh Food and Drug Administration (FDA) pada 2004. Pelarangan ini dilakukan karena suplemen-suplemen tersebut memiliki efek samping yang bermasalah.

Menurut beberapa studi kasus dan studi klinis, suplemen bitter orange dan ephedra terbukti berkaitan dengan masalah gangguan irama jantung atau aritmia. Ironisnya, praktisi kesehatan menemukan bahwa sebagian pasien aritmia justru bergantung pada suplemen sebagai pengobatan alternatif.

Risiko membahayakan dari suplemen bitter orange juga telah diungkapkan sebelumnya oleh WebMD. Laman kesehatan tersebut mengungkapkan bahwa konsumsi suplemen bitter orange, terutama bila dikonsumsi bersama dengan kafein, bisa meningkatkan detak jantung pada orang yang sehat.

Baca Juga

Efek serupa juga terjadi bila seseorang mengonsumsi campuran minyak ikan dengan pengencer darah. Mengacu pada temuan ini, bukan berarti masyarakat harus sepenuhnya menjauhi produk suplemen herbal. Akan tetapi, masyarakat diimbau untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi produk suplemen herbal, mengingat adanya risiko yang mungkin timbul.

Fibrilasi atrium yang mematikan
Studi pada April lalu menemukan adanya peningkatan kasus FA yang cukup signifikan dalam dua dekade terakhir di Amerika Serikat. Menurut data, peningkatan kasus FA terjadi sebanyak 72 persen. Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan peningkatan kasus kanker atau penyakit jantung.

"Data baru ini sangat mengkhawatirkan," jelas Clinical Lead untuk Pencegahan Penyakit Kardiovaskular di East Midlands Clinical Networks, dr Yassir Javid, seperti dilansir Express, Selasa (25/10/2022).

Baca juga : Picu Kanker, Unilever Tarik Produk Dry Shampoo Dove Hingga TRESemme

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan bahwa FA merupakan jenis gangguan irama jantung atau aritmia yang paling umum. Kondisi ini terjadi ketika dua ruang atas jantung atau serambi (atrium) jantung berdetak secara tidak beraturan.

Pada FA, aliran darah dari serambi jantung ke bilik jantung (ventrikel) juga mengalami gangguan. FA disebut sebagai gangguan irama jantung yang mematikan karena bisa meningkatkan risiko strok secara signifikan. Penderita FA memiliki kemungkinan lima kali lipat lebih besar untuk terkena strok.

"Strok karena FA cenderung lebih serius, dengan kerusakan pada otak yang lebih berat dan efek jangka panjang yang lebih buruk," jelas Stroke Association melalui laman resmi mereka.

Berkaitan dengan hal ini, dr Javid mengimbau masyarakat untuk mewaspadai beberapa gejala FA. Gejala-gejala tersebut di antaranya adalah irama jantung terasa tak beraturan, palpitasi jantung atau jantung berdebar, lelah ekstrem, lightheadedness atau perasaan seperti akan pingsan, sesak napas, dan nyeri dada.

Orang-orang yang mengalami gejala seperti ini sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Dengan penanganan yang tepat dan cepat, dr Javid mengatakan penderita FA bisa hidup dengan aktif dan normal.

"Bila FA tak terdiagnosis, risiko strok dan komplikasi lain bisa sangat tinggi, jadi jangan tunda waktu untuk mendapatkan diagnosis bila Anda memiliki (gejala) yang dicurigai," kata dr Javid.

 
Berita Terpopuler