Hanya dari Satu Lagu Hit, Sting Terima Royalti Rp 920 Juta Sebulan!

Royalti satu lagu Sting bersama The Police membuatnya kaya raya.

EPA
Penyanyi dan salah satu pendiri band rock The Police, Sting, telah menjual katalog musiknya ke Universal Music Publishing Group (UMPG). Sting meraih 53.700 poundsterling hanya dari royalti satu lagunya bersama The Police, Every Breath You Take.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Sting tercatat memiliki jumlah kekayaan yang mencengangkan. Musisi Inggris yang merupakan mantan vokalis band The Police itu bisa mendapat 53.700 poundsterling (setara dengan Rp 920,12 juta) sebulan hanya dari satu lagu.

Tembang yang dimaksud adalah lagu hit The Police tahun 1983, "Every Breath You Take". Karya tersebut terdaftar oleh The Richest sebagai lagu kedelapan yang paling menguntungkan sepanjang masa dan telah membuat Sting kaya raya.

Menurut Celebrity Net Worth, kekayaan Sting senilai 493 juta poundsterling (sekitar Rp 8,44 triliun). Media tersebut melaporkan bahwa Sting memiliki 100 persen kredit penulisan lagu "Every Breath You Take", meskipun rekan satu bandnya, yakni Stewart Copeland dan Andy Summers, juga menyumbangkan bagian drum dan gitar.

Karena itu, Sting mendapatkan sebagian besar royalti lagu. Dia pun mengumpulkan pendapatan saat lagu diambil sampelnya, diputar di radio, atau saat dimasukkan ke media lain seperti iklan atau film.

Baca Juga

Pada 2018, lebih dari satu dekade sejak lagu dirilis, "Every Breath You Take" dilaporkan masih menghasilkan rata-rata 1.790 poundsterling (Rp 30,68 juta) setiap hari, 53.700 poundsterling (setara dengan Rp 920,12 juta) sebulan, atau 654 ribu poundsterling (Rp 11,21 miliar) setahun. Sting telah menggunakan kekayaannya untuk investasi properti yang tersebar di seluruh dunia, termasuk penthouse di New York City, Amerika Serikat.

Pada 2008, Sting dan istrinya, Trudie Styler, membeli griya tawang seharga 24,2 juta poundsterling dan menjualnya pada 2017 seharga 44 juta poundsterling. Awal 2022, musisi kelahiran Northumberland itu menjual katalog lagu-lagu hitnya ke Universal Music Publishing Group seharga 221 juta poundsterling (Rp 3,79 triliun).

Katalog mencakup lagu-lagu Sting semasa bersama The Police serta musik dari karier solonya. Dikabarkan bahwa Sting ingin musiknya memiliki "rumah" sehingga bisa dihargai dan dihormati.

Menurut Sting, itu adalah langkah untuk menyatukan semuanya dalam satu rumah tepercaya. Sting juga berharap dapat menghubungkan kembali penonton, musisi, dan generasi baru ke seluruh karya musiknya.


Pria 71 tahun tersebut awalnya tidak berencana terjun ke dunia musik. Lahir dengan nama Gordon Matthew Thomas Summer, dia bekerja di berbagai industri, termasuk sebagai petugas pajak, pekerja konstruksi, dan sopir bus.

Summer kemudian melanjutkan ke perguruan tinggi untuk melanjutkan studi menjadi guru dan mulai berkecimpung di ranah musik jazz. Dia pernah tergabung dalam beberapa band lokal, seperti Newcastle Big Band, Phoenix Jazzmen, dan Last Exit.

Atasan bergaris kuning dan hitam menjadi ciri khasnya, dan teman-temannya mulai bercanda memanggilnya Sting. Pada 1977, menginjak usia 26 tahun, Sting pindah ke London, Inggris. Bersama teman-temannya, Stewart Copeland dan Henry Padovani, dia membentuk The Police.

Selama waktu itu, konflik kerap pecah di jalan-jalan London karena komunitas punk dan lainnya bentrok dengan pihak berwenang. Band merasa nama The Police akan memberikan pemasaran gratis untuk band karena eksistensi polisi di London.

Single pertama The Police, "Outlandos d'Amour", masuk dalam 10 besar di Inggris. Band terus tumbuh menjadi bintang dan memenangkan enam Grammy.

Kemudian, pada 1984, band ini bubar. Keputusan itu mengejutkan penggemar karena The Police berada di puncak ketenaran.

Usai bubarnya The Police, Sting merintis karier solo yang sukses. Dia juga terjun ke industri film, mendapatkan nominasi Academy Award pada tahun 2000 untuk lagunya di film animasi The Emperor's New Groove. Dia juga menyumbangkan lagu "What Could Have Been" (berkolaborasi dengan musisi Ray Chen) untuk serial Netflix Arcane pada 2021, dikutip dari laman Express, Senin (3/10/2022).

 
Berita Terpopuler