Dapat Ancaman Pembunuhan, JK Rowling Soroti Bahaya Media Sosial

JK Rowling dapat ancaman pembunuhan di Twitter karena dukung Salman Rushdie.

EPA/ANDY RAIN
Penulis novel Harry Potter, JK Rowling, mendapat ancaman pembunuhan setelah menunjukkan dukungannya terhadap penulis Salman Rushdie.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Novelis Inggris JK Rowling menyoroti bahaya yang mengintai di internet dan media sosial. Penulis seri novel Harry Potter itu menyampaikannya sepekan setelah mendapat ancaman pembunuhan di Twitter.

"Saya mencoba untuk berperilaku baik di dunia maya dan ingin orang lain juga berperilaku yang sama. Saya tidak pernah mengancam siapa pun atau semacamnya," ujar Rowling di acara radio Inggris yang dipandu Graham Norton, Sabtu (27/8/2022).

Rowling mendapat ancaman di Twitter setelah menyatakan dukungannya terhadap sesama novelis Salman Rushdie. Rowling membuat cicitan keprihatinan atas serangan penikaman yang dialami Rushdie.

Rushdie adalah penulis kelahiran India yang yang terkenal dengan buku The Satanic Verses. Karya kontroversial itu telah memicu kecaman dari Muslim di berbagai belahan dunia, bahkan dilarang terbit di Iran karena dinilai berisi hinaan terhadap Islam.

Pertengahan Agustus, Rushdie menjadi korban serangan penikaman saat hendak memberikan kuliah umum di Chautauqua Institution, New York, Amerika Serikat. Menanggapi insiden itu, Rowling menyebutnya sebagai berita mengerikan.

Begitu Rowling mengunggah cicitannya di Twitter, dia secara teratur menerima ancaman daring. Seorang pengguna Twitter dengan nama akun Meer Asif Aziz diduga membuat cicitan untuk Rowling yang berbunyi, "Jangan khawatir, Anda berikutnya".

Saat ini, pihak kepolisian tengah menyelidiki ancaman yang menyasar Rowling. Namun, perempuan 57 tahun itu mengaku juga menikmati berbagai argumen yang berseliweran di media sosial, menyebut itu semua cukup menyenangkan.

Sekarang, Rowling memiliki "hubungan cinta-benci" dengan media sosial. Dia mengungkap pernah rehat sekitar satu tahun dari Twitter dan akhirnya kembali hanya untuk membuat cicitan terkait buku yang dia tulis.

Rowling mengatakan media sosial bisa sangat menyenangkan. Akan tetapi, dia tidak meragukan bahwa media sosial juga menjadi tempat yang disukai oleh orang-orang yang ingin berperilaku jahat.

Selama ini, Rowling cukup vokal tentang pandangannya tentang identitas gender di media sosial. Pada 2020, dia pernah menulis sebuah cicitan kontroversial soal konsep seks, ketertarikan sesama jenis, dan transgender.

Baca Juga

Sebagian pihak sempat mengira keterbukaan dan pendapat soal isu LGBTQ membuat Rowling tidak dilibatkan di acara film Harry Potter. Misalnya, pada program reuni Harry Potter 20th Anniversary: Return to Hogwarts, di mana dia tidak terlihat.

Rowling menampik bahwa dua hal itu saling terkait. Sang novelis mengatakan dia telah diundang ke acara tersebut tetapi memutuskan untuk tidak terlibat di dalamnya.

"Saya diminta untuk itu, dan saya memutuskan saya tidak ingin melakukannya. Saya pikir itu lebih tentang film ketimbang buku," ungkap Rowling, dikutip dari laman Fox News, Senin (29/8/2022).

Sosok penulis yang juga menggarap novel dewasa The Casual Vacancy itu mengaku masih memiliki hubungan baik dengan para pemeran film Harry Potter. Mereka tetap saling berkomunikasi dan saling menanyakan kabar. Dia tidak memiliki masalah dengan deretan aktor dan aktris itu.

Pemeran yang dimaksud Rowling adalah Daniel Radcliffe, Emma Watson, dan Rupert Grint yang memerankan karakter Harry Potter, Hermione Granger, dan Ron Weasley. "Beberapa lebih sering dari yang lain, tapi selalu terjalin," kata Rowling.

 
Berita Terpopuler