Polisi Selidiki Ancaman Pembunuhan Terhadap JK Rowling yang Dukung Salman Rushdie

Di Twitter, JK Rowling menyatakan dukungannya terhadap Salman Rushdie.

EPA/ANDY RAIN
Penulis novel Harry Potter, JK Rowling, mendapat ancaman pembunuhan setelah menunjukkan dukungannya terhadap penulis Salman Rushdie.
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Polisi Skotlandia telah menerima laporan mengenai ancaman pembunuhan terhadap JK Rowling yang dibuat oleh seorang warganet di media sosial Twitter. Penulis novel Harry Potter itu mendapatkan ancaman tersebut setelah menunjukkan dukungan untuk sesama penulis, Salman Rushdie, yang diserang di New York, Amerika Serikat (AS), tepat sebelum memberikan ceramah.

"Kami telah menerima laporan tentang ancaman secara online, petugas sedang melakukan penyelidikan," kata juru bicara Kepolisian Skotlandia.

Pada Jumat, Rowling menyatakan kesedihannya atas kejadian yang menimpa Rushdie. Dia juga mendoakan penulis novel yang menghina Islam, The Satanic Verses, itu.

"Berita mengerikan. Sedih sekali. Semoga dia baik-baik saja," kata Rowling di Twitter pada Jumat.

Seorang pengguna Twitter bernama Meer Asif Aziz membalasnya cicitan Rowling dengan nada mengacam. "Jangan khawatir, berikutnya giliran Anda," tulisnya, seperti dikutip dari laman Fox News, Ahad (14/8/2022).

Menurut Daily Mail, Aziz dilaporkan sebagai ekstremis pendukung Iran yang memuji orang yang menyerang Rushdie. Dia mengdeskripsikan dirinya di Twitter sebagai mahasiswa, aktivis penelitian sosial, dan politik yang berbasis di Karachi dan lahir di Pakistan pada 1999. Cicitan dari akun Aziz di Twitter telah dihapus pada Ahad pagi.

Baca juga : Jerman Tetapkan Kematian Massal Ikan Sungai Oder Bencana Ekologis

Rowling kemudian mencicit dengan mengaitkan akun @TwitterSupport untuk mendapatkan dukungan. Penulis berusia 57 tahun itu melampirkan tangkapan layar ancaman kematian terhadapnya.

Setelah itu, Rowling juga mengunggah cicitan lain. Ia berterima kasih kepada orang-orang yang memberikan dukungan untuknya.

"Untuk semua yang mengirim pesan yang mendukung: terima kasih..polisi terlibat (juga sudah terlibat dalam ancaman lainnya)," kemudian diikuti emoji hati.

Rushdie ditikam beberapa kali sebelum berpidato di Chautauqua Institution di Chautauqua, New York pada Jumat (12/8/2022).  Penyerang menyerbu ke atas panggung dan menikam lehernya.

Rushdie telah dioperasi di rumah sakit setempat. Terakhir, ia dilaporkan menggunakan ventilator dan belum dapat berbicara.

Baca juga : WHO akan Ubah Nama Virus Monkeypox demi Hindari Stigma dan Rasisme

 
Berita Terpopuler