Frozen Shoulder, Apa Hubungannya dengan Diabetes?

Bahu kaku adalah gangguan menyakitkan yang picu pengurangan rentang gerak.

Republika/Reiny Dwinanda
Nyeri di area lengan dan bahu (Ilustrasi). Pengidap diabetes lebih mungkin mengembangkan bahu kaku (frozen shoulder).
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Frozen shoulder atau bahu kaku adalah kelainan yang menyebabkan kekakuan dan ketidaknyamanan pada sendi bahu. Bahu kaku terjadi ketika jaringan ikat di sekitar sendi bahu menjadi bengkak dan kaku.

"Ini adalah gangguan menyakitkan yang menyebabkan pengurangan rentang gerak bahu tanpa indikasi radang sendi," kata kata konsultan ahli bedah ortopedi dan penggantian sendi Sitaram Bhartia Institute and Holy Family Hospital, New Delhi, India, Biren Nadkarni Sr, dilansir Indian Express, Senin (25/7/2022).

Peradangan ini dapat mempersulit penderitanya melakukan tugas sehari-hari. Seiring perkembangan penyakit, ketidaknyamanan dan kekakuan semakin melemahkan bahu.

Baca Juga

Bahu terdiri dari tulang, ligamen, dan tendon yang dibungkus dalam kapsul jaringan ikat. Ketika kapsul di sekitar sendi bahu menebal dan mengencang, secara bertahap itu akan membatasi gerakan.

Kondisi ini biasanya terjadi dalam tiga tahap berbeda. Pertama, tahap awal kekakuan. Ini terjadi antara enam hingga sembilan bulan. Bahu akan sakit untuk digerakkan, dan kehilangan banyak rentang gerak.

Kedua, panggung kaku. Periode ini berlangsung empat sampai 12 bulan. Selama itu, rasa sakit mungkin menjadi lebih tertahankan, tetapi mobilitas memburuk saat kekakuan berkembang.

Ketiga, tahap merenggang. Anda mungkin memperhatikan bahwa mobilitas meningkat, dan dapat melanjutkan banyak tugas enam bulan hingga bertahun-tahun setelah awal gejala. Setiap pasien memiliki pengalaman unik dengan bahu beku. Intervensi awal yang tepat dapat mengurangi keparahan kasus pribadi.

Apa hubungan antara diabetes dan bahu kaku? Nadkarni mengatakan kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat mengubah kolagen, protein penting yang membentuk jaringan ikat, sehingga pengidap diabetes lebih mungkin mengembangkan bahu kaku.

Ketika gula menempel pada kolagen, maka itu menjadi lengket. Alhasil, kondisi itu akan membatasi mobilitas, dan menyebabkan bahu menjadi kaku.

"Saat Anda mencoba mengatasi kelengketan, Anda akan mengalami rasa sakit ringan hingga berat. Dalam keadaan tertentu, menggerakkan bahu Anda tidak mungkin," ujar Nadkarni.

Jika bahu tidak dapat bergerak untuk waktu yang lama, seperti saat digips, maka Anda berisiko mengalami bahu kaku. Setelah cedera, seperti robekan rotator cuff, penyakit ini juga dapat berkembang.

Perempuan lebih rentan terhadap bahu kaku daripada pria. Mereka yang berusia antara 40 hingga 60 tahun paling mungkin untuk mengalaminya.

Bahu kaku hanya dapat didiagnosis berdasarkan tanda dan gejala. Seorang dokter biasanya akan membuat diagnosis dengan memeriksa rentang gerak aktif (dengan meminta untuk menggerakkan bahu), serta rentang gerak pasif (dengan meminta menggerakkan bahu dengan lengan.

Persoalannya, tidak ada jaminan bahwa frozen shoulder tidak akan terjadi. Namun, ingatlah perlindungan terbesar adalah menjaga gula darah serendah mungkin.

Selain itu, mempertahankan program peregangan dan latihan fisik secara teratur sangat penting untuk mempertahankan rentang gerak bahu. Ingatlah bahwa meskipun Anda tidak dapat memprediksi apakah akan mengalami bahu kaku atau tidak, Anda dapat menempatkan diri dalam situasi sebaik mungkin.

Sebagian besar pasien tentu saja akan memilih terapi non-operatif pada awalnya, seperti terapi fisik dan obat antiinflamasi non-steroid. Beberapa orang memilih suntikan steroid untuk meredakan ketidaknyamanan sendi dan meningkatkan jangkauan gerak.

 

Jenis-jenis tes gula darah. - (Republika)

Bagi pengidap diabetes, sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan tersebut karena dapat menyebabkan gula darah tinggi. Ini berbahaya lantaran dapat bertahan hingga sepekan.

Jadi bicarakan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat tersebut. Untuk sebagian besar kasus, langkah-langkah ini akan efektif mengatasi frozen shoulder.

Jika gejala tidak membaik, prosedur yang lebih luas seperti pelepasan kapsul terbuka atau operasi arthroscopic (bersama dengan terapi fisik) dapat dipertimbangkan lagi. Walaupun bahu kaku umum terjadi pada penderita diabetes, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari atau mengobatinya.

Pertama, pertahankan kadar gula darah sedekat mungkin dengan normal. Kedua, cegah frozen shoulder dengan olahraga dan regangkan bahu secara teratur. Ketiga, obat antiinflamasi dapat digunakan untuk meredakan nyeri.

Keempat, perkuat bahu dan tingkatkan jangkauan gerak dengan bantuan terapis fisik. Kelima, jika tidak ada yang berhasil, maka operasi dapat menjadi pilihan. Kelima, jangan memakai selempang bahu atau berhenti menggunakan lengan Anda sepenuhnya.

Bahu yang kaki bisa menjadi tidak nyaman dan membatasi banyak aktivitas sehari-hari. Namun, kabar baiknya adalah dengan perawatan yang tepat, maka penyakit ini biasanya sembuh.

 
Berita Terpopuler