Ukraina Minta Turki Bantu Selidiki Tiga Kapal Berbendera Rusia

Ukraina secara terbuka menuduh Moskow mencuri gandum sejak invasi pada 24 Februari.

EPA-EFE/KHALED ELFIQI
Ukraina telah meminta Turki untuk membantu menyelidiki tiga kapal berbendera Rusia yang diduga mencuri gandum dari Ukraina
Rep: Rizky Jaramaya Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina telah meminta Turki untuk membantu menyelidiki tiga kapal berbendera Rusia. Permintaan ini sebagai bagian dari upaya Kiev untuk menyelidiki dugaan pencurian gandum dari wilayah yang diduduki Rusia.

Dalam surat tertanggal 13 Juni, kantor Kejaksaan Ukraina meminta Kementerian Kehakiman Turki untuk menyelidiki dan memberikan bukti terhadap tiga kapal yang diduga terlibat dalam pengangkutan gandum yang diduga dicuri dari wilayah Ukraina.

Surat yang ditinjau Reuters itu mengatakan, kapal-kapal berbendera Rusia tersebut melakukan perjalanan dari terminal biji-bijian utama Krimea di Sevastopol pada April dan Mei. Kiev meminta Ankara untuk mendapatkan dokumentasi tentang kargo dan kedatangan mereka di pelabuhan-pelabuhan Turki.  

Ketiga kapal kargo besar tersebut yaitu, Mikhail Nenashev, Matros Pozynich dan Matros Koshka. Mereka dimiliki oleh anak perusahaan dari perusahaan milik negara Rusia bernama United Shipbuilding Corporation. Jika terbukti bahwa, United Shipbuilding Corporation mengangkut biji-bijian dari wilayah Ukraina yang baru-baru ini diduduki, maka akan menambah bukti tentang keterlibatan entitas milik negara Rusia dalam mengekspor gandum yang diduga sebagai barang curian.  

Ukraina secara terbuka menuduh Moskow mencuri gandum sejak invasi pada 24 Februari. Rusia berulang kali membantah bahwa mereka telah mencuri gandum Ukraina.

Konflik Rusia-Ukraina telah meningkatkan kekhawatiran tentang ketahanan pangan di seluruh dunia. Konflik ini telah menaikkan harga pangan dunia ke rekor tertinggi tahun ini.  

Wakil Kepala Administrasi yang didirikan Rusia di Kherson, Kirill Stremousov, mengatakan, gandum dari wilayah itu akan dikirim ke Krimea dan petani lokal bertanggung jawab untuk mengangkutnya ke sana.  Dia mengaku tidak mengetahui tentang pengiriman ke Turki atau Timur Tengah.

Reuters pada Jumat (1/7/2022) melaporkan, dalam surat terpisah tertanggal 30 Juni, Ukraina meminta Kementerian Kehakiman Turki untuk menahan dan menangkap kapal berbendera Rusia lainnya yang diduga membawa gandum curian dari pelabuhan Berdyansk yang diduduki. Pada Senin (4/7/2022), seorang pejabat senior Turki mengatakan, Turki telah menghentikan kapal kargo dan sedang menyelidiki klaim Ukraina tersebut.

Ankara telah setuju dengan Ukraina untuk memblokir pengiriman komersial antara Krimea dan Turki sejak 2014. Pada saat yang sama, Turki telah memainkan peran kunci dalam diskusi antara PBB, Rusia dan Ukraina tentang pembentukan koridor di Laut Hitam untuk mengekspor gandum dari Ukraina.

Kementerian Kehakiman Turki menolak mengomentari dua surat yang dikirim oleh Kiev. Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan, mereka telah menyelidiki klaim Ukraina bahwa gandum yang dicuri oleh Rusia telah sampai ke Turki.

“Kami melihat bahwa pelabuhan keberangkatan kapal dan asal barang adalah dari Rusia. Kami menentang biji-bijian Ukraina atau barang-barang lain yang diambil oleh Rusia, dan kami tidak akan mengizinkan barang-barang ini datang kepada kami," kata Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu kepada wartawan pada 23 Juni, tanpa mengidentifikasi nama kapal kargo tersebut.

Kementerian Luar Negeri tidak menanggapi permintaan komentar atas kapal dari Berdyansk yang tiba di Turki akhir pekan lalu.  Sebuah sumber diplomatik Turki menambahkan, Kiev telah menyatakan klaimnya kepada Ankara tentang dugaan gandum curian yang dibawa ke Turki melalui kapal Rusia. Sumber tersebut mengatakan, kerja sama dengan pejabat Ukraina saat ini sedang berlangsung.

Wakil Pertama Menteri Pertanian Ukraina, Taras Vysotskiy, mengatakan, Kiev memperkirakan sekitar 400 ribu ton gandum curian telah diekspor.  Duta Besar Ukraina untuk Turki, Vasyl Bodnar, mengatakan, Ukraina yakin sebagian besar gandum itu telah dikirim ke Turki.


Baca Juga

Dalam surat tertanggal 13 Juni menyatakan, setidaknya dua kapal mematikan sistem pelacakan sebelum memasuki pelabuhan Sevastopol. Kiev menduga gandum diambil dari wilayah yang baru saja diduduki, khususnya Kherson.  Sementara Kedutaan Ukraina di Beirut mengatakan kepada Reuters, setidaknya tujuh perusahaan yang memiliki unit penyimpanan di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia telah melaporkan kasus kriminal kepada pihak berwenang Ukraina. Tujuh perusahaan itu menuduh Rusia mencuri gandum mereka.  

Dua dari perusahaan tersebut, yaitu Ukrlandfarming dan State Food and Grain Corporation of Ukraine, mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa mereka telah menyerahkan dokumen kepada pihak berwenang Ukraina. Tetapi mereka menolak untuk memberikan rincian. Sementara perusahaan lainnya tidak menanggapi permintaan komentar.  

Salah satu kapal yang disebutkan Kiev dalam surat 13 Juni, Mikhail Nenashev sepanjang 169 meter, berada di terminal biji-bijian Avlita Sevastopol dari 14 hingga 16 Juni. Menurut citra satelit yang ditangkap oleh Planet Labs PBC, kapal berlabuh di samping silo biji-bijian dengan derek yang menjulang tinggi di atasnya.

Menurut data pelacakan kapal Refinitiv Eikon, kapal tiba delapan hari kemudian di Iskenderun, Turki. Dalam foto dan video yang ditunjukkan oleh seorang analis geopolitik yang berbasis di Istanbul dan Kepala Konsultan Bosphorus Observer, Yoruk Isik, menunjukkan derek pelabuhan mengangkat kargo emas berisi biji-bijian dari Mikhail Nenashev ke truk pada 27 Juni di dekat pelabuhan Dortyol.

Sejak Maret, Mikhail Nenashev telah mengunjungi terminal biji-bijian Sevastopol setidaknya tiga kali sebelum tiba di Turki antara 5 dan 15 hari kemudian. Menurut citra satelit dan data pelacakan kapal, kapal tersebut menurunkan 27 ribu ton gandum di Pelabuhan Turki Derince pada 22 April. Data dari Refinitiv Eikon menunjukkan kargo dimuat di Sevastopol, Krimea.

Dalam surat tertanggal 13 Juni, Ukraina mengatakan bahwa, Mikhail Nenashev memuat 27.500 ton biji-bijian di terminal biji-bijian Avlita Sevastopol pada April. Sementara Pelabuhan Derince mengkonfirmasi bahwa mereka menerima kapal Rusia yang membawa biji-bijian, tetapi tidak mengomentari proses penyaringan. Sejauh ini kantor pusat Avlita dan seseorang di kantor Sevastopol mengaku tidak mengetahui tentang gandum Ukraina di pelabuhan.

Salah satu kapal berbendera Rusia lainnya, Matros Pozynich, berlabuh di Suriah setidaknya tiga kali dalam satu atau dua minggu setelah mengunjungi terminal biji-bijian Avlita Sevastopol. Menurut citra satelit dan data pelacakan, Kapal Matros Koshka meninggalkan terminal biji-bijian Sevastopol sebanyak tiga kali sebelum mematikan transponder kapal. Menurut citra satelit Planet Labs, kapal itu berlabuh di Suriah 10 hari kemudian.

Menurut catatan kepemilikan dari Equasis, ketiga kapal tersebut dimiliki dan dikelola oleh perusahaan Crane Marine Contractor LLC yang berbasis di Rusia dan dibeli pada Desember atau Februari.  Perusahaan ini adalah anak perusahaan dari United Shipbuilding Corporation (USC). Situs web USC juga mencantumkan Crane Marine sebagai salah satu anak perusahaannya.  

Catatan perusahaan Rusia menunjukkan Crane Marine dimiliki oleh grup Caspian Energy, yang merupakan bagian dari USC. Sejauh ini Crane Marine tidak menanggapi permintaan komentar.

Amerika Serikat memberikan sanksi kepada USC pada 2014 sebagai tanggapan atas upaya Rusia yang mengacaukan Ukraina timur. Amerika Serikat mengatakan, perusahaan teknologi pertahanan milik negara itu memproduksi senjata dan membangun kapal untuk angkatan laut Rusia. Pada April, Washington memperbarui dan memperluas sanksinya terkait dengan perusahaan. Kemudian Inggris memberikan sanksi kepada USC pada  Februari.

 
Berita Terpopuler