Frozen Banjir Pujian, Sutradara Lilo & Stitch Mengaku Agak Kesal

Lilo & Stitch tayang 11 tahun sebelum Frozen.

Disney
Film Frozen. Film animasi Disney yang tayang pada 2013 itu dipuji karena tidak menghadirkan kisah percintaan melainkan kasih sayang kakak beradik.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Lilo & Stitch (2002) Chris Sanders sedikit kesal dengan banjir pujian terhadap film Frozen yang mengulas hubungan antara saudara perempuan Anna dan Elsa, bukan kisah romantis dengan pria. Film animasi yang tayang pada 2013 itu dirayakan karena dianggap telah mendobrak standar romantis dari dongeng animasi Disney.

"Jujur saja, saya pikir Frozen hebat. Tapi, itu sedikit membuat saya frustrasi karena orang-orang seperti, 'Akhirnya, ada kisah yang tidak romantis,’ padahal, 'Kami melakukan itu! Itu benar-benar sudah pernah dilakukan sebelumnya'," kata Sanders belum lama ini dalam perayaan ulang tahun ke-20 Lilo & Stitch, dilansir Variety, Jumat (1/7/2022).

Baca Juga



Lilo & Stitch tayang sekitar 20 tahun lalu alias 11 tahun sebelum Frozen. Walt Disney Animation Studios telah mendominasi tahun 1990-an dengan film-film seperti Beauty and the Beast, Aladdin, Pocahontas, Mulan, dan Tarzan.

Salah satu adegan di film Lilo & Stitch. - (Disney.)

Semua judul itu menggabungkan alur cerita romansa antara seorang laki-laki dan perempuan. Film animasi Disney kemudian mencoba alur lain dengan kisah petualangan, seperti Dinosaur dan Atlantis: The Lost Empire. Namun, Lilo & Stitch terbukti menjadi film studio paling sukses di awal 2000-an.

Disutradarai oleh Sanders dan Dean DeBlois, Lilo & Stitch berpusat pada persahabatan antara seorang gadis muda Hawaii dan makhluk mirip koala luar Bumi berwarna biru. Hubungan antara dua karakter manusia adalah milik Lilo dan kakak perempuannya Nani, yang membesarkannya setelah kematian orang tua mereka dalam kecelakaan mobil.

 

Tidak ada cinta romantis yang ditemukan di film Lilo & Stitch, hanya ikatan yang berkembang antara dua teman baru dan kasih sayang antara saudara perempuan. Film tersebut menghasilkan 271 juta dolar AS (sekitar Rp 4 triliun) di seluruh dunia dan meluncurkan waralaba yang mencakup tiga sekuel langsung ke video dan tiga serial televisi.

"Ketika film itu keluar, itulah yang dibicarakan oleh banyak kritikus," ujar produser Clark Spender, merujuk pada pujian atas karakter asli.

Spender menyebut bahwa momen-momen yang didasarkan pada kenyataan dengan cara yang membuat orang dapat melihat diri mereka sendiri itulah yang membuat film tidak terasa seperti kartun. Untuk Sanders, fokus pada persaudaraan seperti yang terlihat dalam hubungan Lilo dan Nani mendahului Frozen lebih dari satu dekade.

 
Berita Terpopuler