Bantu Korban Gempa di Afghanistan, MER-C akan Kirim Tim Bedah

MER-C menilai perlu ada rumah sakit lapangan untuk tangani korban gempa Afghanistan.

EPA-EFE/STRINGER
Kondisi Desa Gayan di Provinsi Paktia, Afghanistan, 23 Juni 2022. Lebih dari 1.000 orang tewas dan lebih dari 1.500 lainnya terluka setelah gempa berkekuatan 5,9 melanda Afghanistan timur sebelum fajar pada 22 Juni. MER-C akan mengirimkan tim bedah untuk membantu korban gempa Afghanistan.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga kegawatdaruratan medis Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) akan mengirimkan tim bedah untuk memberikan bantuan medis bagi korban gempa bumi di Afghanistan. Tim bedah dinilai penting untuk membantu menangani fase akut pada dua pekan pertama pasca gempa.

Baca Juga

Mengingat karakteristik bencana yang terjadi merupakan bencana gempa bumi, maka tim yang disiapkan oleh MER-C untuk membantu korban adalah tim bedah. Tim terdiri dari dokter spesialis bedah orthopedi, ahli anestesi, dokter umum, dan perawat.

"Jadi kemungkinan personel yang akan dikirim adalah sekitar empat-lima orang, yang terdiri dari dokter bedah, anestesi, dokter umum, dan perawat," kata kata Kepala Presidium MER-C dr Sarbini Abdul Murad dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (24/6/2022)..

Tim bedah tersebut, menurut dr Sarbini, akan berangkat pada pekan depan untuk bisa segera memberikan pertolongan bagi para korban. Keberangkatan akan dikoordinasikan dengan Kementerian Luar Negeri dan KBRI di Afghanistan.

Sementara itu, MER-C juga meminta pemerintah untuk melakukan langkah-langkah kemanusiaan untuk membantu para korban dan melakukan koordinasi dengan pemerintah Afghanistan. Dengan begitu, misi bantuan dapat berjalan dengan baik.

"Kami memerlukan pemerintah untuk mengirimkan misi juga, karena kondisi transportasi di sana sangat minim, bangunan-bangunan yang layak dan rumah sakit di sana juga sangat minim," kata dr Sarbini.

Menurut dr Sarbini, perlu ada rumah sakit lapangan di Afghanistan. Gempa bumi berkekuatan 6,1 skala Richter mengguncang Afghanistan pada 22 Juni 2022.

Lokasi gempa berada sekitar 44 kilometer dari kota Khost, yang terletak di dekat perbatasan Afgahnsitan dengan Pakistan. Gempa terjadi pada dini hari waktu setempat ketika warga sedang tertidur sehingga banyak orang tidak dapat menyelamatkan diri.

Data sementara menyebutkan bahwa sedikitnya 1.000 orang meninggal dunia dan 1.500 lainnya mengalami luka-luka. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah karena upaya pencarian masih terus dilakukan untuk menemukan korban yang tertimpa reruntuhan bangunan.

 

 
Berita Terpopuler