Kasus Covid-19 Kembali Naik, Pelonggaran Masker Harus Ditinjau Ulang

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat dipicu penularan subvarian Omicron.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pengunjung beraktivitas di area Taman Lalu Lintas, Jalan Belitung, Kota Bandung, Ahad (19/6/2022). Objek wisata Taman Lalu Lintas yang telah ada dari tahun 1958 tersebut ramai dikunjungi wisatawan dari dalam maupun luar Kota Bandung setelah dua tahun ditutup akibat pandemi Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dian Fath Risalah, Febryan A, Dessy Suciati Saputri

Baca Juga

Selama empat hari terakhir, kasus harian Covid-19 di Indonesia kembali tembus di atas 1.000 kasus. Terakhir pada Ahad (19/6/2022), tercatat 1.167 orang terkonfirmasi positif Covid-19.

Berdasarkan catatan Satgas Covid-19, kenaikan angka konfirmasi Covid-19, tembus di angka 1.242 pada Rabu (15/6) setelah sehari sebelumnya, penambahan kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 930 kasus baru. Kemudian pada Kamis (16/6), angka konfirmasi masih bertahan di 1.173.

Lalu pada Jumat (17/6), sebanyak 1.220 orang terkonfirmasi Covid-19. Sehari setelahnya pada Sabtu (18/6), jumlah kasus baru masih bertahan di angka di atas 1.000 kasus atau tepatnya 1.264 konfirmasi kasus Covid-19.

Subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 yang telah masuk ke Indonesia dinilai sebagai penyebab kembali meningkatnya jumlah kasus baru Covid-19 di Indonesia. Namun, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril menyampaikan masyarakat tidak perlu panik dan tetap waspada.

"Tidak perlu panik dengan kenaikan kasus, namun harus tetap waspada dan tetap menjaga agar penularan kasus tetap bisa dikendalikan agar bisa menekan hospitalisasi (angka rawat di rumah sakit)," kata Syahril saat dikonfirmasi, Ahad (19/6).

Menurut Syahril apa pun varian Covid-19 yang ada sekarang ini, kunci pencegahan dan cara mengatasinya tetap sama. Ia pun mengajak masyarakat tetap menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan tetap menjaga protokol kesehatan.

 

"Tidak boleh lengah dan harus waspada. Penting untuk tetap tenang, tidak cemas, jangan panik, karena kita punya pengalaman menghadapi varian baru Covid," kata Syahril

Syahril menyebut, untuk dua varian baru saat ini masih gejala ringan bahkan tidak bergejala. Menurut laporan di 23 negara, saat ini tidak terjadi lonjakan kasus yang signifikan, seperti pada awal penularan varian Omicron pada Februari lalu.

"Gejalanya juga ringan bahkan tidak ada gejala. Nah harapannya tidak ada yang masuk rumah sakit dan tidak ada yang meninggal, ini berdasarkan beberapa negara melaporkan seperti itu,"ujarnya.

Sejurus dengan meningkatnya jumlah kasus harian Covid-19, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran juga mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir. Pada Ahad (19/6) pagi tercatat ada 78 pasien yang dirawat, sehingga keterisian tempat tidur di RSDC Wisma Atlet Kemayoran saat ini terisi 0,98 persen dari total 7.894 kapasitas tempat tidur.

 

Berdasarkan data yang dimiliki RSDC Wisma Atlet Kemayoran, pada Ahad (19/6) pagi ada penambahan tiga pasien baru. Sebelumnya pada Sabtu (18/6) tercatat ada 75 pasien yang dirawat.

Bila dirunutkan, dalam sepekan terakhir, kenaikan angka rawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran naik secara pasti. Pada Ahad (12/6) pekan lalu sebanyak 26 pasien menjalani perawatan dan mendiami Tower 6 dengan rincian 11 pasien pria dan 15 pasien wanita.

Kemudian pada Senin (13/6) bertambah menjadi 35 pasien yang dirawat. Pada Selasa (14/6) dan Rabu (15/6) tercatat pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran sebanyak 50 pasien.

Lalu, pada Kamis (16/6) bertambah 13 pasien baru dalam 24 jam terakhir. Sehingga, total pasien yang dirawat pada hari tersebut adalah 63 pasien dengan rincian 35 pasien pria dan 28 pasien wanita.

Sehari setelahnya, pada Jumat (17/6) kembali bertambah lima pasien. Sehingga total ada 68 pasien yang menjalani perawatan.

Pada Sabtu (18/6) sudah ada 75 pasien yang dirawat dan pada Ahad (19/6) bertambah tiga orang. Sehingga dalam sepekan terakhir sudah tiga kali lipat penambahan pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

 

"Total, jumlah pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran terhitung sejak 23 Maret 2020 hingga hari ini sebanyak 164.376 orang dan sebanyak 164.298 orang telah keluar RSDC Wisma Atlet Kemayoran," ujar Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Mintoro Sumego dalam keterangan, Ahad (19/6).

 

 

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meminta pemerintah membatalkan kebijakan bebas masker di ruang terbuka menyusul peningkatan jumlah kasus Covid-19 sepekan terakhir. Kebijakan pelonggaran penggunaan masker diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pertengah Mei lalu.

"Menurut saya, imbauan atau pernyataan itu (boleh tidak pakai masker di ruang terbuka yang tak ramai) ditinjau kembali, bahkan dibatalkan. Saya usul kepada pemerintah agar aturan protokol kesehatan dikembalikan seperti semula," kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 PB IDI Erlina Burhan dalam diskusi daring, dikutip Ahad (19/6).

Menurut Erlina, ketika Jokowi membuat kebijakan pelonggaran masker, laju kenaikan kasus harian Covid-19 memang sedang rendah-rendahnya, bahkan di bawah 200 kasus baru per hari. Tapi, kini kondisi telah berubah dengan terjadinya kenaikan kasus harian.

"Dengan kondisi sekarang menurut saya sih, harus kembali lagi pakai masker," ujarnya. 

Erlina mengingatkan, jangan sampai terjadi lagi lonjakan kasus karena tak ada pengubahan kebijakan penggunaan masker. Apalagi, saat ini mulai menyebar virus corona subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, yang berhasil memicu kenaikan kasus di sejumlah negara seperti Afrika Selatan dan Amerika Serikat.

"Sayang sekali kan kasus Covid-19 kita sudah sangat terkendali, tapi naik lagi," ujarnya.

Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander K. Ginting mengisyaratkan bahwa ketentuan penggunaan masker masih sama seperti yang disampaikan Jokowi, meski tengah terjadi kenaikan kasus. Sebab, situasi pandemi di Tanah Air masih dalam kategori level 1. 

Alex mengatakan, masyarakat masih diizinkan tidak memakai masker di ruang terbuka yang tak ramai orang. "Yang penting orangnya sudah divaksinasi lengkap dan tidak bergejala, dia boleh buka masker di area publik asalkan bukan kerumunan," ujarnya kepada Republika.

 

Merespons kenaikan kasus Covid-19, Presiden Jokowi berulang kali meminta masyarakat agar tetap menjaga kewaspadaan dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, Presiden juga mendorong masyarakat agar segera melaksanakan vaksinasi booster Covid-19.

“Sekarang ini, kita ingin melakukan booster, mencari pesertanya saja kesulitan,” kata Jokowi di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/6).

Jokowi mengatakan, upaya percepatan vaksinasi booster ini sebagai antisipasi penularan kasus yang semakin meluas. Menurutnya, pemerintah saat ini juga masih memiliki pasokan vaksin Covid-19 yang sangat mencukupi.

“Vaksinnya ada, masih ada puluhan juta. Itu segera, minta semuanya,” kata dia.

Meskipun terjadi kenaikan kasus, Jokowi menyebut kondisi positivity rate Covid-19 nasional masih di bawah standar WHO. Namun demikian, kewaspadaan terhadap potensi penularan tetap harus ditingkatkan.

“Sejak awal meskipun belum naik, dulu kan saya udah ngomong, nggak sekali dua kali tiga kali. Waspada, waspada, waspada, baik yang Omicron maupun yang BA.4 BA.5,” ungkapnya.  

 

Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 - (Republika)

 
Berita Terpopuler