45,2 Juta Orang Sudah Mendapatkan Dosis Booster Vaksin Covid-19

Pada Sabtu, sebanyak 171.746 orang menjalani vaksinasi Covid-19 dosis ketiga.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis ketiga (booster) kepada warga di Posko Vaksinasi Covid-19 Terminal Cicaheum, Kota Bandung, Selasa (26/4/2022). Sebanyak 45.206.181 orang telah mendapatkan vaksin booster.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penduduk Indonesia yang sudah menerima dosis ketiga vaksin Covid-19 sebagai booster (penguat) kini telah mencapai 45.206.181 orang. Jumlah tersebut tercapai setelah 171.746 orang menjalani vaksinasi ketiga pada Sabtu (28/5/2022), berdasarkan data yang dihimpun Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

Sementara itu, penerima dosis kedua bertambah 66.252 orang menjadi total 167.264.389 orang telah melakukan proses vaksinasi kedua, menurut data yang diterima di Jakarta, Sabtu. Satgas Penanganan Covid-19 juga melaporkan 200.163.526 penduduk Indonesia sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama.

Angka itu memperlihatkan penambahan 50.664 orang yang telah menjalani vaksinasi pertama dibandingkan Jumat kemarin (27/5/2022). Sebelumnya, pemerintah menargetkan 208.265.720 orang masyarakat Indonesia menjalani vaksinasi Covid-19 untuk mendapatkan kekebalan komunal (herd immunity) dari penyakit tersebut.

Baca Juga

Indonesia juga mengalami penambahan pasien Covid-19 sebanyak 279 orang pada hari ini. Adanya pasien baru itu disertai juga laporan 248 pasien sembuh dan delapan orang meninggal dunia.

Sudah divaksinasi, orang masih bisa kena Covid-19. - (Republika)

Terkait situasi Indonesia saat ini, Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas-FKUI Dr dr Retno Asti Werdhani mengingatkan bahwa selain Covid-19 masih banyak penyakit yang mengancam kesehatan masyarakat baik infeksi maupun non infeksi. Dalam diskusi virtual, pada Jumat (27/5/2022), dr Asti mengatakan, tantangan saat ini bukan hanya penyakit infeksi tapi juga non infeksi.

"Kita tahu angka hipertensi dan diabetes melitus itu masih tinggi, angka tuberkolosis juga masih tinggi, nomor tiga di dunia. Ditambah lagi Covid-19, kita masih ada kemungkinan risiko tertular kembali," kata dr Asti.

 
Berita Terpopuler