Takut Tertular Covid-19 di Kabin Pesawat? Ini Pendapat Pakar Kedokteran Penerbangan

Sirkulasi udara di dalam kabin pesawat didukung oleh sistem HEPA.

Reiny Dwinanda/Republika
Kabin pesawat (Ilustrasi). Penularan Covid-19 melalui kontak atau udara di dalam kabin pesawat dinilai relatif kecil.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Takut tertular Covid-19 saat bepergian dengan pesawat? Tenang, menurut Ketua Program Studi Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Budi Sampurna, penularan Covid-19 melalui kontak atau udara di dalam kabin pesawat relatif kecil.

Baca Juga

"Sirkulasi udara di dalam kabin pesawat sudah cukup bagus, setiap tiga menit udara di dalam kabin akan tergantikan," ujar Budi dalam webinar "Adaptasi Kebiasaan Baru Ibadah Umrah di Masa Pandemi" yang diikuti di Jakarta, Rabu (20/4/2022).

Budi menjelaskan, sirkulasi udara di dalam kabin pesawat sudah memakai sistem High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter atau penyaringan partikel yang kuat. Dengan begitu, diharapkan bentuk mikrobiologi yang cukup besar masih bisa tertangkap oleh penyaring.

"Bahkan, ada yang mengatakan virus pun sebagian juga ada yang bisa tersaring," tutur Budi yang juga konsultan forensik medikolegal, spesialis kedokteran penerbangan.

Apalagi, menurut Budi, tiap penumpang pesawat juga menggunakan masker. Kemungkinan tertular pun menjadi cukup kecil.

"Udara yang masuk ke dalam kabin itu sebelumnya sudah dipanaskan, jadi saya kira relatif steril," ucapnya.

Di samping itu, menurut Budi, awak kabin juga sudah terlatih cukup terlatih untuk menangani kasus-kasus gejala Covid-19. Ia mengingatkan, lokasi-lokasi yang perlu diwaspadai ialah saat sebelum keberangkatan, misalnya saat di bandara.

"Begitu juga selama melakukan ibadah umroh, karena kita berjumpa dengan banyak orang dan mereka berasal dari negara-negara yang berbeda-beda, mungkin ada negara yang Covid-19-nya masih cukup tinggi," tuturnya.

Dalam kesempatan sama, Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan sejak 8 Januari hingga April 2022 sekitar 118 ribu orang telah berangkat umroh ke Tanah Suci. Hilman mengatakan, pelaksanaan umroh pada tahun ini penuh dinamika karena penyelenggaraan masih dalam suasana pandemi Covid-19, sehingga diperlukan kehati-hatian.

 

 
Berita Terpopuler