Tanda Kolesterol Tinggi pada Orang di Bawah 45 Tahun

Kolesterol tinggi sering kali gejalanya tidak tampak secara jelas.

Pixabay
Mata (ilustrasi). Perubahan di area mata bisa menjadi indikator yang kuat kolesterol, terutama bagi individu di bawah usia 45 tahun.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kolesterol tinggi terjadi ketika Anda memiliki terlalu banyak kolesterol jahat dalam darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan peredaran darah, seperti serangan jantung dan strok.

Gejala awalnya sering kali tidak tampak secara jelas, sehingga sulit dideteksi sedari dini. Meski begitu, para ahli mengungkap bahwa perubahan di area mata bisa menjadi indikator yang kuat, terutama bagi individu di bawah usia 45 tahun.

Perubahan yang dimaksud adalah munculnya lingkaran berwarna biru, abu-abu, atau putih di bawah bagian luar kornea yang merupakan penutup tipis mata. Kondisi yang juga disebut arcus senilis ini lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.

Terlepas dari itu, para ahli mengakui bahwa arcus senilis ini tidak selalu menjadi tanda kolesterol tinggi karena juga dianggap sebagai tanda penuaan yang normal. Namun, bila terjadi pada orang yang lebih muda, yakni di bawah 45 tahun, hal itu disebabkan oleh hiperlipidemia dan sebagian besar terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Baca Juga

Sebuah penelitian yang diterbitkan di National Library of Medicine telah menilik lebih jauh soal arcus senilis atau arkus kornea. Dalam penelitian tersebut, 500 orang di atas usia 40 diskrining untuk arkus kornea dan dipelajari berkaitan dengan usia, jenis kelamin, kebiasaan diet, penebalan arteri perifer (pemeriksaan fundus), tekanan darah dan katarak terkait serta patologi fundus.

Hanya 225 dari 500 yang diskrining memiliki arkus kornea (45 persen). Peningkatan yang berbeda dalam insiden arkus kornea dengan usia dapat diamati dan lebih di atas usia 60 tahun.

"Arcus kornea hanya muncul pada 45 persen dari total 500 pasien yang diskrining di atas usia 40 tahun, namun itu hadir di lebih dari 70 persen kasus di atas 60 tahun," kata penelitian tersebut seperti dilansir dari Express, Selasa (19/4/2022).

Kadar trigliserida saat puasa yang merupakan salah satu indeks akurat status fungsional metabolisme lipid meningkat pada 72 persen kasus yang menunjukkan korelasi kuat antara gangguan metabolisme lipid dan kejadian arcus kornea. Orang yang berusia di bawah 40 tahun dan menderita arkus kornea harus menjalani tes darah untuk memeriksa kadar kolesterol dan lipid.

Anda mungkin berada pada risiko yang lebih tinggi untuk kolesterol tinggi dan penyakit arteri koroner. Dokter akan mengobati kolesterol tinggi dengan beberapa cara.

Anda bisa memulainya dengan mencoba perubahan gaya hidup, seperti lebih banyak berolahraga dan mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol. Arkus kornea disebabkan oleh timbunan lemak (lipid) di bagian luar kornea.

American Academy of Ophthalmology mengatakan bahwa dokter mata cukup melihat mata untuk mendiagnosis arkus kornea. Kadang-kadang mereka juga akan menggunakan mikroskop slit-lamp. Arkus kornea tidak memiliki gejala dan tidak menyebabkan masalah penglihatan, jadi tidak diperlukan pengobatan.

 
Berita Terpopuler