Stres Juga Bisa Pengaruhi Kondisi Fisik, Bagaimana Cara Meredakannya?

Tidak cuma pengaruhi kesehatan mental, stres juga bisa berdampak pada kondisi fisik.

Pixabay
Perempuan dilanda stres (Ilustrasi). Bila dibiarkan berlangsung dalam jangka panjang, stres yang intens bisa menyebabkan terjadinya perubahan pada berat badan, gangguan kecemasan, hingga depresi. Kenali cara mengelola stres.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stres yang berlebihan dan kronis tak hanya bisa memengaruhi kesehatan mental, tetapi juga fisik. Agar terhindar dari dampak buruknya, stres yang berlebih perlu dihadapi dan dikelola dengan cara yang tepat.

Secara umum, stres bisa dipicu oleh berbagai penyebab dan berlangsung secara akut, kronis, atau episodik. Sebagian di antaranya adalah masalah hubungan dengan orang lain, masalah pekerjaan, diskriminasi, hingga masalah keuangan.

Stres yang intens bisa meningkatkan kadar kortisol di dalam tubuh. Peningkatan ini dapat mendorong terjadinya beragam masalah fisik.

Baca Juga

Bila dibiarkan berlangsung dalam jangka panjang, stres yang intens bisa menyebabkan terjadinya perubahan pada berat badan, gangguan kecemasan, hingga depresi. Stres yang terjadi secara intens dan kronis biasanya dapat dikenali lewat beberapa tanda dan gejala.

Sebagian di antaranya adalah perubahan perilaku menjadi sangat mudah marah, ada perubahan nafsu makan, rendah diri, insomnia, atau sulit berkonsentrasi. Bila merasa mengalami gejala-gejala stres intens dan kronis, ada empat hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, dikutip dari laman Eat This, Senin (14/3/2022).

Ubah gaya hidup
Coba kenali hal apa saja di dalam hidup yang berkontribusi dalam peningkatan kadar stres. Setelah itu, buat sebuah rencana untuk mengubah hal-hal tersebut.

Ada kalanya, situasi atau kejadian yang penuh tekanan terjadi di luar kendali. Dalam situasi seperti ini, penting untuk memiliki teknik meredakan stres (coping) yang sehat agar bisa melewati situasi penuh tekanan dengan baik. Bila tak tahu harus mulai dari mana, konsultasi dengan tenaga kesehatan mental profesional bisa membantu.

Rawat diri
Luangkan waktu untuk merawat diri sendiri, setidaknya 10 menit dalam sehari. Manfaatkan waktu ini untuk memperhatikan diri sendiri dan melakukan hal-hal yang menenangkan seperti meditasi, berjalan santai, atau mendengarkan lagu dan siaran podcast yang disukai.

Jauhi rokok dan alkohol
Sering kali, rokok, dan alkohol menjadi pelarian saat seseorang merasa stres. Meski dipandang sebagai sesuatu yang dapat meredakan stres, baik rokok maupun alkohol sebenarnya dapat memperberat stres yang dialami oleh seseorang.

Perhatian pada anak
Bukan hanya orang dewasa yang bisa merasakan stres, anak-anak pun juga. Terlebih di masa pandemi ini, anak-anak harus melalui masa tumbuh-kembangnya di situasi yang sangat menantang. Orang tua dan pengasuh anak diharapkan dapat memberikan dukungan dan menjadi support system yang baik bagi anak di masa-masa yang tidak mudah ini.

 
Berita Terpopuler