Saudi: Izin Umroh Ramadhan Masih Tersedia

Reservasi untuk mendapatkan izin untuk melakukan umrah di Masjidil Haram tersedia.

Republika
Ilustrasi Jamaah haji dan umroh pakai masker di masa pandemi covid-19
Rep: Rossi Handayani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Seorang pejabat Saudi menyatakan, reservasi untuk mendapatkan izin untuk melakukan umrah di Masjidil Haram di Arab Saudi selama Ramadhan masih tersedia. Ramadhan merupakan musim puncak umrah.

Baca Juga

“Tidak ada kebenaran dari laporan yang beredar bahwa reservasi untuk umrah Ramadhan telah selesai. Reservasi seperti itu masih tersedia,” kata juru bicara Kementerian Haji dan Umrah Hesham Saeed, dilansir dari laman Gulf News pada Ahad (13/3).

“Ya, ada permintaan tinggi dalam pemesanan Ramadhan (Umrah). Ini membuat kami senang karena kami memenuhi aspirasi umat Islam di dalam dan di luar kerajaan. Tetapi tidak benar bahwa reservasi telah selesai. Ada ekspansi besar ke Masjidil Haram. Jadi masih ada tempat dan waktu (untuk umroh),” lanjutnya.

Adapun Otoritas Saudi baru-baru ini melonggarkan langkah-langkah untuk melakukan ibadah umrah. Hal ini karena kerajaan sebagian besar telah melonggarkan pembatasan terhadap Covid-19. Kementerian Haji dan Umrah telah mencabut beberapa tindakan pencegahan termasuk pembatalan izin untuk shalat di Masjidil Haram di Makkah dan mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah.

Kementerian pekan lalu menyatakan, pemeriksaan imunisasi untuk memasuki kedua tempat suci telah dibatalkan untuk semua jamaah. Kementerian juga telah membatalkan pendaftaran wajib data imunisasi bagi Muslim di luar negeri untuk mendapatkan izin umrah.

Presentasi wajib hasil tes PCR negatif untuk mendapatkan akses ke kedua tempat suci itu juga telah dicabut. Muslim yang tidak divaksinasi atau divaksinasi sebagian sekarang dapat melakukan umrah atau ziarah yang lebih rendah di Masjidil Haram dalam kondisi tertentu.

 

Umat ​​Muslim semacam itu juga diizinkan untuk shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, asalkan mereka tidak terinfeksi Covid-19 atau belum berhubungan dengan orang lain yang dites positif mengidap penyakit itu.

 

Pekan lalu, Arab Saudi mencabut sebagian besar pembatasan antivirus corona karena tingkat infeksi virus telah menurun secara signifikan di kerajaan itu. Ini termasuk menghapus jarak fisik antara jamaah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Meski demikian, jamaah tetap diwajibkan memakai masker. Otoritas Saudi juga membatalkan tes PCR wajib serta karantina institusional dan rumah untuk kedatangan di kerajaan.

 
Berita Terpopuler