Dua Perusahaan Game Ini Setop Penjualan di Rusia

Electronic Arts (EA) dan Activision Blizzard menyetop bisnisnya di Rusia.

.
Rep: Kafka Umar Red: Partner

Sumber: Twitter @ATVI_AB

Invasi Rusia ke Ukraina memberikan dampak terhadap sejumlah sektor. Tak hanya berdampak kepada keamanan, tetapi juga sektor bisnis. Serangan tersebut menyebabkan lumpuhnya lalu lintas barang akibat sanksi yang diberikan oleh sejumlah negara kepada Rusia.

Tidak hanya itu saja, beberapa perusahaan bahkan menghentikan operasinya di Rusia. Perusahaan ini berasal dari berbagai sektor bisnis, termasuk teknologi dan video game.

Microsoft, baru-baru ini memberikan pernyataan resmi, melalui website pada Jumat (4/3/2022). Perusahaan pengembang Windows itu menutup penjualan produk dan pelayanannya di negara tersebut.

"Kami mengumumkan hari ini bahwa kami akan menangguhkan semua penjualan produk baru dan layanan Microsoft di Rusia," tulis pernyataan resmi perusahaan.

Microsoft akan bekerja sama dengan beberapa negara untuk memutus rantai bisnisnya di Rusia, sesuai dengan hukuman yang diberikan.

"Kami berkoordinasi erat dan bekerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Inggris, dan kami menghentikan banyak aspek bisnis kami di Rusia sesuai dengan keputusan sanksi pemerintah," sambung Microsoft.

Langkah Microsoft ini juga diikuti oleh Electronic Arts (EA) dan Activision Blizzard. Dua perusahaan video game terkenal ini juga melakukan hal sama sebagai dampak dari invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.

Activision Blizzard menutup penjualan produk permainan dan pelayanannya di Rusia. Pengembang permainan Call of Duty itu juga berupaya untuk membantu Ukraina yang terdampak dari perang yang dilakukan Rusia.

Sama dengan Microsoft dan Activision Blizzard, EA menutup semua aksesnya di dua negara, yaitu Rusia dan Belarusia. "Kami telah membuat keputusan untuk menghentikan penjualan game dan konten kami, termasuk bundel mata uang virtual, di Rusia dan Belarus selama konflik ini berlanjut. Akibatnya, game dan konten kami tidak akan lagi tersedia untuk dibeli di etalase wilayah Rusia kami di Origin atau aplikasi EA, termasuk melalui in game store," tulis pernyataan EA.

Pengembang FIFA ini bakal bekerja sama dengan pihak ketiga untuk menutup penjualan yang mengatasnamakan EA di kedua negara itu. "Kami juga bekerja sama dengan mitra platform kami untuk menghapus judul kami dari toko mereka dan menghentikan penjualan konten dalam game baru di wilayah tersebut," lanjut mereka.

 
Berita Terpopuler