Sering Kurang Tidur, 5 Efek Samping Insomnia Ini Bisa Mengusik

Penderita insomnia dapat merasakan efek samping jangka panjang dari kurang tidur.

Republika/Wihdan
Susah tidur (Ilustrasi). Efek samping insomnia dapat terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insomnia dapat membuat orang tak bertenaga saat menjalani hari. Di samping itu, ada lima efek samping lain dari kurang tidur yang harus Anda ketahui.

1. Anda cenderung menjadi tidak sehat
Dilansir laman Express.co.uk, Rabu (23/2/2022), terkena selesma, flu, atau jatuh sakit karena Covid-19 akan membuat kebanyakan orang merasa lelah. Keluhan itu bisa terasa lebih buruk jika Anda sebelumnya sudah sering kurang tidur.

Penderita insomnia berisiko mengalami kekurangan tidur jangka panjang karena ketidakmampuan mereka untuk terlelap. Kondisi ini mengganggu kemampuan tubuh untuk memproduksi zat penangkal infeksi dalam sistem kekebalan tubuh.

Menurut situs medis terakreditasi Healthline, kurang tidur mengurangi produksi antibodi dan sitokin yang digunakan untuk melawan bakteri dan virus. Anda tidak hanya akan lebih rentan terkena kondisi umum ini, tapi juga bisa membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih darinya.

2. Gairah seksual yang lebih rendah
Terlalu lelah merupakan salah satu alasan paling umum suami-istri untuk melewatkan hubungan seksual di malam hari. Hal itu bisa menjadi masalah yang lebih dalam.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine menemukan bahwa perempuan 14 persen lebih mungkin untuk menunjukkan minat pada aktivitas seksual dengan setiap jam tidur ekstra yang didapat. Sementara itu, kadar testosteron yang rendah bisa menjadi penyebab enggan berhubungan intim pada pria yang berjuang untuk mendapatkan tidur malam antara enam sampai delapan jam.

Insomnia tidak hanya membuat Anda terlalu lelah untuk memikirkan hubungan intim, tapi juga bisa membuatnya kurang menyenangkan saat melakukannya ketika kurang tidur. Studi ini menemukan perempuan yang cukup tidur juga melaporkan gairah genital yang lebih baik, yang memainkan peran penting dalam kepuasan mereka secara keseluruhan dalam berhubungan suami-istri.

3. Sistem saraf Anda lebih lambat dari biasanya
Efek samping internal dari insomnia mungkin tidak terlihat oleh mata. Akan tetapi, tidur memainkan peran besar dalam kelancaran fungsi otak dan tubuh sehari-hari.

Tidur sangat penting untuk mendukung fungsi normal sistem saraf. Insomnia kronis dapat mengganggu cara tubuh mengirim dan memproses informasi.

"Selama tidur, jalur terbentuk antara sel-sel saraf (neuron) di otak Anda yang membantu Anda mengingat informasi baru yang telah Anda pelajari," menurut Healthline.

Kurang tidur membuat otak Anda lelah, sehingga tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Perubahan suasana hati, toleransi yang rendah, dan perasaan tidak sabar adalah tanda-tanda emosional yang umum bahwa Anda membutuhkan lebih banyak tidur. Ini semua dapat membahayakan pengambilan keputusan dan bakat kreatif Anda.

Baca Juga

4. Anda bisa mengalami masalah psikologis
Ada hubungan yang sangat erat antara tidur dan kesehatan mental. Insomnia dapat menjadi kondisi yang berpotensi berbahaya untuk ditangani sendirian.

Menurut badan amal kesehatan mental Mind, terus-terusan dalam kondisi kurang tidur dapat menjebak orang dalam lingkaran setan stres, kecemasan, harga diri rendah, dan kesulitan menghadapi kehidupan sehari-hari.

5. Anda berisiko lebih tinggi mengalami kondisi kesehatan yang serius
Tidur adalah bagian penting dari gaya hidup sehat. Dengan tidur, tubuh didorong untuk mengatur metabolisme dan memproduksi zat alami untuk mendukung fungsi internal.

Efek jangka pendek dari insomnia menjadi perhatian serius. Sementara itu, implikasi jangka panjangnya bisa sangat menghancurkan.

Menurut National Health Society (NHS), kurang tidur secara teratur menempatkan Anda pada risiko kondisi medis yang serius, termasuk obesitas, penyakit jantung koroner, dan diabetes. Semuanya akan memperpendek harapan hidup Anda.

Hubungan antara penambahan berat badan dan tidur adalah salah satu faktor peningkat risiko penyakit jangka panjang. Ini karena kurang tidur mengurangi kadar leptin tubuh (zat kimia yang membuat Anda merasa kenyang), dan meningkatkan hormon ghrelin yang merangsang rasa lapar.

Menjalani hari dengan sedikit atau tanpa tidur juga menurunkan jumlah insulin yang diproduksi oleh tubuh. Ini dapat menjadi penyebab diabetes tipe 2.

 
Berita Terpopuler