Terjadi Tren Penurunan Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir

Angka konfirmasi kasus Covid-19 kini sudah di bawah puncak penularan varian Delta.

Antara/Dhemas Reviyanto
Pengemudi ojek daring mengendarai sepeda listrik di kawasan Karet Kuningan, Jakarta, Selasa (22/2/2022). Pemerintah menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali kembali diperpanjang hingga 28 Februari 2022 sebagai salah satu langkah antisipatif penanggulangan COVID-19 di tengah merebaknya varian Omicron di Indonesia.
Rep: Dian Fath Risalah Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan dalam sepekan terakhir, terjadi tren penurunan kasus konfirmasi positif Covid-19. Bahkan, saat ini angka konfirmasi sudah di bawah puncak kasus varian Delta.

Baca Juga

"Hasil pemantauan Kemenkes menunjukkan terjadinya tren penurunan angka konfirmasi kasus harian secara nasional, sejak sempat mencapai kasus tertinggi yaitu pada angka 64.718 di hari Rabu 16 Februari, dan sejak itu angka konfirmasi positif terus menurun hingga Senin kemarin dilaporkan sebanyak 34 ribu," kata Nadia di Jakarta, Selasa (22/2/2022).

Selain itu, menurut Nadia, jumlah pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit pun tidak banyak. Secara nasional jumlah pasien yang dirawat saat ini adalah 36.488 orang atau terpakai 38 persen dari kapasitas yang tersedia.

"Kalau kita melihat dari kapasitas tempat tidur isolasi maupun ICU Covid-19 itu kurang lebih 38 persen, angka ini masih sangat jauh di bawah jumlah pasien yang dirawat saat puncak gelombang Delta yang mencapai 93.256 pasien," jelasnya

Untuk angka laju penularan atau positivity rate Covid-19 secara nasional juga terus menurun hingga 17,7 persen. Nadia juga mengungkapkan angka positivity rate di sejumlah daerah, seperti di DKI Jakarta yang saat ini 23,8 persen, dan Banten 22,3 persen.

"Angka ini juga berkorelasi dengan tren penurunan angka konfirmasi kasus harian di sejumlah daerah," tutur Nadia.

Dengan adanya tren penurunan, Nadia meminta seluruh masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan 5M; memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Masyarakat juga diminta segera mendapatkan vaksinasi di tempat pelayanan kesehatan terdekat.

Meski Nadia menyebut sepekan terakhir terjadi tren penurunan kasus Covid-19, berdasarkan data dari Satgas Covid-19, kasus harian Covid-19 di Indonesia kembali naik, pada Selasa (22/2/2022) kasus konfirmasi sebanyak 57.491. Sehingga total saat ini sudah ada 5.289.414 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Lonjakan juga terjadi pada kasus kematian Covid-19 yang bertambah 257 dalam 24 jam terakhir kemarin. Sehingga total kasus kini mencapai 146.798.

Adapun dari jumlah kasus positif itu, sebanyak 4.593.185 di antaranya telah pulih. Pasien yang telah dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona bertambah 38.474 dari hari sebelumnya.

Jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 537.081. Kasus aktif kini menjadi 549.341 usai bertambah 18.760 dari hari sebelumnya. Kasus aktif adalah jumlah orang yang positif Covid-19 dan masih menjalani isolasi atau perawatan di rumah sakit.

 

Meskipun terjadi tren penurunan kasus harian Covid-19 dalam beberapa hari belakangan ini, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, meminta masyarakat tidak lengah dan tetap disiplin protokol kesehatan (prokes). 

“Melihat tren kasus harian dalam beberapa hari belakangan ini, dapat dikatakan terjadi penurunan secara stabil,” ujar Johnny, Selasa (22/2/2022).

Kasus konfirmasi nasional kemarin tercatat sebanyak 34.418 kasus turun cukup signifikan fibandingkan dengan hari sebelumnya pada Ahad (19/2/2022) sebanyak 48.484 kasus. Bila dilihat per wilayah, terdapat lima provinsi yang sudah menunjukkan tren menurun.

Kelima provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Bali, Banten, Maluku, dan NTB. Meski kasus turun, angka keterisian rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR) nasional masih ada di tingkat 38 persen pada Senin (21/2/2022). Hasil asesmen level PPKM juga menunjukkan terdapat beberapa kabupaten dan kota yang masuk ke level 4 dan 3 berdasarkan peningkatan angka rawat inap di masing-masing daerah.

“Karena itu, kita tetap tidak boleh lengah, selalu waspada dan tetap tegakkan prokes. Saya juga ingatkan kembali, segera vaksinasi. Segera lengkapi vaksinasinya,” tutur Johnny.

“Per 21 Februari 2022, diketahui masih ada warga yang belum mengambil vaksinasi dosis pertama. Ayo kita saling menjaga, jangan sampai ada keluarga atau kerabat yang belum divaksinasi,” ujarnya, menambahkan.

Johnny meminta masyarakat supaya jangan ragu lagi untuk vaksinasi Covid-19 demi melindungi diri sendiri dan keluarga serta orang-orang di sekitar. Apapun varian virusnya, ia menekankan, vaksin masih terbukti ampuh dalam meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi Covid-19 sehingga dapat mengurangi resiko sakit berat.

“Juga tidak perlu pilih-pilih vaksin,” tambahnya.

Ihwal vaksinasi dosis ketiga, tercatat baru 8,6 juta orang yang sudah mendapatkan booster tersebut. Oleh karenanya bagi yang sudah mendapatkan giliran, bisa langsung mengecek melalui aplikasi PeduliLindungi.

"Ayo segera lakukan vaksinasi booster,” ajak Johnny.

 

Kasus Kematian Covid-19 Varian Omicron di Tingkat Balita - (infografis republika)

 
Berita Terpopuler