Ducati dan Lenovo Kerja Sama untuk Pimpin Kembali Inovasi di MotoGP

Kerja sama antara Ducati dan Lenovo mengantarkan tim ini memenangkan gelar juara dunia MotoGP kategori konstruktor selama dua tahun berturut-turut.

network /Tim Cari Cuan
.
Rep: Tim Cari Cuan Red: Partner

Tim Ducati-Lenovo di MotoGP (foto: kabarlenovo.com)

Setelah mengakhiri tahun 2021 dengan merebut gelar juara dunia kategori konstruktor balapan sepeda motor paling bergengsi sejagat, MotoGP, untuk kali kedua berturut-turut, tim Ducati-Lenovo bersiap memasuki musim baru yang kian mengedepankan peran teknologi. Sejak 2018, kerja sama antara teknologi Lenovo dengan Ducati telah membantu tim berinovasi dan meningkatkan performa.

Lenovo adalah perusahaan teknologi asal Beijing, Cina, dengan nilai pendapatan sebesar 60 miliar dolar AS atau setara Rp 860.775 triliun yang melayani sekitar 180 pasar di seluruh dunia. Adapun Ducati adalah produsen sepeda motor asal Bologna, Italia, yang berdiri sejak 1926. Sejak 1946, Ducati telah memproduksi sepeda motor sport yang dicirikan dengan mesin berkinerja tinggi, desain inovatif, dan teknologi mutakhir.

Inovasi, kecepatan, dan keamanan adalah aspek utama dari evolusi kerja sama Lenovo dan Ducati. Berbagai solusi yang lebih cerdas, analitik data Lenovo, kecerdasan buatan (AI), dan smart collaboration terus mendorong peningkatan dan membantu tim untuk mengakselerasi berbagai simulasi dan analisis data secara real-time. Serta terus mentransfer teknologi pada motor Ducati, baik saat balapan maupun non-balapan.

Tujuan pertama pada musim 2022 ini adalah menyelesaikan proyek Remote Garage, sebuah proyek yang memperkenankan para teknisi walaupun sedang bekerja secara remote untuk menerima data secara real-time, serta mempunyai akses terhadap berbagai ketersediaan sumber daya di garasi maupun terhadap kendaraan.

Selain itu, Ducati dan Lenovo pun telah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas video conferencing di dalam kantor pusat dan juga dalam garasi Ducati. Tujuannya adalah untuk menghubungkan tim virtual dengan lebih baik sehingga menghasilkan kolaborasi yang sukses, meskipun dari jarak jauh.

Pembalap MotoGP dari tim Ducati-Lenovo, Francesco Bagnaia (foto: republika.co.id).

President of Intelligent Devices Group at Lenovo Luca Rossi menyatakan, 2021 adalah tahun yang penting bagi tim Ducati-Lenovo. Keduanya telah memperkuat kerja sama teknologi dan membukakan jalan bagi inovasi yang bold di dunia kerja hybrid yang baru.

"Kami sangat bangga berkolaborasi dengan Ducati, yang mana juga berbagi core values kami mengenai kecepatan, dedikasi, semangat tim, dan fokus pada hasil. Sejalan dengan misi kami yakni untuk mengaktifkan transformasi cerdas, kami akan terus melanjutkan investasi dan berinovasi dengan Ducati untuk mencapai tujuan yang semakin ambisius dalam industri olahraga motor yang berkembang pesat,” jelas Luca Rossi.

CEA Ducati Claudio Domenicali menyatakan, untuk menjadi kompetitif dan meraih hasil yang terbaik, di dalam atau di luar arena balap, sangat penting untuk memiliki gagasan yang jelas tentang peran penting dari inovasi digital dan mengandalkan dukungan dari mitra terbaik. "Terima kasih atas kerja sama yang dilakukan dengan Lenovo, kami telah mencapai berbagai tujuan penting, seperti mengakselerasi kumpulan data dan analisis, sehingga mempercepat proses pengambilan keputusan."

Menurut Domenicali, hal ini kemudian mengantar motor Ducati memenangkan gelar juara dunia konstruktor MotoGP selama dua tahun berturut-turut. "Terima kasih atas semangat dan passion untuk inovasi teknologi yang selaras dengan Lenovo. Kami akan terus bergerak maju ke arah ini, mengeksplorasi solusi teknologi yang akan mencapai hasil yang lebih baik di lintasan, dalam produksi seri, dan dalam infrastruktur perusahaan," jelasnya.

Kekuatan komputasi di manapun dan kapanpun

Lenovo telah mendukung para teknisi dan desainer dari Ducati dalam melakukan inovasi pada sepeda motor untuk balap dan street bikes sejak 2018, termasuk membantu perusahaan untuk mencapai performa yang maksimal dan meningkatkan level keamanannya.

Menggunakan teknologi high performance computing, berdasarkan dari server Lenovo ThinkSystem SD530, SR630, dan SR650, Ducati telah mampu menyederhanakan dan mempercepat analisis data mengenai aerodinamis, fluid dynamics, stress tests.

Peningkatan daya komputasi telah memungkinkan perusahaan untuk memperoleh data dan informasi dalam sepertiga waktu komputasi dan menjalankan hampir dua kali lebih banyak simulasi pada saat yang sama. Ini membuatnya menjadi lebih mudah dalam melakukan track performance. Dalam hal ini, infrastruktur Lenovo memberikan standar perlindungan data yang tinggi dan memungkinkan Ducati meminimalkan risiko waktu henti yang berbahaya dan mahal.

Ducati telah mengadopsi ThinkSystem SE350 edge server untuk meningkatkan konektivitas dan analitik real-time tingkat lanjut. Bahkan di lingkungan yang paling menantang sekalipun.

Server Lenovo menawarkan daya komputasi tinggi dalam perangkat yang sangat kecil, serbaguna, dan mudah dibawa sehingga menghadirkan kemampuan komputasi dan fitur AI di mana pun bila membutuhkannya. Dirancang dan dibangun dengan mempertimbangkan persyaratan unik edge, ThinkSystem SE350 dapat beroperasi secara efektif di lokasi mana pun, bahkan di lingkungan ekstrem, mulai dari lingkungan yang lembab seperti Malaysia yang mencapai 90 persen, hingga panas kering dan pasir di Qatar.

ThinkSystem SE350 memperkenankan para teknisi untuk mengelolanya dalam waktu real-time yakni sekitar 15GB data untuk tiap kendaraan, serta untuk menghasilkan insights yang telah disesuaikan untuk setiap pengendara, sehingga dimanfaatkan untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Terakhir, alat keamanan yang terintegrasi dalam perangkat memungkinkan enkripsi data otomatis jika terjadi gangguan, membantu melindungi kekayaan intelektual Ducati dan mencegah kebocoran data.

Kolaborasi, produktivitas, dan mobilitas

Ducati telah menerapkan infrastruktur virtual desktop terbaru, dibangun dalam kemitraan dengan Lenovo. Lebih dari 250 desktop virtual 2D dan 3D digunakan di seluruh organisasi mulai dari departemen R&D hingga garasi.

Ducati turut merasakan kelebihan dalam peningkatan produktivitas dikarenakan para pengguna dapat terkoneksi dengan workstation-nya dari manapun, kapanpun, dan dari perangkat apapun. Desktop virtual juga dapat menyederhanakan manajemen IT dan pemeliharaan untuk meningkatkan proteksi data dan keberlangsungan bisnis.

Selanjutnya, berkat dari besarnya kemungkinan untuk bekerja saat bepergian, para desainer Ducati dari jarak jauh dapat berkolaborasi secara real time dengan tim pengembangan dan test rider selama fase pengujian, memberikan perubahan pada desain dari sepeda atau komponen single berdasarkan dari feedback yang telah diterima sehingga mengurangi waktu produksi.

Seluruh tim Ducati, bail dari manajer, teknisi, dan pembalap, mengandalkan Lenovo tablets, PCs, dan workstations untuk meraih level tertinggi dari kolaborasi, power, dan kecepatan. Teknisi menggunakan Lenovo ThinkPad P1 sebagai mobile workstation untuk menganlisa data yang berasal dari sensor sepeda dalam hitungan menit dan untuk mempelajari statistik putaran, membandingkannya, dan mengoptimalkan pengaturan sepeda.

Top management, di lain sisi, mengandalkan inovasi dari ThinkPad X1 Foldable PC untuk menikmati produktivitas dan mobilitas maksimal, sedangkan para desainer dapat mengandalkan kekuatan dari Lenovo workstations termasuk ThinkPad P Series, untuk desain dan pengembangan menggunakan CAD software.

Bergerak menuju masa depan lebih baik

Lenovo dan Ducati bersama-sama memiliki rencana besar untuk masa depan. Dua perusahaan ini telah mencari cara bagaimana agar dapat memanfaatkan AI, machinelearning, dan augmented reality untuk mendorong tingkat inovasi yang lebih besar di MotoGP.

Mereproduksi sepeda motor dan komponennya secara virtual, dengan ukuran yang penuh dalam konteks nyata, akan mewakili faktor pembeda yang mempercepat R&D, pengujian dan pemeliharaan di masa depan, serta dukungan purnajual untuk sepeda motor versi jalanan.

 
Berita Terpopuler