Risiko Kematian Dini yang Bisa Dirasakan Setelah Berjalan Santai Keliling Kompleks

Risiko kematian dini dapat ditekan dengan rutin berolahraga.

www.piqsels.com
Jalan kaki (ilustrasi). Kelelahan ekstrem yang dirasakan orang berusia 60 tahun ke atas usai berjalan santai dapat menjadi pertanda tingginya risiko kematian dini.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jalan-jalan keliling kompleks perumahan atau di taman merupakan salah satu aktivitas fisik ringan, namun bagi sebagian orang itu bisa jadi sangat melelahkan. Jika Anda berusia di atas 60 tahun dan sering merasa sangat lelah setelah jalan santai, bisa jadi itu merupakan pertanda risiko kematian dini.

Bukan untuk menakut-nakuti, hal itu merupakan temuan studi dari University of Pittsburgh, Amerika Serikat yang diterbitkan di Journal of Gerontology. Studi yang melibatkan 2.900 lansia yang berusia 60 tahun ke atas ini menemukan bahwa mereka yang selalu merasa sangat lelah setelah berjalan santai atau mengerjakan pekerjaan rumah ringan, mungkin berisiko tinggi meninggal dalam tiga tahun ke depan.

Untuk sampai pada kesimpulan itu, para peneliti meminta peserta menilai seberapa lelah mereka ketika mengikuti berbagai kegiatan dalam skala satu sampai lima. Kegiatan itu termasuk berkebun, menonton televisi, bersosialisasi dengan teman, dan olahraga berbasis berat badan.

Setiap peserta mencantumkan skor kelelahan antara 0 (rendah) hingga 50 (tinggi) untuk menunjukkan seberapa lelah mereka setelah berolahraga. Menurut studi ini, mereka yang memiliki skor tertinggi lebih mungkin meninggal dalam periode tindak lanjut.

Mereka yang memiliki skor lebih dari 25 memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk meninggal selama 2,7 tahun ke depan dibandingkan dengan orang lain yang mencetak di bawah 25 poin. Para peneliti juga memperhitungkan faktor-faktor lain yang mungkin berkontribusi pada kematian mereka, seperti usia dan jenis kelamin.

Baca Juga

Studi ini menunjukkan bahwa merasa lelah setelah berolahraga tidak secara langsung terkait dengan kematian. Kondisi itu dapat menjadi penanda masalah kesehatan lain yang mendasarinya.

"Studi kami adalah temuan pertama yang menghubungkan kelelahan fisik ekstrem dengan kematian dini. Sebaliknya, skor yang lebih rendah menunjukkan energi yang lebih besar dan umur yang lebih panjang. Jadi kami harap studi ini memotivasi banyak orang untuk lebih aktif dan rutin berolahraga," kata peneliti studi, dr Nancy Glynn, seperti dilansir The Sun, Jumat (28/1/2022).

Dr Glynn mengatakan, salah satu cara terbaik untuk meningkatkan olahraga adalah dengan menetapkan tujuan kecil, seperti berjalan kaki secara teratur. Studi ini muncul saat penelitian lain mengungkap bahwa oalhraga rutin setiap hari bisa membantu mencegah kematian.

Para peneliti di National Cancer Institute dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan, jika seseorang rutin berjalan cepat selama 10 menit setiap hari, hampir 111.200 kematian dapat dicegah di Amerika Serikat setiap tahun. Temuan yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine ini didasarkan pada data kematian 4.800 orang yang memakai pelacak kebugaran di awal 2000-an.

 
Berita Terpopuler