Demi Salju Pertama dan Tragedi di Bukit Murree Pakistan

Turis berduyun-duyun ke Murree Hills demi mendapatkan momen pertama salju turun

AP
Pakistan mengerahkan militer untuk membersihkan salju akibat badai di Murree, Ahad (9/1/2022).
Rep: Mabruroh Red: Esthi Maharani

IHRAM.CO.ID, ISLAMABAD -- Badai salju menutup jalanan Murree, sebuah kota di perbukitan Pakistan. Salju yang menewaskan 22 orang itu, kini telah dibersihkan dari jalanan pada Ahad (9/1).

"Jalan-jalan di sebuah resort populer di Pakistan dibersihkan setelah kematian 22 orang yang terjebak di dalam mobil mereka selama badai salju hebat saat suhu turun," kata para pejabat dilansir dari Gulf Today, Senin (10/1).

Lebih dari 4 kaki atau 1 meter salju turun di daerah resor Bukit Murree di kota Murree, dekat ibu kota Islamabad pada Jumat (7/1) malam hingga Sabtu (8/1) pagi. Salju tebal menyebabkan ratusan kendaraan terjebak dan terkubur hingga menimbulkan kemacetan.

Menurut pejabat, sebagian besar korban meninggal menderita hipotermia karena suhu turun hingga minus 8 derajat celsius. Sedangkan korban lain, kata seorang dokter penyelamat, meninggal karena keracunan karbon monoksida sebab menjalankan pemanas mobil mereka sementara knalpot mobil tertutup oleh salju.

Polisi Punjab mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa semua jalan di dalam dan sekitar resort telah dibersihkan tetapi lalu lintas masuk ke resor masih belum diizinkan.

Polisi mengatakan sekitar 700 kendaraan ditarik dari salju, sedangkan para turis yang terdampar telah dipindahkan ke tempat aman pada Sabtu malam. Sebagian besar turis dibawa ke salah satu dari lima kamp bantuan yang dikelola militer dan diberi obat-obatan dan makanan hangat.

"Ini bukan salju, belum pernah terjadi sebelumnya lebat dan setebal ini dengan ketinggian empat hingga lima kaki dalam beberapa jam," kata Tariq Ullah, seorang pejabat administrasi di dekat Nathia Gali.

"(Saya) tidak pernah melihat badai salju yang begitu besar dalam hidup saya. Ada angin kencang, pohon tumbang, longsoran salju. Orang-orang di sekitar ketakutan, masing-masing memiliki kisah penderitaannya sendiri," tuturnya.

Pemerintahan Perdana Menteri Imran Khan mendapat kecaman keras karena tidak siap menghadapi situasi ini dan karena bertindak terlambat, yang menyebabkan hilangnya banyak nyawa manusia. Politisi oposisi Bilawal Bhutto Zardari dan Maryam Nawaz termasuk di antara yang mengkritik kinerja pemerintah.

Imran mengakui dalam sebuah tweet bahwa pemerintah tidak siap dengan salju tebal dan sejumlah besar wisatawan yang bepergian malam itu ke resor. Mereka berduyun-duyun ke Murree Hills demi mendapatkan momen pertama salju turun, tanpa tahu akan berujung bencana.

Bukit Murree terletak 46 kilometer di utara ibu kota Islamabad. Murree adalah kota resort musim dingin populer yang menarik lebih dari satu juta wisatawan setiap tahunnya.

Di antara korban meninggal adalah seorang perwira polisi Islamabad dan tujuh anggota keluarganya, pasangan dengan dua putra dan dua putri dari kota garnisun Rawalpindi dan empat orang rombongan dari kota barat laut Mardan.

Perwira Islamabad, Naveed Iqbal, meninggal bersama saudara perempuannya, tiga keponakan dan tiga anaknya. Media lokal melaporkan bahwa dalam panggilan telepon terakhirnya kepada putra satu-satunya yang masih hidup, dia berkata: "Kami hanya akan menyalakan pemanas dan pergi tidur."

Pusat Prakiraan Cuaca Nasional sebelumnya telah mengingatkan, bahwa hujan salju lebat dapat menyebabkan penutupan jalan di Murree dan di tempat lain. "Semua otoritas terkait secara khusus disarankan untuk tetap 'AWAS' selama periode perkiraan," kata Pusat Prakiraan Cuaca Nasional Kamis.


Pemerintah Janjikan Investigasi
Pihak berwenang telah menjanjikan akan menindaklanjuti kasus tersebut, termasuk apabila ditemukan adanya kelalaian. Tetapi sebelum itu, prioritas utama pemerintah adalah penyelamatan dan bantuan.

"Prioritas pertama kami adalah penyelamatan yang sedang berlangsung, kemudian bantuan. Penyelidikan tingkat tinggi akan diluncurkan dan jika ada kelalaian, maka tindakan akan diambil terhadap semua yang terlibat," kata Hasaan Khawar, juru bicara pemerintah provinsi Punjab, dalam sebuah video di halaman Twitternya.

Menjelang akhir pekan, media sosial Pakistan penuh dengan gambar dan video orang-orang bermain salju di sekitar Murree. Ramainya turis membuat pemilik wisma maupun hotel memasang tarif yang tinggi untuk penginapan. Hal ini menyebabkan banyak turis memilih menghabiskan malam di dalam mobil daripada membayar kamar.

"Segalanya akan berbeda jika masyarakat lokal dan hotel bekerja sama, tetapi reputasi dan perilaku masyarakat Murree sangat buruk dalam hal ini," kata seorang pejabat senior pemerintah kepada AFP tanpa menyebut nama.

Namun, pada malam bencana badai itu terjadi, ada juga laporan tentang penduduk setempat yang membuka rumah mereka untuk turis yang terdampar dan menawarkan makanan dan selimut kepada mereka yang terjebak di tempat terbuka.

 
Berita Terpopuler