Kabar Positif di Tengah Amukan Omicron: Angka Kematian Covid-19 Kecil

Pada Januari, hanya ada satu kematian akibat Covid-19, yakni di DKI Jakarta.

Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan memberi laporan kepada petugas yang berjaga sebelum memasuki Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Senin (10/1). Jumlah pasien terkonfirmasi positif covid-19 di RSDC Wisma Atlet sebanyak 1.978 orang atau bertambah 140 orang dari sebelumnya 1.838 orang, sementara menurut Juru Biara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, bed occupancy rate (BOR) mencapai 53,82 persen di tower 5 dan 6 RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Republika/Thoudy Badai
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Antara, Reuters

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan terjadinya tren peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia yang mayoritas disebabkan oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Meski demikian, ia menyebut angka kasus kematian di Jawa-Bali masih terjaga dengan baik.

“Meski kasus terus meningkat, jumlah kematian Jawa-Bali juga terjaga dengan sangat baik,” ujar Luhut saat konferensi pers di Kantor Presiden usai rapat terbatas, Senin (10/1).

Baca Juga

"Hanya satu kematian. Saya ulangi, hanya satu kematian selama bulan Januari ini yang ditemukan di Jakarta. Selain itu, kasus konfirmasi di provinsi lainnya relatif terjaga dengan baik," katanya, menambahkan.

Luhut mengatakan, kenaikan kasus aktif ini menyebabkan terjadinya peningkatan perawatan pasien di Jawa-Bali. Untuk mencegah semakin banyaknya kasus impor varian ini, pemerintah pun akan terus memperketat pintu masuk kedatangan di Indonesia. Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meminta agar masyarakat menahan diri untuk tidak bepergian ke luar negeri.

Sementara itu, Luhut menyampaikan, sudah 150 negara yang telah mendeteksi varian Omicron di wilayahnya. Sebagian besar di antaranya menginfeksi berbagai negara maju yang puncak kasusnya bahkan lebih tinggi dari gelombang sebelumnya akibat varian Delta.

Peningkatan kasus di luar negeri tersebut berimbas pada peningkatan perawatan di rumah sakit, terutama di Amerika Serikat, Australia, Inggris, maupun di Eropa. Tren peningkatan kasus lainnya juga terjadi di India, Filipina, dan juga Jepang. Namun, penurunan kasus signifikan terpantau terjadi di Afrika Selatan.  

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, kenaikan transmisi Omicron akan jauh lebih tinggi daripada varian Delta, namun angka perawatan di rumah sakit akan jauh lebih sedikit. Karena itu, Menkes meminta seluruh masyarakat agar tak panik terhadap potensi lonjakan kasus akibat varian ini.

“Kita akan menghadapi gelombang dari Omicron ini, tidak usah panik. Kita sudah mempersiapkan diri dengan baik dan pengalaman menunjukkan bahwa walaupun naiknya cepat tapi gelombang Omicron ini turunnya pun cepat,” jelas Menkes Budi saat konferensi pers di Kantor Presiden usai rapat terbatas, Senin (10/1).

Budi pun mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin menjaga protokol kesehatan serta segera mendapatkan vaksinasi. Sementara pemerintah diminta untuk meningkatkan upaya surveilans.

Ia menjelaskan, dari 414 kasus Omicron di Indonesia saat ini, hanya dua orang yang masuk kategori sedang atau membutuhkan perawatan oksigen. Keduanya berusia 58 tahun dan juga 47 tahun yang sama-sama memiliki komorbid. Sementara sebanyak 26 persen atau 114 dari 414 kasus telah dinyatakan sembuh, termasuk dua orang yang masuk kategori sedang.

“Jadi kesimpulannya memang walaupun Omicron ini cepat transmisinya,
tapi relatif lebih ringan dari severity atau keparahannya,” jelas dia.

 

 

Kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini bisa dibilang terkendali jika dibandingkan dengan negara-negara lain saat varian Omicron sedang menyebar dengan cepat. Di Amerika Serikat (AS), angka rawat inap di rumah sakit (RS) mencapai level tertinggi baru pada Jumat (7/1) pekan lalu.

Rawat inap terus meningkat sejak akhir Desember ketika Omicron dengan cepat mengambil alih Delta sebagai varian virus corona yang dominan di AS, meskipun para ahli mengatakan Omicron kemungkinan akan terbukti kurang mematikan daripada varian sebelumnya. Namun, pejabat kesehatan telah memperingatkan bahwa banyaknya infeksi yang disebabkan oleh Omicron membebani rumah sakit.

"Ini seperti kemacetan arus penanganan medis," kata Dr. Peter Dillon, kepala petugas klinis di Penn State Health di Pennsylvania, dalam sebuah wawancara.

"Ada begitu banyak kekuatan yang sekarang berkontribusi pada tantangan itu dan saya pikir ada unsur kelelahan, saya tidak ingin mengatakan putus asa."

AS melaporkan 662 ribu kasus baru Covid-19 pada Kamis (6/1), total harian tertinggi keempat di negara itu, hanya tiga hari setelah rekor hampir 1 juta kasus dilaporkan, menurut hitungan Reuters. Kematian, indikator yang merujuk ke masa lalu, masih cukup stabil di sekitar 1.400 per hari, jauh di bawah puncak tahun lalu.

Namun, data rawat inap seringkali tidak membedakan antara orang yang dirawat karena Covid-19 dan apa yang disebut kasus insidental yang melibatkan orang yang dirawat karena alasan lain dan diketahui terinfeksi selama pengujian rutin.

Di Australia, negara bagian berpenduduk terpadat, New South Wales, pada Sabtu (8/1) mencetak rekor kematian akibat Covid-19 di tengah penyebaran virus varian Omicron. Pada hari sebelumnya, New South Wales melaporkan 16 kematian akibat virus Corona.

Negara bagian yang beribu kota Sydney serta memiliki sepertiga dari 25 juta penduduk Australia itu juga melaporkan 30.062 infeksi baru Covid-19, yang hampir menyentuh angka tertinggi. Victoria, negara bagian terbesar kedua dan bulan ini akan menyelenggarakan turnamen tenis Australian Open, melaporkan 44.155 kasus baru Covid dan empat kematian.

Sementara sebagian besar dari enam negara bagian dan teritori lainnya belum melaporkan jumlah harian, angka-angka tersebut masih berada di bawah rekor nasional 166.025 yang tercatat pada Sabtu pekan lalu. Australia sedang akan melewati angka satu juta infeksi pada Ahad (9/1), Australian Broadcasting Corp melaporkan.

Lonjakan tersebut menyebabkan banyak orang bergegas mendatangi klinik-klinik tes Covid-19 yang didanai pemerintah. Karena melihat perkembangan itu, pihak berwenang mengubah pendekatan dengan meminta masyarakat untuk tidak membanjiri klinik melainkan dengan melakukan sendiri tes cepat antigen di rumah.

Jika hasil tes menunjukkan positif Covid-19, mereka diminta melaporkan hasil tersebut kepada dokter masing-masing, yang akan memasukkan laporan ke bank data. Australia berencana mulai Senin melakukan vaksinasi pada anak-anak usia 5-11 tahun. Pemerintah mengatakan punya cukup pasokan untuk memastikan semua anak bisa divaksin.Tingkat vaksinasi Australia saat ini tinggi, yaitu lebih dari 90 persen penduduk yang berusia 16 tahun sudah divaksin lengkap.

 

Infografis Gejala Omicron Muncul Setelah 48 Jam - (republika.co.id)

 
Berita Terpopuler