Brand Awareness Lembaga Zakat Dinilai Semakin Baik

Lembaga zakat semakin diperhitungkan oleh berbagai pihak dan kelompok masyarakat.

Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi Zakat. Republika/Thoudy Badai
Rep: Fuji Eka Permana Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA -- Pengamat Ekonomi Syariah, Yusuf Wibisono, menilai bahwa brand awareness lembaga zakat semakin baik. Sehingga di tahun kedua pandemi Covid-19 ini, mereka mengalami peningkatan penghimpunan dana zakat meski tidak signifikan.

Baca Juga

Yusuf mengatakan, di tahun 2021 atau tahun kedua pandemi Covid-19, peran dari lembaga zakat terlihat semakin menonjol. Lembaga zakat semakin diperhitungkan oleh berbagai pihak dan kelompok masyarakat.

"Berbagai komponen bangsa semakin mengakui peran penting dari lembaga zakat dalam hal konteks kesejahteraan sosial," kata Yusuf kepada Republika, Kamis (23/12).

Menurut Direktur Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) ini, dulu peran lembaga zakat sering menonjol hanya pada saat bencana alam terjadi. Meski program lembaga zakat banyak dan berkelanjutan. Namun, di masa pandemi ini, peran lembaga zakat semakin meningkat di mata publik.

Ia menceritakan, di masa pandemi ini, kondisi perekonomian masih terus mengalami tekanan yang berat. DI saat yang sama bantuan sosial dari pemerintah tidak optimal, karena banyak kendala mulai dari database yang terus bermasalah sampai dengan korupsi bantuan sosial.

"Kita melihat peran dari lembaga zakat untuk merespon permasalahan-permasalahan di tingkat bawah nyata, (peran lembaga zakat) terlihat sangat dibutuhkan masyarakat," ujar Yusuf.

 

 

Ia mengungkapkan, penghimpunan dana zakat di masa pandemi relatif tidak banyak menurun. Meski dugaan awal di masa pandemi ini lembaga zakat akan mengalami tekanan, memasuki tahun kedua semakin pesimis dan nampak akan lebih berat tekanannya.

Yusuf menegaskan, tapi ternyata lembaga zakat dapat mengatasinya, beberapa lembaga zakat yang besar, penghimpunannya tidak turun bahkan meningkat. Hal ini juga menggambarkan masyarakat kelas atas atau donatur tidak terlalu terpengaruh oleh pandemi. Kelas atas tetap bisa eksis dan mendapatkan pendapatan yang besar.

"Ini juga menggambarkan kepercayaan masyarakat atas atau muzakki kepada lembaga zakat semakin besar jadi mereka semakin mempercayakan kedermawanan mereka melalui lembaga-lembaga zakat," jelasnya.

Yusuf mengungkapkan, tidak menurunnya penghimpunan dana zakat oleh lembaga zakat karena pengaruh brand awareness dari lembaga zakat semakin baik. Kalau untuk literasi zakat masyarakat sudah cukup lumayan.

"Kalau literasi zakat menurut saya masyarakat kita untuk kelas atas sudah cukup baik, walaupun memang ada yang kebanyakan memahami zakat hanya sekedar zakat fitrah, kalau kalangan kelas atas rata-rata cukup paham tentang zakat mal dan zakat fitrah," ujarnya.

 

 

Namun, Yusuf menjelaskan, tantangan besar bagi lembaga zakat adalah masih banyak orang kaya yang menyalurkan dana zakatnya tradisional. Artinya mereka menyalurkan sendiri dana zakat, mereka membuat lembaga atau yayasan sendiri.

"Jadilah tantangan besar bagi lembaga zakat, bagaimana supaya kelas atas semakin percaya kepada mereka, jadi bagaimana supaya muzaki ini, orang-orang kelas atas ini melihat lembaga zakat ini amanah, transparan, responsif dan penyalurannya tepat sasaran," kata Yusuf.

 

 

 

 
Berita Terpopuler