Temukan 127 Kasus Covid-19, China Lockdown Kota Xian

Infeksi Covid-19 di Xi’an dilaporkan telah menyebar ke 14 distrik.

http://www.chinafocustravel.com
Kota Xian
Rep: Kamran Dikarma Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China memberlakukan karantina wilayah (lockdown) secara ketat di kota Xi’an, Kamis (23/12). Kebijakan itu diambil  setelah ditemukan 127 kasus Covid-19 di sana.

Baca Juga

Semua penduduk di Xi’an yang berjumlah 13 juta orang dilarang meninggalkan rumah mereka, kecuali untuk membeli bahan pokok atau keadaan darurat. Semua perjalanan dari dan ke kota tersebut ditangguhkan. Jika ada kebutuhan mendesak untuk bepergian ke sana dan sebaliknya, diperlukan izin resmi.

Itu merupakan lockdown terketat yang pernah diterapkan China sejak mereka mengunci 11 juta penduduk Wuhan pada awal 2020. Infeksi Covid-19 di Xi’an dilaporkan telah menyebar ke 14 distrik di sana. Namun pemerintah belum melaporkan adakah varian Omicron yang ditemukan.

Mengingat lockdown di Xi’an sangat ketat, hal itu memicu kekhawatiran masyarakat yang memiliki sanak saudara di wilayah itu. “Saya sudah lama tidak takut dengan epidemi, tapi kali ini berbeda karena anak saya masih di Xi’an,” kata seorang warga China di media sosial Weibo, dikutip laman the Guardian. 

Belum diumumkan berapa lama lockdown di Xi’an bakal diberlakukan. China diketahui sudah menemukan kasus Omicron di tiga provinsi. Hal itu mendorong mereka untuk mengejar pendekatan “nol-Covid” dengan gigih. Pada Februari tahun depan, China bakal menghelat Olimpiade Musim Dingin Beijing.

 

 

China menerapkan beberapa tindakan paling ketat di dunia dalam rangka melenyapkan infeksi Covid-19. Langkah yang diambil termasuk pembatasan perjalanan ketat, pengujian wajib massal, dan karantina wajib untuk kontak dekat. Peraturan itu telah menempatkan puluhan ribu orang ke dalam karantina wajib dalam beberapa bulan terakhir.

 

Negeri Tirai Bambu memang terbilang berhasil mengendalikan pandemi. Meski Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan pada akhir 2019, sejauh ini negara tersebut hanya mencatatkan 101 ribu kasus dengan korban meninggal sebanyak 4.636 jiwa. 

 
Berita Terpopuler