Rekomendasi WHO Buat Individu-Negara Cegah Penularan Omicron

WHO merilis rekomendasi pencegahan penularan varian omicron.

ANSA
Gambar pertama varian omicron vs delta dirilis oleh pakar dari ANSA, Italia. WHO merilis rekomendasi pencegahan penularan varian omicron untuk tiap individu maupun negara.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan sejumlah rekomendasinya untuk individu dan negara guna mencegah penularan virus penyebab Covid-19 varian omicron, yang menyebar di sejumlah negara. Dikutip dari laman resminya, Selasa, WHO mengatakan, disiplin protokol kesehatan adalah langkah mudah, namun efektif guna mencegah penularan varian terbaru virus ini.

Baca Juga

"Langkah paling efektif yang dapat dilakukan individu untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 adalah dengan menjaga jarak fisik minimal satu meter dari orang lain; memakai masker yang pas; buka jendela untuk meningkatkan ventilasi; hindari ruang yang berventilasi buruk atau ramai; menjaga tangan tetap bersih; batuk atau bersin ke siku atau tisu yang tertekuk; dan vaksinasi," jelas WHO.

Sementara itu, karena omicron telah ditetapkan sebagai "variant of concern", ada beberapa tindakan yang direkomendasikan WHO untuk dilakukan oleh tiap negara. Pertama, meningkatkan pengawasan dan pengurutan kasus; berbagi urutan genom pada database yang tersedia untuk umum, seperti GISAID; dan melaporkan kasus atau klaster awal ke WHO.

Lebih lanjut, tiap negara perlu melakukan penyelidikan lapangan dan penilaian laboratorium untuk lebih memahami kemungkinan omicron memiliki karakteristik penularan atau penyakit yang berbeda. Penelitian pada dampak omicron pada efektivitas vaksin, terapi, diagnostik, atau kesehatan masyarakat dan tindakan sosial juga perlu digulirkan.

"Negara-negara harus terus menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang efektif untuk mengurangi sirkulasi Covid-19 secara keseluruhan, menggunakan analisis risiko dan pendekatan berbasis sains," kata WHO.

Menurut WHO, tiap negara harus meningkatkan beberapa kesehatan masyarakat dan kapasitas medis untuk mengelola peningkatan kasus. WHO akan memberikan dukungan dan panduan kepada negara-negara untuk kesiapan dan tanggapan.

Selain itu, WHO mengatakan, sangat penting bahwa ketidakadilan dalam akses ke vaksin Covid-19 segera diatasi, di samping akses yang adil terhadap pengobatan dan diagnostik. Dengan begitu, kelompok rentan di mana pun termasuk petugas kesehatan dan orang tua, menerima dosis pertama dan kedua.

WHO memastikan akan terus memberikan pembaruan saat lebih banyak informasi tersedia, termasuk setelah pertemuan Kelompok Penasihat Teknis WHO tentang Evolusi Virus (TAG-VE). Selain itu, informasi akan tersedia di platform media digital dan sosial WHO.

Saat anak terpaksa ikut keluar rumah, pastikan mereka juga menerapkan protokol kesehatan. - (Republika)

Saat ini, WHO sedang berkoordinasi dengan sejumlah besar peneliti di seluruh dunia untuk lebih memahami omicron. Studi saat ini sedang berlangsung atau sedang berlangsung segera termasuk penilaian penularan, tingkat keparahan infeksi (termasuk gejala), kinerja vaksin dan tes diagnostik, dan efektivitas pengobatan.

WHO mendorong negara-negara untuk berkontribusi dalam pengumpulan dan berbagi data pasien rawat inap melalui Platform Data Klinis WHO Covid-19. Mereka diminta untuk menggambarkan karakteristik klinis dan hasil pasien dengan cepat.

Baca juga : Alasan WHO Beri Nama Omicron untuk Varian Baru Covid-19

 
Berita Terpopuler