Fauci Ragu Virus Penyebab Covid-19 Bisa Lenyap Seperti Polio

Fauci mengatakan, virus penyebab Covid-19 mustahil dilenyapkan.

EPA
Pakar penyakit menular AS, Anthony Fauci, mengaku amat ragu virus corona penyebab Covid-19 dapat dimusnahkan seperti melenyapkan polio, campak, dan malaria.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar penyakit menular terkemuka Amerika Serikat Anthony Fauci mendesak penerapan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian Covid-19 yang lebih ketat. Sebab, ia yakin bahwa SARS-CoV-2 yang merupakan virus penyebab Covid-19 tidak mungkin akan musnah.

"Mustahil kita akan membasmi virus itu, saya ragu, karena penularannya ... Saya amat ragu apakah kita dapat memusnahkannya, seperti kita melenyapkan polio, campak dan seabad lalu kita telah menghilangkan malaria dari Amerika Serikat," kata Fauci di tengah peningkatan kasus Covid-19 di seluruh Eropa dan di sebagian Amerika Serikat.

Menurut Fauci, yang bisa dilakukan hanyalah mengendalikan penularan penyakit yang ditimbulkan oleh virus corona tipe baru itu. Fauci mengisyaratkan bahwa kontrol itulah yang bakal menjadi senjata utama dalam menangani pandemi Covid-19 yang sudah menginfeksi lebih dari 260 juta orang di seluruh dunia.

"Jika Anda bersedia mengendalikan 70 ribu kasus per hari, itu salah. Mustahil kita dapat mengatasi 70 ribu (atau) 80 ribu infeksi per hari. Anda harus menurunkan angka itu menjadi sangat kecil, sehingga tidak berdampak negatif terhadap masyarakat. Jadi, kita tidak perlu khawatir soal bakal sakit atau meninggal," katanya, seperti dilansir Times Now News, Sabtu.

"Begitu kita sampai di sana, saya tidak bisa memprediksikan. Saya harap itu relatif cepat dan akan sangat bergantung pada sebaik apa kita telah memvaksinasi penduduk," ucapnya.

Vaksin vs omicron

Baca Juga

Sementara itu, pakar kesehatan pernapasan terkemuka di China, Prof Zhong Nanshan, meyakini vaksin Covid-19 yang ada saat ini masih mampu mengatasi varian omicron. Varian baru itu telah ditetapkan sebagai "variant of concern" oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Vaksinasi tentu saja masih menjadi cara yang efektif untuk varian virus itu," kata Zhong, seperti dikutip media China, Sabtu.

Meskipun tidak banyak mendapatkan informasi, Zhong mengingatkan masyarakat global untuk mewaspadai risiko varian omicron. Varian baru itu menjadi tantangan tersendiri dalam upaya pencegahan dan pengendalian pandemi karena penularannya juga masif, seperti disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Zhong menyebutkan bahwa vaksinasi di negaranya telah mencapai 76,8 persen dari populasi. Ia menilai, pencapaian tersebut sudah bagus dalam memenuhi target vaksinasi 80 persen populasi agar bisa mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) pada akhir tahun.

 
Berita Terpopuler