India Mulai Uji Klinis Vaksin Covid-19 Semprot Hidung

India masuki uji klinis fase 1 vaksin Covid-19 versi semprot hidung.

EPA
Vaksin flu babi H1N1 diberikan melalui semprotan hidung. India mulai uji klinis fase 1 vaksin Covid-19 versi semprot hidung.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kandidat vaksin Covid-19 versi semprotan hidung yang dikembangkan ilmuwan ITC Life Sciences and Technology Centre (LSTC) telah memasuki uji klinis fase 1. Kelak, sSetelah mendapatkan semua persetujuan peraturan yang diperlukan, ITC LSTC berencana untuk memasarkan vaksinnya dengan merek Savlon.

ITC LSTC belum mengumumkan di mana uji klinis dilakukan atau di mana produksi akan dilakukan. Namun, salah satu sumber mengonfirmasi bahwa mereka akan segera menerima persetujuan dari komite etika dan terdaftar di Clinical Trial Registry-India (CTRI).

Sejak merebaknya pandemi Covid-19, banyak raksasa farmasi berlomba-lomba menciptakan vaksin dan obat-obatan untuk mengatasi gempuran SARS-CoV-2. Sejauh ini, vaksin telah terbukti ampuh meringankan gejalanya.

Baca Juga

Uji coba vaksin semprot hidung yang kemungkinan dapat mencegah infeksi SARS-CoV-2 juga sudah dilakukan di beberapa negara. Pengembangannya didasari pada logika bahwa SARS-CoV-2 memasuki tubuh manusia melalui rongga hidung dan mulut.

Untuk periode awal, virus tetap berada di hidung atau mulut sebelum kemudian berikatan dengan reseptor ACE2 kemudian masuk ke dalam sel. Angiotensin-converting enzyme-2 (ACE2) adalah enzim yang memotong protein yang lebih besar menjadi lebih kecil untuk mengatur fungsi di dalam sel.

ACE2 bisa dianggap sebagai protein pada permukaan sel. Ketika SARS-CoV-2 bersentuhan dengan ACE2, ia menggunakan lonjakan proteinnya untuk mengikat dirinya dengan sel inang. Keduanya ibarat kunci yang dimasukkan ke dalam gembok.

Setelah kunci diputar dan gembok terbuka, virus memasuki sel inang dan menginfeksi. Itu artinya, ACE2 efektif bertindak sebagai pintu masuk atau reseptor virus penyebab Covid-19.

ACE2 hadir di banyak jenis sel dan jaringan, termasuk paru-paru dan saluran pencernaan. Jadi, solusi antivirus apa pun yang diterapkan di rongga hidung dan mulut menawarkan lapisan pelindung di atas jaringan itu.

Dari situ, SARS-CoV-2 tidak dapat berikatan dengan reseptor ACE2. Pintunya disegel, dan virus menjadi tak bisa berpindah lalu ditolak kontak dengan sel inang.

Seperti contohnya nitric oxide nasal spray (NONS) SaNOtize yang sedang diproduksi, dipasarkan, dan didistribusikan di India oleh Glenmark Pharmaceuticals. Semprotan hidung itu membentuk lapisan pelindung di saluran udara bagian atas, mencegah virus penyebab Covid-19 mengalami inkubasi agar tidak menyebar ke paru-paru.

Nitrogen monoksida adalah antimikroba yang terbukti memiliki efek langsung pada SARS-CoV-2. Solusi antivirus lain yang telah diadopsi adalah Povidone Iodine (PVP-I).

Perkembangan uji coba vaksin Covid-19. - (Republika)

Menurut sebuah makalah penelitian yang diterbitkan awal tahun ini oleh Association of Otolaryngologists of India, semprotan oro-nasal (mulut-hidung) PVP-I membantu membuat virus mati.

Ini adalah prinsip serupa yang juga menjadi dasar vaksin semprot ITC. Semprotan hidung telah menunjukkan keberhasilan di masa lalu, dalam mencegah infeksi Covid-19 ringan agar tidak berkembang menjadi sedang atau berat.

Tentu saja, uji klinis ini akan menentukan dan menjadi jalan terakhir sejauh mana keamanan dan kemanjuran perisai terbaru ini terhadap Covid-19. Rusia dan Thailand juga mengembangkan vaksin serupa.

Rusia sedang menguji coba vaksin Covid-19 Sputnik V versi semprotan hidung di kalangan partisipan dewasa. Presiden Vladimir Putin bahkan telah menggunakannya sebagai dosis penguat vaksin Covid-19.

Sementara itu, vaksin semprot hidung Covid-19 Nastvac yang dikembangkan oleh National Centre for Genetic Engineering and Biotechnology Thailand ditargetkan mulai uji klinis fase 1 pada April 2022. Berdasarkan uji coba pada tikus vaksin itu menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Sebelumnya, para ilmuwan dari University of Birmingham, Inggris telah menemukan semprotan hidung (nasal spray) yang cukup efektif memblokir virus penyebab Covid-19. Menurut mereka, menggunakan semprotan hidung sebanyak empat kali sehari akan cukup memberi perlindungan umum dari Covid-19.

 
Berita Terpopuler