Munculnya Solidaritas untuk Muslim India

Simpati dan dukungan mengalir kepada komunitas Muslim India.

Pakistan Observer
Muslim India melakukan shoat Jump/
Rep: Rossi Handayani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  GURGAON -- Warga Hindu dan gurudwara Sikh di Gurgaon, India menawarkan ruang bagi umat Islam untuk sholat Jumat. Hal ini dilakukan setelah kelompok Hindu sayap kanan melarang komunitas tersebut menggunakan tempat umum untuk beribadah.

Baca Juga

Altaf Ahmad (45 tahun) warga Gurgaon, terkejut ketika anggota kelompok sayap kanan Hindu Bharat Mata Vahini (BMV) melarang pelaksanaan sholat Jumat pada lokasi yang disediakan pemerintah kota.
 
 
"Namaz (shalat) adalah salah satu pilar agama kami, dan sholat berjamaah penting bagi kami dan identitas kami sebagai Muslim," kata Altaf, yang juga salah satu pendiri Gurgaon Nagrik Ekta Manch (Forum Persatuan Warga Gurgaon), dilansir dari laman TRT World pada Kamis (25/11).
 
 
Di tengah kontroversi yang sedang berlangsung, dukungan Hindu dan Sikh mulai mengalir untuk komunitas Muslim. Banyak di antara yang menawarkan ruang pribadi mereka untuk beribadah.
 
Mereka termasuk orang-orang seperti seorang penduduk lokal yang membuka tokonya, Akshay Yadav,  hingga seorang jurnalis senior Rahul Dev yang menawarkan rumahnya. Kemudian juga komunitas Sikh yang keluar dan awalnya menawarkan ruang di gurudwara serta tempat-tempat pribadi lainnya di bawah yurisdiksi mereka.
 
Yadav, yang memiliki toko mobil, juga telah menjangkau masyarakat sebelumnya. "Di bulan suci Ramadhan, Akshay akan membuka tokonya untuk kami agar semakin banyak jamaah yang bisa shalat, bahkan sampai larut malam," kata Altaf.
 
 

Ketua Komite Gurudwara Singh Sabha, Sherdil Singh Sidhu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa saudara-saudara Muslim dipersilakan untuk shalat di dalam tempat gurudwara. Namun, keputusan Singh kemudian dikritik oleh beberapa anggota komunitas Sikh dan kelompok sayap kanan, dan mengklaim bahwa kata-katanya salah dikutip oleh media.
 
"Pernyataan saya ditentang oleh beberapa anggota komite dan oleh karena itu kami telah mengklarifikasi kepada umat Islam bahwa kami tidak dapat memberi mereka ruang. Namun, mereka mengatakan bahwa mereka memahami dan berterima kasih kepada kami atas dukungan kami," kata Singh.
 
Bahkan anggota komunitas Muslim memutuskan bahwa mereka tidak akan salat Jumat di dalam gurudwara. Hal ini karena dapat menimbulkan gangguan dalam tatanan sosial daerah tersebut.
 
"Sherdil Singh memberikan satu pernyataan, dan dia mendapat banyak tekanan dari kelompok Hindu sayap kanan, dan itulah sebabnya kami pergi ke gurudwara pada hari Jumat, untuk tidak hanya berterima kasih padanya atas sikapnya yang tak ternilai tetapi juga meyakinkan orang-orang bahwa kami tidak akan shalat di sana karena akan menimbulkan masalah bagi mereka," kata Ahmad.
 
Bagi Ahmad, langkah Yadav atau bahkan komunitas Sikh patut diapresiasi dan diacungi jempol. Dia percaya bahwa orang-orang ini menentang penindasan yang tidak pernah mudah, terutama mengingat masa yang penuh gejolak.

 

 

 
Berita Terpopuler