Mufti Yerusalem Serukan Pertahankan Masjid Al Aqsha

Pasukan dan pemukim Israel secara rutin menodai Masjid Al Aqsa.

AP Photo/Mahmoud Illean
Mufti Yerusalem Serukan Pertahankan Masjid Al Aqsa. Pramuka Palestina memainkan musik selama perayaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Masjid Kubah Batu di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Selasa, 19 Oktober 2021.
Rep: Dea Alvi Soraya/Zahrotul Oktaviani/Andrian Saputra Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dea Alvi Soraya, Zahrotul Oktaviani, Andrian Saputra

Baca Juga

YERUSALEM -- Imam Masjid Al Aqsa dan Kepala Komisi Tinggi Islam di Yerusalem Sheikh Ekrima Sa’id Sabri menyerukan pertahanan Masjid Al Aqsa menyusul peningkatan serangan Israel. Dalam sebuah pernyataan yang dikutip di MEMO, Mufti Agung Yerusalem itu mengatakan pendudukan Israel telah mengubah kota Yerusalem menjadi pangkalan militer dan meningkatkan tindakan provokatif terhadap jamaah Masjid Al Aqsa.

"Polisi pendudukan Israel memperketat pembatasannya terhadap warga Palestina, sementara itu mereka membuka pintu lebar-lebar bagi para pemukim Yahudi untuk menodai Masjid Al Aqsa,” kata Sheikh Sabri. 

Mufti menunjukkan peningkatan serangan Israel membuktikan penduduk Yahudi berencana mendominasi situs suci dan memaksakan kedaulatannya di atasnya. Berdasarkan laporan pers lokal, puluhan pemukim Yahudi Israel rutin ‘menodai’ masjid suci dengan menggelar ritual keagamaan mereka setiap pagi dan sore hari. 

Di saat para pemukim Yahudi bebas keluar-masuk Masjid Al Aqsa, jamaah Muslim justru mendapatkan pembatasan sangat ketat oleh pasukan Israel. Pemukim Yahudi di sekitar Al Quds juga kerap menyerbu masjid dan melakukan tindakan provokatif yang memicu terjadinya bentrokan dengan warga Palestina. 

Sebelumnya, Mufti Agung Yerusalem Sheikh Ekrima Sabri mengatakan pasukan Zionis telah menghancurkan setidaknya 500 makam di dekat komplek Masjid Al-Aqsa. Dalam pidatonya di sebuah simposium tentang langkah-langkah rezim Israel untuk menghancurkan kuburan Muslim dan Yudaisasi, Sheikh mengaku kecewa atas sikap komunitas internasional yang memilih diam atas agresi Israel ini. 

 

“Rezim berencana membangun taman alkitabiah di sana dan menghancurkan jejak Muslim dan menyebarkan tulang belulang mereka,” kata Sheikh yang dikutip di ABNA.

Ulama yang vokal dalam membela kemerdekaan Palestina ini mengatakan langkah-langkah Israel untuk menghancurkan pemakaman Yusufiya, salah satu makam tertua di Yerusalem adalah sebuah agresi terang-terangan terhadap Muslim. Pemakaman tersebut merupakan tempat bersemayamnya tubuh para tokoh Muslim, ulama, pemimpin, dan pejabat yang dihormati dalam sejarah.

“Jika seorang Muslim menyerang pemakaman Yahudi, seluruh dunia akan memprotes, namun orang-orang Yahudi sekarang menghancurkan kuburan kami. Pihak berwenang Israel telah menodai kuburan Muslim selama beberapa dekade, termasuk melalui penggalian, pekerjaan penggalian yang menemukan tulang, dan proyek konstruksi di mana kuburan pernah berdiri,” ujarnya. 

Pemukim ilegal Israel menyerang Masjid Al Aqsa dan bentrok dengan warga Palestina. Media lokal Palestina Al-Youm menyebut, mereka kembali menyerang Masjid Al Aqsa, Senin (22/11).

Dilansir di Mehr News, Selasa (23/11), pemukim Zionis disebut meneriakkan slogan-slogan anti-Islam setelah menyerang Masjid Al Aqsa. Menyusul kemudian, terjadi serangan brutal pasukan rezim Zionis di Masjid Al Aqsa, serta bentrokan sengit pecah antara mereka dan warga Palestina.

 

Anggota senior Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas Mohammad Hamadeh baru-baru ini mengeluarkan seruan untuk kesiapan publik dalam membela Masjid Al Aqsa. Ia lantas menyatakan tindakan permusuhan pemukim Zionis dalam melancarkan serangan brutal terhadap Masjid Al Aqsa sepenuhnya terorganisir dan telah ditentukan sebelumnya sesuai dengan rencana. Polisi Israel mendukung para pemukim.

Masjid Aqsa dilaporkan mengalami penodaan setiap hari oleh pemukim Yahudi dan pasukan polisi di pagi dan sore hari kecuali pada hari Jumat dan Sabtu. Mereka secara rutin melakukan ritual keagamaan mereka di Al Quds, yang menurut kepercayaan Yahudi merupakan Bait Suci yang dibangun Nabi Sulaiman.

Selain waktu tur pagi warga Yahudi, biasanya dimulai pukul 10.30 pagi, polisi Israel akan menutup Gerbang al-Maghariba. Gerbang akan dibuka kembali pada sore hari untuk ibadah malam para pemukim Yahudi. 

Selama kehadiran pemukim di dalam Kompleks Masjid, hanya jamaah Muslim yang dikenakan pembatasan atau bahkan dilarang masuk ke masjid. Muslim diwajibkan meninggalkan kartu identitas mereka di pintu masuk dan hanya dapat mengambilnya kembali ketika meninggalkan masjid.   

 

https://www.middleeastmonitor.com/20211124-jerusalems-sheikh-ekrema-sabri-calls-for-defending-al-aqsa-mosque/

 
Berita Terpopuler