Memindahkan Beban Tanjung Priok ke Patimban

Patimban akan menjadi cikal bakal kawasan industri dan perkotaan baru di Jabar.

Humas Hubla
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pada Kamis (18/11), mendampingi Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Rep: Arie Lukihardianti/Rahayu Subekti Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jalan tol akses menuju Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat akan segera dibangun. Jalan tol sepanjang 37 kilometer ini, direncanakan mulai dibangun tahun depan dan beroperasi pada 2023. 

Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, jalan akses ini nantinya akan tersambung dengan Tol Cipali (Cikopo-Palimanan). Dengan dibangunnya jalan tol ini, diharapkan bisa memperlancar pengiriman barang via Pelabuhan Patimban.

"Akan dilakukan percepatan pembangunan jalan tol dari km 89 sampai pelabuhan sehingga nantinya jalan masuk ke Patimban akan lewat jalan tol dan juga dilalui jalur kereta," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Jumat (19/11).

Selain jalan tol akses pelabuhan nantinya juga akan dibangun jalur kereta menuju Patimban. Jalur kereta ini akan dibangun di samping jalan tol akses Pelabuhan Patimban. Hal ini dilakukan sebagai langkah efisiensi waktu dan biaya dari sisi pembebasan lahan. 

"Dan tadi diputuskan jalur keretanya satu garis dengan jalan tol jadi pembebasannya satu kali untuk dua fungsi satu jalan tol mobil, dua jalan kereta," katanya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pihaknya terus mengoordinasikan terkait perencanaan dan upaya penyelesaian target-target yang telah ditetapkan dalam mendukung optimalisasi pengoperasian Pelabuhan Patimban. 

Dia menyebut, kesiapan kegiatan ekspor, penyelesaian jalan tol yang ditargetkan selesai 2023, dan dukungan pemerintah daerah untuk mendukung optimalisasi pelabuhan.

"Jadi kita berharap trafik Jakarta (Tanjung Priok) akan berkurang karena industri-industri sekitar sini enggak perlu ke Tanjung Priok lagi. Itu merupakan suatu keuntungan dengan jalannya Patimban ini," kata Menko Luhut di Pelabuhan Patimban. 

Menko Luhut mengatakan, Pelabuhan Patimban ini akan menjadi cikal bakal kawasan industri dan perkotaan baru di Jawa Barat. Apalagi Pemprov Jawa Barat sedang mengembangkan kawasan Metropolitan Rebana.

Harapannya, kata dia, akan semakin banyak investor yang masuk ke wilayah Jawa Barat. Sehingga nantinya akan ikut berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi. 

“Kehadiran pelabuhan ini akan menciptakan sekitar 4,3 juta peluang pekerjaan dalam 15 tahun ke depan, yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," katanya. 

 

Suzuki mulai melakukan ekspor lewat Pelabuhan Patimban. - (Suzuki )

 

Segitiga Rebana

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar berkomitmen untuk terus mengurangi pengangguran di Jabar. Karena, Indonesia saat ini memiliki populasi sebesar 270 juta jiwa, dari jumlah tersebut, sebesar 48 juta jiwa atau 17,86 persen populasi berada di Jabar. Sehingga, populasi di Jabar merupakan yang terbesar di antara 34 provinsi di Indonesia.

Menurut Ketua Apindo Jabar Ning Wahyu Astutik, dengan jumlah populasi yang cukup besar tentunya angkatan kerja di Jabar cukup tinggi terutama  ditambah lulusan baru setiap tahunnya. “Dengan demikian, potensi jumlah pengangguran pun akan bertambah bila tidak diikuti dengan pembukaan lapangan kerja baru,” ujar Ning kepada wartawan, Senin (1/11).

Oleh karena itu, menurut Ning, pihaknya terus menjajaki kerja sama dengan calon investor agar mau menanamkan modalnya di Jabar sehingg bisa membuka lapangan kerja baru. "Efeknya, nanti bisa menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran," katanya.

Salah satu langkah yang dilakukan, kata Ning, pihaknya melakukan presentasi pada 19 Oktober 2021 lalu di Purwakarta di hadapan calon investor. Salah satunya, kepada perusahaan sepatu New Balance.

Calon investor yang hadir, kata dia, di antaranya Vice President untuk Strategic Sourcing dan Quality NB Athletic Shoe Duncan Scott, Country Manager New Balance di Indonesia Elmore Simorangkir, serta General Manager dari perusahaan Metropearl Indonesia Anto Tsai, dan beberpa tim technical development dari New Balance.

Saat ini, menurut Ning, Pengembangan Kawasan segitiga Rebana menjadi salah satu fokus Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam menyedot calon investor untuk menanamkan modalnya di Jabar. Kata dia, pengembangan kawasan Segitiga Rebana seluas 43.913 hektare di Jabar, bisa menjadi lokasi calon investor untuk menanamkan modalnya.

Selain itu, adanya fasilitas-fasilitas dari pemerintah berupa tax holiday, tax allowance, investment allowance, dan deductive tax, akan menjadi pendorong investor untuk berinvestasi di Jabar khususnya dan Indonesia pada umumnya.

“Tidak dipungkiri kita semua menuju high tech, digitalisasi industry, seperti yang sering disebutkan yaitu 4.0 atau bahkan 5.0. Namun, industri padat karya tetap masih dibutuhkan dengan adanya ketersediaan angkatan kerja serta transisi tehnologi yang belum sepenuhnya terjadi dan terpenuhi,” paparnya.

Apindo Jabar pun, kata dia, memfasilitasi calon investor bertemu langsung dan berdialoh Bersama Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

Dalam dialog tersebut, dihadiri calon investor dari Korea Selatan, WS Shin serta Jay Bang.

“Dalam dialog tersebut, pemerintah memberikan jaminan tentang pengurusan surat–surat izin yang cepat serta iklim investasi di Indonesia yang kodusif,” katanya.

 

Kegiatan ekspor 

Pemerintah menargetkan kegiatan ekspor di Pelabuhan Patimban, dapat dilakukan pada Desember 2021. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, peralihan operator pada pelabuhan yang dikerjasamakan dengan Jepang tersebut dilakukan pada 16 Desember 2021.

“Setelah serah terima dilakukan, diharapkan pada 17 Desember 2021 sudah dimulai kegiatan ekspor di pelabuhan ini,” kata Budi.

Pelabuhan Patimban sebelumnya dikelola sementara oleh Kemenhub dengan memberikan penugasan kepada PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo. Selanjutnya akan diserahterimakan kepada PT Pelabuhan Patimban Indonesia (PPI) dan Toyota Tsusho Corporation.

 

Sejak bulan Januari hingga November 2021, kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Patimban mencapai total 12.335 unit kendaraan. Kegiatan tersebut diangkut oleh sembilan kapal dengan rute Patimban-Belawan dan Patimban-Makassar. Kesembilan kapal tersebut yaitu Ferrindo 5, Serasi V, MV Ostina, Kalimantan Leader, Harmoni Mas 3, Serasi I, Harmoni Mas 8, MV Sulawesi Leader, dan KM Panorama Nusantara. 

 
Berita Terpopuler