Pengasuh Anak Jebolan Norland College Bergaji Ratusan Juta

Norland College menyalurkan alumnusnya ke keluarga kaya dan terkenal di Inggris.

Instagram
Para nanny (pengasuh anak) Norland College. Jebolan sekolah bergengsi di Inggris ini memiliki gaji awal ratusan juta rupiah.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesibukan orang tua telah meningkatkan permintaan untuk asisten rumah tangga (ART) dan pengasuh anak (nanny). Di Inggris, jebolan Norland College telah menjadi para pengasuh elite sejak 1892.

Pengasuh dari sekolah Inggris bergengsi itu menjadi yang paling diminati. Norland College telah melatih pengasuh anak selama hampir 130 tahun.

Pengasuh dilatih dalam segala hal, mulai dari keamanan hingga pengaturan emosi anak. Pengasuh Norland alias Norlanders terkenal karena keterampilan mereka.

Para nanny menjalani kursus akademik tiga tahun yang mencakup segala hal, mulai dari pertahanan diri hingga nutrisi. Saat tahun keempat, mereka bekerja penuh waktu sebagai pengasuh yang dibayar, dengan dukungan dari sekolah.

Setelah lulus, pengasuh Norland ditempatkan di keluarga kaya dan terkenal. Gaji awalnya sekitar 53 ribu dolar AS (Rp 755 juta) ditambah biaya hidup.

Hidup sebagai pengasuh Norland
"Peran pengasuh bervariasi berdasarkan kebutuhan keluarga tempat mereka bekerja," kata Julia Gaskell (57 tahun), mantan pengasuh Norland yang sekarang bekerja sebagai kepala konsultasi, agensi, alumni, dan pelatihan sekolah.

Pengasuh bekerja dengan keluarga selama jam kerja maupun sepanjang waktu. Ada pula yang hanya membantu orang tua selama enam pekan pertama sampai tiga bulan setelah memiliki bayi.

"Anda memang harus memiliki penghasilan yang cukup untuk dapat mempekerjakan pengasuh Norland," kata Gaskell kepada Insider, dikutip Jumat (19/11).

Setiap tahun, sekitar 100 pengasuh lulus dari Norland, tetapi permintaan untuk layanan mereka jauh melebihi pasokan. Pada 2019, sekolah tersebut meluluskan dua pengasuh laki-laki, termasuk yang bernama Liam Willett.

Baca Juga

Bekerja dengan orang tua sebagai tim
Willett sering terlibat memecahkan masalah bersama orang tua dari anak laki-laki yang dia asuh. Saat anak bermasalah di sekolah, misalnya, dia akan ikut berbicara sehingga si anak menyadari kesalahannya.

Menurut Willet, komunikasi pada dasarnya adalah pondasi terbentuknya hubungan antara orang tua dan pengasuh. Willett mengatakan bahwa kelas di sekolah Norland yang paling bermanfaat baginya adalah pelatihan emosi. Ini merupakan pendekatan berbasis bukti untuk mengelola emosi anak ketika mereka merasa kewalahan.

"Menggunakan teknik pelatihan emosi diperlukan untuk memastikan seorang anak tahu bahwa mereka didukung, dicintai, dipahami, dan dihormati sambil menjelaskan bahwa tidak semua perilaku dapat diterima. Ini adalah pendekatan yang telah teruji," katanya.

Kegiatan Willett meliputi antar-jemput sekolah. Selain itu, ia juga menyetrika, menyiapkan makan malam, hingga menemani anak-anak bermain.

Kesalahpahaman tentang pengasuh
Gaskell mengatakan bahwa ada kesalahpahaman tentang pengasuh yang kerap dianggap pelayan. Pengasuh Norland adalah profesional yang sangat terlatih.

Mereka membentuk ikatan yang erat dengan anak-anak yang diawasi. Hal ini tercermin dari moto Norland "cinta tidak pernah gagal. Untuk mengontrol perilaku anak, menurut Gaskell, orang tua perlu menetapkan harapan jelas, punya harapan tinggi, dan abaikan beberapa perilaku.

 
Berita Terpopuler